17 Mei 2009

Gelar jawara ISL milik Persipura



Persija 1 Persipura 3

JEPARA - Persaingan menuju podium juara Djarum Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 telah berakhir. Podium juara ISL musim ini sudah terisi. Adalah Persipura Jayapura yang menahbiskan diri sebagai juara edisi perdana ISL. Sejarah itu terukir di Gelora Bumi Kartini, Jepara, tadi malam. Di markas Persijap Jepara itulah tadi malam juara edisi pertama ISL ditahbiskan. Dan nama Persipura Jayapura yang mencatatkan diri sebagai juara. Mereka pun berhak mewakili Indonesia di arena Liga Champions Asia (LCA) pada musim depan.
Mutiara Hitam --julukan Persipura-- mengunci gelar juara setelah berhasil mempecundangi ’tuan rumah’ Persija Jakarta 3-1 di Gelora Bumi Kartini. Dengan kemenangan tadi malam, pundi-pundi poin Persipura menjadi 73. Itu artinya poin tim kebanggaan masyarakat Papua tersebut tidak lagi terusik dari puncak klasemen ISL 2008/2009. Pasalnya, para pesaing mereka hanya bisa mencapai poin maksimal 72. Ada dua tim yang bisa mencapai angka tersebut. Persiwa Wamena dan Persib Bandung.
Nama Boaz Salossa dan Ernest Jeremiah menjadi aktor utama bagi Persipura dalam mengunci gelar juara tadi malam. Keduanya yang menyumbangkan gol kemenangan bagi Persipura atas Persija. Boaz menyumbang dua gol dan Erenst satu gol. Dengan gelar juara ini Persipura akan menjadi wakil Indonesia di Kejuaraan Asia (LCA) musim depan. ”Gelar yang tentu sangat indah buat kami. Apalagi, kami menjadi juara dimusim pertama kompetisi profesional di Indonesia,” kata Jacksen F Tiago, pelatih Persipura Jayapura.
Dan yang membuat tambah indah, gelar juara dikunci Persipura dengan mengalahkan Persija. Tim yang sebenarnya sejak awal menjadi rival utama Persipura dalam memperebutkan gelar juara Djarum ISL 2008/2009. Kemenangan semalam juga melengkapi catatan manis mereka di putaran pertama kala bersua Persija.
Dimana, Persipura mampu mempecundangi Macan Kemayoran --julukan Persija-- enam gol tanpa balas. Skor kemenangan itu sendiri hingga saat ini menjadi skor kemenangan terbesar di Djarum ISL musim ini. ”Sesuatu yang luar biasa dan membanggakan. Catatan manis ini semua kami persembahkan untuk seluruh masyarakat Papua,” ucap Jacksen, yang sukses juara ketika menjadi pemain dan pelatih Persebaya.
Gelar juara kali ini menjadi rengkuhan gelar yang kedua sepanjang kiprah Persipura di pentas tertinggi kompetisi Indonesia. Sebelumnya, Persipura pernah menjuarai Liga Indonesia musim 2005. Dimana, di partai final mereka menundukkan Persija dengan skor 3-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Gelar ini juga menjadi tropi juara yang keempat bagi Persipura. Mereka pernah menahbiskan diri sebagai juara Divisi I sebanyak dua kali. Pertama pada musim 1979 dan yang kedua pada tahun 1993. Bagi Jacksen, gelar kali ini menjadi gelar keempatnya di Indonesia. Sebagai pemain, pria asal Brazil itu pernah membawa Persebaya Surabaya juara pada Liga Indonesia 1996/1997. Sedang dari pinggir lapangan, Jacksen dua kali mengantarkan Persebaya ke podium juara. Yakni juara pentas Divisi I musim 2003 dan juara Liga Indonesia musim 2004. (har/fim)

