16 Februari 2011

Jason De Jong Ancam Mu



Pemain timnas Filipina, Jason De Jong dijadwalkan tiba Kamis (17/2) ini, di Palembang dan langsung mengikuti sesi latihan Sriwijaya FC. Keberadaan pemain naturalisasi ini seakan kembali mempertegas pencoretan Yong Jie Mu dari tim Laskar Wong Kito. Menurut Direktur Teknik dan SDM PT SOM, Hendri Zainuddin, meski berstatus pemain timnas, De Jong tetap harus melalui proses seleksi. “Belum langsung dikontrak, masih harus diseleksi dulu oleh Kolev. Tetapi memang De Jong cukup diprioritaskan, karena kita sudah tahu kualitasnya,’’ sambungnya. Sementara pelatih Sriwijaya FC, Ivan Kolev menyatakan harus hati-hati memberikan penilaian terhadap pemain baru. Jika memang sangat berkualitas, barulah nanti akan dikontrak,’’ jelasnya. Mengenai nasib Yong Jie Mu, pelatih asal Bulgaria ini enggan berspekulasi. “Jika tidak ada yang jauh lebih bagus darinya, tidak perlu diganti,’’ tukasnya. (kie)

Foto: Jason De Jong, pemain timnas Filipina yang merapat ke Sriwijaya FC

Transmusi Pakai Jalur Khusus


Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang akan membuat jalur khusus Transmusi di sisi kiri jalan. Jalur khusus ini akan diberlakukan setelah Transmusi koridor 3 Palembang Square (PS) Mall-Jakabaring dan Koridor 4 Plaju-Kertapati sudah beroperasi. “Jalan kita kan tidak terlalu lebar. Jadi, akan dibuat jalur khusus. tapi tidak dibatasi seperti jalur busway. Hanya ditulis jalur khusus Transmusi, tapi tetap boleh dilintasi kendaraan lain. Hanya yang diprioritaskan tetap Transmusi,” jelas Wali Kota Palembang, Ir H Eddy Santana Putra MT, usai menghadiri pelatihan sopir dan pramugara Transmusi di Bumi Perkemahan Cadika, Rabu (16/2). Sementara itu Kadishub Palembang, Masripin mengatakan, saat ini pengecatan jalur Transmusi ini sudah dilakukan di Jalan Kapten A Rivai, Jalan Angkatan 45, Sumpah Pemuda dan POM IX. (ika)

Foto: Salah satu BRT Transmusi di Palembang

Ratusan Baut Musi II Rusak



Kondisi seluruh jembatan yang berada di Palembang, saat ini dalam status waspada. Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Jalan dan Jembatan Departemen PU sendiri terus melakukan pemantauan di seluruh jembatan yang ada di Palembang. Dari sekian banyak jembatan yang ada, kondisi Jembatan Musi II lebih memprihatinkan dan butuh perawatan mendesak. Penyebabnya, ratusan bautnya sudah banyak yang tidak berfungsi lagi atau kendor dan patah. “Jembatan Musi II ada 10 bentang, jadi perkirakan bisa sampai 150 baut yang rusak,” jelas Kepala SNVT Palembang, It Aidil Fiqri MT, kemarin. Dengan kondisi ini, bila terjadi penumpukan kendaraan, bukan tidak mungkin ambruk. “Baut yang hilang kemungkinan bukan karena dicuri, tapi lepas karena longgar. Usulan pembangunan duplikasi jembatan Musi II ini kita targetkan di tahun 2011 ini bisa berjalan, dengan masa fisik pengerjaan dua tahun. Kita usulkan dananya Rp 350 miliar,” ujarnya. (ika)

Foto: Jembatan Musi II Palembang

15 Februari 2011

Bidik Pemain Timnas Filipina


Manajemen Sriwijaya FC melakukan pergerakan cepat jelang berakhirnya putaran pertama ISL 2010/2011. Sejumlah nama telah menghiasi bursa transfer, salah satunya punggawa timnas Filipina. “Kita sudah negosiasi dengan agen untuk mendatangkan pemain tengah timnas Filipina. Sekarang kita masih menunggu rekomendasi dari Kolev,’’ kata Direktur Teknik dan SDM PT SOM, Hendri Zainuddin. Hanya saja anggota DPRD Banyuasin ini masih belum mau memberikan nama sang pemain. “Nanti saja, kalau sudah ada kepastian dari Kolev, baru diumumkan. Yang pasti pemain tersebut merupakan naturalisasi, jadi kualitasnya pasti sangat bagus,’’ sambungnya. Sementara pelatih Sriwijaya FC, Ivan Kolev menyatakan masih mempertimbangkan beberapa nama untuk direkrut pada putaran kedua. “Saat ini belum ada pemain baru yang dapat dipastikan direkrut. Semuanya masih harus dipertimbangkan masak-masak,’’ tegasnya. (kie)