Suami siram wajah istri cuka para



Pahlawan, Palembang Pos.-
Sadis nian apa yang dilakukan suami terhadap istrinya. Di dalam becak, Elisa Maya Sari (19), warga Jalan Simanjuntak Lorong Burai RT 30/06 Kelurahan Pahlawan, disiram sebotol cairan cuka para (asam sulfat) oleh suaminya sendiri bernama Jon (24). Akibat kejadian, ibu satu anak ini mengalami luka bakar di sekujur tubuh. Adapun cairan yang biasa untuk memanas karet mengenai kedua mata, leher, tangan, dada dan kaki. Sedang tukang becak bernama Ramajudin, terhindar dari musibah tersebut.
Hanya saja, celana panjangnya robek terkena cuka para. Peristiwa terjadi kemarin sekitar pukul pukul 14.30 WIB di dalam becak tak jauh dari rumah korban. Kini kondisi korban kritis, dalam perawatan tim medis Instalasi Rawat Darurat (IRD) Rumah Sakit dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. Sedang, pelaku (suami korban) masih dalam pengejaran polisi.
Menurut keluarga dan tetangganya, pelaku kesal karena korban selalu menolak rujuk kembali. Sebab, saat ini keduanya sedang menjalani proses perceraian, sudah pisah ranjang. Informasi dihimpun Palembang Pos, sebelum kejadian korban pergi bersama temannya, Uut hendak menonton hiburan pesta pernikahan tetangganya. Karena anak semata wayangnya, Nizar (8 bulan) sakit, korban cepat pulang naik becak.
Nah, dalam perjalan pulang diduga korban dibuntuti suaminya (pelaku). Tiba di lokasi kejadian, dari samping kanan datang motor bebek yang dibawa pelaku. Sejurus kemudian, pelaku langsung menyiramkan sebotol cuka para ke wajah korban.
Karuan saja, akibat kejadian itu korban meraung-raung kesakitan. Sementara, tukang becak juga melompat karena celana jins yang dikenakan terbakar. Oleh warga korban langsung dilarikan ke IRD RSMH Palembang. Pantauan di rumah sakit, keluarga korban dan puluhan tetangga korban berdatangan. Dari perbincangan tetangga, korban disiram cuka para oleh suaminya sendiri.
Kapolsek Kemuning Iptu Riswanto didampingi Kaniterskrim Aiptu Suwandi saat dikonfirmasikan membenarkan adanya kejadian tersebut. “Anggota kita sudah mendatangi lokasi kejadian dan rumah sakit. Keluarga sudah melapor dan pelakunya masih dalam pengejaran,” kata Kapolsek. (don)

JK-Win dan Mega-Pro tes kesehatan



SBY Berboedi hari ini

JAKARTA - Tes pertama proses verifikasi bakal calon presiden dan wakil presiden dimulai. Dua pasang bakal capres dan cawapres, Jusuf Kalla dan Wiranto, serta Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto, melakukan tes kesehatan di Rumah Sakit Perwira Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta, kemarin (17/5). RSPAD merupakan RS yang ditunjuk KPU atas rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Bermacam-macam tes kesehatan dilakukan oleh dua pasangan bakal capres dan cawapres itu. Namun, dari beberapa tes, yang dinilai paling menguras waktu adalah tes psikologi. Ratusan pertanyaan dilontarkan oleh tim dokter untuk dijawab dalam waktu satu hingga satu setengah jam.
Seperti yang dialami Wiranto, bakal cawapres pendamping bakal capres dari Jusuf Kalla. Wiranto pada pukul 13.07 WIB menyempatkan diri untuk keluar menemui wartawan, di sela-sela tes yang dilakukannya. Hanya menggunakan piyama biru milik RSPAD, dia mengatakan bahwa tes psikologis adalah tes yang paling memakan waktu. "Ada 545 pertanyaan yang diberikan pada saya," kata Wiranto kepada wartawan di depan lobi gedung Prof Dr Satrio, ruang medical check up RSPAD Gatot Subroto.
Hanya sekitar 10 menit Wiranto melayani wartawan. Sekitar 10 menit kemudian, giliran JK yang keluar menemui wartawan. Sama seperti Wiranto, JK keluar hanya berpakaian piyama. Semua yang dialami Wiranto juga dialami JK, namun bedanya, pertanyaan untuk bakal capres yang diusung Golkar dan Hanura itu lebih banyak. "Saya ditanya 560 pertanyaan," kata JK. Pukul 14.57 WIB, pasangan Megawati dan Prabowo juga keluar menemui wartawan. Namun hanya melambai-lambaikan tangan saja.
Tes kesehatan pasangan Megawati dan Prabowo berjalan cukup lama. Prabowo baru meninggalkan RSPAD sekitar pukul 16.00. Prabowo mengaku tes kesehatan berjalan lancar. Hanya kondisi badannya kemarin tidak begitu sehat. "Suara saya serak. Saya sedang flu. Mudah-mudahan tidak mempengaruhi hasil tes," kata dia.
Tes kesehatan Megawati adalah yang paling lama. Meski berkali-kali sempat mondar-mandir di sepanjang lobi depan gedung Prof Dr Satrio, Megawati tak kunjung pulang. Mantan Presiden RI pengganti Abdurrahman Wahid itu baru meninggalkan RSPAD pada pukul 18.00.
"Saya kan yang terakhir diperiksa, makanya pulang terakhir," kata dia saat akan menaiki mobil pribadinya. Tinggal pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono yang belum menjalani tes. Rencananya, SBY Berboedi akan menjalankan tes kesehatan hari ini, mulai pukul 07.30 WIB. (bay)

Kominda indikasi ancaman demontrasi



*Jelang Pilpres Juli 2009

Rivai, Palembang Pos.-
Jelang pemilihan presiden (Pilpres) Juli 2009 mendatang, Komunitas Inteligen Daerah (Kominda) Prov Sumsel mengindikasi adanya peningkatan aksi demontrasi. Meskipun begitu belum ada indikasi gangguan keamanan yang berbahaya seperti teror.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Prov Sumsel, Rusli Nawi mengatakan kondisi Sumsel secara umum masih kondusif. Saat ini belum ada ancaman seperti teror jelang Pilpres 2009. ”Paling cuma demontrasi saja,” ujar Rusli kepada wartawan di Palembang, akhir pekan lalu.
Menurut Rusli, pihak kominda yang terdiri dari intel polda, sas intel kajati, kasi intel korem dan unsur muspida dan pejabat pemerintahaan yang berjumlah 17 orang melakukan survei lapangan dan deteksi awal kerawanan sosial terutama yang dapat menganggu roda pemerintahan.
”Tugas kita menghimpun, deteksi dini dilapangan kalau kemungkinan bakal terjadi gejolak sosial,” katanya seraya menambahkan dalam kepengurusan Kominda, Wakil Gubernur, H Eddy Yusuf ditunjuk sebagai ketua dan Ketua Badan Inteligen Daerah (BIN) daerah yakni Yusrizal sebagai wakil Kominda.
Lebih lanjut dijelaskan Rusli, dalam kegiatannya Kominda telah sesuai payung hukum berdasarkan Peraturan Permendagri (Permendagri). Sekaligus, perannya dapat mengidentifikasikan bentuk ancaman yang tertuang dalam Pasal 7 Peraturan Mendagri No 11/2006. Dan tugas fungsi Kominda tidak memisahkan antara tugas dan fungsi intelijen judicial dan non-judicial.
”Tugas inteligen dilakukan sendiri-sendiri, informasi yang didapat dihimpun bersama dalam suatu rapat. Seperti dalam rapat kita pekan lalu indikasi ancaman serius seperti teror belum terdeteksi. Namun untuk beberapa bulan kedepan paling terjadi sejumlah demonstrasi-demonstrasi,” bebernya.
Dalam operasionalnya, Pemprov Sumsel telah menganggarkan Rp250 juta untuk kegiata Kominda. Seperti operasional turun dilapangan dari informasi awal yang didapat. Dari interligen semuanya dapat disamarkan sehingga akan menghasilkan informasi yang akurat.
Menjelang Pilpres 2009 mendatang, sejumlah isu dinilai sangat sensitif seperti DPT, distribusi logistik dan lainnya. Untuk itu, pihaknya akan proaktif melakukan pemantauan seputar distribusi logistik sehingga indikasi seperti kekurangan jumlah surat suara dapat dieliminir hingga waktu pencontrengan.
Pihak Komindapun melakukan koordinasi dengan KPUD. Sehingga jika ada temuan dilapangan yang menyimpang akan diteruskan kepada pihak yang berwenang. Misalkan saja masalah pidana akan diteruskan kepada Polda dan pelanggaran pemilu akan dilaporkan kepada KPUD dan Panwaslu setempat.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumsel, H Eddy Yusuf sebelumnya meminta seluruh masyarakat dapat mensukseskan pemilu yang aman dan jurdil. Peran Kominda dinilai dapat mendeteksi lebih dini gangguan keamanan dari oknum tertentu yang menginginkan kekacauan di Sumsel. (war)