Foto: Ivan Kolev, Pelatih Sriwijaya FC

Sriwijaya FC Buru Kemenangan


Pertarungan antara Sriwijaya FC kontra Persijap Jepara yang akan berlangsung Rabu (16/2) sore, di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring. Bagi Laskar Wong Kito, kemenangan menjadi harga mati sebagai perburuan poin terakhir pada putaran pertama ISL 2010/2011. Tapi mirisnya, dalam pertandingan nanti Sriwijaya FC tidak dapat menurunkan kekuatan terbaiknya. Karena Firman Utina dan M Ridwan masih dalam tahap pemulihan cedera. Sedang palang pintu andalan, Diano dibekap cedera ringan. Sementara kondisi Arif Suyono juga sedikit meragukan. Ditambah lagi kehilangan Okto Maniani, membuat daya gedor sayap Sriwijaya FC diperkirakan sedikit menurun. Tapi pelatih Sriwijaya FC, Ivan Kolev, cukup lega karena striker Korinus Fingkrew tenaganya masih sangat bugar. “Saya rasa Sriwijaya FC masih lebih baik dari Persijap,’’ tukasnya. (kie)

Foto: Rudi Widodo, salah satu striker SFC yang berpeluang turun melawan Persijap

PS Mall Harus Siapkan Parkir Baru


Pembangunan under ground mall (mal bawah tanah) di Lapangan Parkir Stadion Bumi Sriwijaya mengakibatkan konsumen Palembang Suare (PS) Mall memadati jalan di POM IX hingga macet. Petugas parkir sendiri kewalahan untuk mengatur bahkan harus memasang tanda penuh untuk parkir. Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, Masripin mengatakan, pihak PS seharusnya mencarikan tempat parkir baru untuk kendaraan yang biasanya parkir di Lapangan Bumi Sriwijaya. “Untuk tindakan penertiban Polantas yang lebih berwenang. Apalagi jika parkir tersebut menimbulkan kemacetan,” ungkapnya. Terpisah, Humas PT BJLS (pengelola PS Mall), Liza Sako menjelaskan, sejak awal bulan pihaknya sudah menyiapkan area parkir di halaman Lumban Tirta. “Kita sosialisasinya di akses pintu masuk, tapi mungkin pengunjung belum menggunakannya karena terletak di seberang jalan dan harus menyeberang,” tandasnya. (ati)

Foto: Kemacetan di Jalan Pingpong, Pom IX, yang menjadi parkiran dadakan

Cap Go Meh, Pulau Kemaro Padat


Perayaan Cap Go Meh Selasa (15/02) malam Pulau Kemaro dipadati ratusan umat Tridharma dari berbagai daerah. Padatnya pengunjung di Pulau Kemaro mengakibatkan jalan macet sekitar 9 km. Meskipun diwarnai hujan gerimis, namun pengunjung di pulau legenda ini tetap padat. Ketua Yayasan Pulau Kemaro, Chandra Husein mengatakan, perayaan Cap Go Meh menandakan berakhirnya masa silahtuhrahmi tahun baru Imlek. “Kita sembahyang dan berdoa. Karena ini akhir dari masa silahturahmi Imlek,” ujarnya. Tradisi merayakan Cap Go Meh di Pulau Kemaro sendiri, lanjut Chandra, sudah dilakukan sejak 300 tahun lalu. “Ini tradisi dari kapitan Cina yang dulu bertugas di Palembang. Karena itu sampai sekarang selalu kita pertahankan tradisi ini. Untuk saling bersilahturahmi,” ungkap Chandra. (ika/ati)

Foto: Suasana padatnya perayaan Cap Go Me di Pulau Kemaro