Pemkot teliti manfaat enceng gondok


Merdeka, Palembang Pos.-
Banyaknya enceng gondok yang mengotori Sungai Musi, membuat Pemkot Palembang gerah. Karena itu, saat ini Pemkot sedang meneliti manfaat tumbuhan air tersebut. Sehingga, kedepan bisa dimanfaatkan lebih optimal.
“Kualitas enceng gondok di Palembang memang sepertinya kurang bagus, dibanding dengan Jawa. Sehingga, kalau dibuat kerajinan agak kurang. Kalau di Jawa, enceng gondok sudah menjadi bahan baku kerajinan yang dicari. Tapi, kita juga sekarang sedang mengembangkan budidaya enceng gondok yang berkualitas. Dekat restoran riverside. Ternyata itu banyak peminatnya,” ujar Wali Kota Palembang, Ir H Eddy Santana Putra MT.
Eddy menambahkan, penelitian sendiri akan dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Palembang. “Hasilnya, kita harapkan bisa dipublikasikan pada akhir tahun ini,” ujarnya.
Dengan adanya hasil penelitian tersebut, lanjut Eddy, diharapkan tanaman enceng gondok tidak lagi menjadi sampah yang merusak pemandangan Sungai Musi.
“Setidaknya sudah bisa lebih bernilai ekonomis. Selain bisa menjadi bahan baku kertas, enceng gondok ini juga bisa untuk pakan ternak atau pupuk organik,” urainya.
Selain itu, lanjut Eddy, hasil penelitian ini juga nantinya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat Palembang. “Jadi, ada dua manfaat yang didapat. Sungai Musi menjadi lebih bersih dan pendapatan ekonomi masyarakat terangkat. Karena enceng gondok ini menjadi sumber pendapatan baru,” katanya.
Sementara Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumsel, Mir Senen mengakui, sejauh ini minat pengrajin untuk mengembangkan kerajinan dengan bahan baku enceng gondok masih rendah.
“Padahal, enceng gondok itu kalau di Jawa atau Bali, sudah menjadi bahan baku kerajinan yang hasilnya sangat digemari wisatawan. Mungkin, karena tenaga ahli masih kurang dan bahan baku pendukungnya masih harus dibeli dari luar daerah. Sehingga biaya produksinya jadi mahal,” jelas Mir.
Kedepan, lanjut Mir, Dekranasda sendiri telah memprogramkan pembinaan untuk semua jenis usaha kecil, termasuk yang memakai bahan baku enceng gondok. “Kita sudah siapkan lokasi untuk gerai seni di Dekranasda. Nanti, akan diseleksi pengrajinnya,” tukasnya. (ika)

Penangkapan bandar ineks bak filem silat


Baturaja, Palembang Pos.-
Penangkapan bandar narkoba OKU Alex Pandra (29), warga Kecamatan Buay Madang OKUT, berlangsung bak filem silat. Bagaimana tidak saat hendak ditangkap, Alex berusaha melawan dengan sebilah pisau. Akibatnya, duel antara tersangka dengan Kasat Reskrim Polres OKU, AKP Anisdullah M Ridho pun terjadi.
Berkat kegesitan Anisullah, pelaku yang berusaha menusuk berhasil dilumpuhkan dengan tendangan dimukanya. Akibatnya, bandar narkoba yang sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) ini terjatuh dan langsung ditangkap.
Dari tangan tersangka, petugas berhasil menyita barang bukti berupa 181 butir pil ekstasi alias ineks sebanyak 150 butir warna hijau tanpa logo dan 31 butir warna pink dengan logo Ferrari beserta uang tunai senilai Rp7.130.000 dari hasil penjualan beserta motor Yamaha RX King BG 6694 FK, pisau cap garpu dan ikat pingang yang penuh dengan tulisan Arab.
Penangkapan bandar narkoba kakap yang selama ini menjadi incaran petugas ini, bermula dari razia yang dilakukan petugas di Jalan Ahmad Yani KM 7 Kemelak Kecamatan Baturaja Timur, Sabtu (16/5) sekitar pukul 21.00 WIB.
Setiap kendaraan yang melintas baik mobil maupun motor distop oleh petugas. Tersangka yang naik motor Yamaha ini sempat berhasil menghindari blokade pertama polisi yang melalukan razia rutin. Tapi apesnya, tersangka terjebak karena di depan Kantor Pemda, banyak anggota yang menghadangnya hingga tersangka diminta masuk ke areal halaman eks pemadam kebakaran.
Karena merasa terdesak, tersangka mencabut senjata tajam (sajam) jenis pisau yang berada di pingangnya dan berusaha menyerang aparat. Saat itu, Kasat Reskrim, Anisullah meladeni serangan tersangka. Dengan sigap Anisullah sempat mendaratkan tendangan ke muka tersangka, hingga lelaki itu terjatuh dan langsung ditangkap.
Saat digeledah, di celana tersangka ditemukan 10 bungkus pil ekstasi yang di dalam kotak rokok. Mendapatkan BB tersebut, selanjutnya tersangka langsung digiring ke Mapolres OKU. Tak puas dengan hasil tangkapan itu, petugas lalu membawa tersanga ke tempat kos-kosannya di Kelurahan Sukajadi, Baturaja Timur. Di kamar tersangka, polisi hanya menemukan plastik bening bekas pembungkus pil ekstasi.
Saat diintrogasi, tersangka mengaku barang haram itu baru diambil dari seseorang yang tak ia kenal, dengan cara via telepon selulernya dengan nomor pribadi. “Setelah janjian bertemu di kawasan Kurungan Nyawa, baru ineks diambil dan dibayar. Ineks itu hendak saya edarkan di Baturaja dengan harga Rp 75 ribu sampai Rp 150 ribu,’’ paparnya.
Kapolres OKU, AKBP Raden Eko Wahyu Prasetyo melalui Kasat Reskrim AKP Anissullah M Ridha membenarkan pihaknya berhasil menangkap tersangka Bandar narkoba. “Kasusnya sedang kita kembangkan. Bisa saja tersangka merupakan bandar besar yang mempunyai jaringan yang luas di Sumsel,” jelasnya. (mus)

Kakek nekek tewas dibantai


* Di dalam pondok kebun

Baturaja, Palembang Pos.-
Tragis nian nasib dialami pasangan suami istri, Satiri (60) dan Nangiyan (62), warga Talang Air Sedang Desa Banuayu Kecamatan Lubuk Batang OKU. Kakek-nenek ini ditemukan tewas di dalam pondoknya. Dari kondisi luka-lukanya yang amat mengenaskan, kedua manula ini menjadi korban penganiayaan sadis.
Mayat kedua korban ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya sendiri, Darman Syafii (45), kemarin, sekitar pukul 07.00 WIB, di dalam pondok berukuran 4 x 5 meter dengan tinggi sekitar 1,5 meter, di Desa Lekis Baturaja Timur.
Menurut informasi, saat itu pagi-pagi sekitar pukul 06.30 wib, Darman pergi untuk menemui pamannya itu di pondoknya di Desa Lekis. Awalnya memang Darman sudah berjanji akan menemui pamannya itu pada hari Sabtu, soalnya pamannya pada Kamis sebelumnya datang ke rumahnya untuk membicarakan bagi hasil kebun.
Saat tiba di pondok, Darman hanya mendapati kondisi yang sepi dan jendela pondok yang terbuat dari kayu masih tertutup. Darman saat itu sempat memanggil-manggil pamannya, namun tak ada jawaban dari dalam pondok. Karena aneh, Darman pun memutuskan naik ke atas pondok.
Betapa kagetnya Darman, manakala mendapati pamannya Satiri sudah terbujur kaku mandi darah di lantai pondok, persis di depan pintu. Kondisi korban saat itu tangan terikat dan mulutnya disumbat dengan kain. Tak jauh dari Satiri, juga tergolek jasad istrinya, Nangiyan, yang juga bersimbah darah.
Karena takut pelaku pembunuhan masih di sekitar lokasi, Darman langsung mengambil kayu dan bergegas berlari mencari pertolongan. Tak jauh berlari, Darman bertemu warga yang sedang merumput di dekat peternakan sapi. Selanjutnya, peristiwa itu Darman laporkan ke polisi.
Menerima laporan tersebut, petugas Polres OKU langsung meluncur ke lokasi. Setelah melakukan olah TKP, jenazah kedua suami istri itu dibawa ke RSUD Baturaja untuk divisum.
“Sebenarnya Sabtu lalu aku mau menemui mamang (paman,red), tapi baru Minggu pagi aku sempat,” kata Darman, yang kesehariannya bekerja sebagai dosen Fakultas Ekonomi Universita Baturaja (Unbara) ini dengan raut muka yang sedih.
Sementara anak korban, Firdaus (29), mengaku baru tahu orang tuanya tewas dengan mengenaskan dari warga. “Saat itu saya sedang menyadap karet. Setahu saya, bapak tidak punya musuh,’’ ujar Firdaus seraya menambahkan, orang tuanya juga membuka warung manisan.
Kapolres OKU AKBP Raden Eko Wahyu Prasetyo melalui Kasat Reskrim AKP Anissullah M Ridha didampingi Kasat Samapta AKP Handoyo mengatakan belum bisa memastikan motif pembunuhan kedua suami istri tersebut. Pihaknya, menurut Anisullah, akan melakukan penyelidikan lebih mendalam guna mengungkapkan kasus pembunuhan ini.
“Dari olah TKP kita tidak menemukan benda tajam yang digunakan pelaku untuk menghabiskan korban, dan sejauh ini belum diketahui motif pembuhan ini. Pihak keluarga juga belum mengatahui adanya barang berharga yang hilang, kecuali satu karung gula pasir yang sudah berada dibawa rumah,” kata Anisullah yang memperkirakan kedua korban dibunuh sekitar pukul 23.00 WIB.
Dijelaskan Anisullah, dari tubuh korban Satiri terdapat dua luka bacok dikepala, dileher dan dada. Sedang ditubuh istri Satiri, terdapat satu luka bacok dileher hingga nyaris putus. Sementara kedua jenazah tangannya terikat dan mulutnya tersumpal kain sarung dan spanduk. “Kita menduga pelaku lebih dari satu orang,” tegasnya. (mus)