23 Maret 2009

Budi Sudarsono tak pede pakai no 5


Palembang, Palembang Pos.-
Prestasi seorang pesepakbola tak ada hubungannya dengan nomor punggung. Apalagi naluri mencetak gol seorang goal getter (baca striker). Sama sekali tak ada korelasinya dengan nomor punggung yang dikenakannya. Namun harus diakui bahwa nomor punggung bisa berpengaruh pada kepercayaan diri seorang pemain.
Tidak percaya? Tanya ke striker Sriwijaya FC Budi Sudarsono. ”Gak pede blas nggae nomer limo (tidak percaya diri sama sekali pakai nomor 5),” kata Budi baru-baru ini kepada Palembang Pos.
Ya, sejak bergabung dengan Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- awal putaran kedua lalu, Budi Sudarsono memang kebagian nomor punggung 5. Nomor yang bukan favoritnya. Sebab nomor favoritnya adalah 13. Tapi nomor tersebut saat Budi datang, sudah menjadi milik Tsimi Jacques Joel.
Secara terang-terangan, dengan memakai nomor yang bukan favoritnya, Budi merasakan tidak punya kepercayaan diri penuh ketika turun ke lapangan. Akibatnya, dia merasa tidak bisa bermain pada level terbaiknya. ”Memang gak ada hubungannya. Tapi kadang perasaan itu (kurang percaya diri, Red) sulit dihindari. Siapa pun kalau tidak pede akan sulit bermain pada level terbaiknya,” aku pemain yang tidak mau bersentuhan langsung --termasuk bersalaman-- dengan wanita yang bukan muhrimnya ini.
Apakah ada faktor magis atau mistik antara nomor 13 dengan dirinya di lapangan? ”Ah da-ada saja. Ya tidaklah. Tapi kalau tidak pede iya,” tampik alumni salah satu pondok pesantren di Kediri ini soal isu mistik tersebut.
Apapun alasannya, sejak berseragam Kuning-kuning, ketajaman Budigol --julukan maut striker kelahiran Kediri tersebut-- seolah sirna. Dari enam kali bermain, Budi baru mencetak satu gol. Torehan yang terhitung minim bagi striker timnas sekelas Budi.
Dituturkan, selama bermain di klub, Budi selalu mengenakan nomor keramatnya itu. Termasuk ketika berada di timnas. Nomor 13 identik dengan Budi. Artinya selama Budi masih bermain, maka nomor tersebut tak akan diberikan ke pemain lain.
Namun Budi juga pernah tidak kebagian nomor favortinya itu. Ketika awal-awal menjadi pemain timnas. ”Waktu itu nomor 13 dipakai Komang (kiper). Tapi Aku belum merasakan apa-apa karena Saya masih junior. Tapi sekarang dengan nomor ini (5), rasanya kurang enjoy di lapangan,” tambah mantan striker Persebaya, Persija, dan Persik Kediri ini serius.
Sebab biasanya, sebelum melakukan kontrak dengan klub barunya, Budi selalu mengkonfirmasi soal nomor punggung. Tapi di Sriwijaya FC, kasusnya sedikit berbeda. Budi yang bergabung di tengah musim dengan status pinjaman, tak bisa leluasa. Terlebih saat bergabung dengan Laskar Wong Kito, Budi bisa dikatakan dalam kondisi ’terdesak’.
Apakah menyesal? Jelas. ”Tapi saya menyesal bukan karena bergabung dengan Sriwijaya FC-nya. Saya menyesal karena Saya merasa belum bisa bermain dalam permainan terbaik Saya untuk klub baru saya,” sesal pemain kelahiran tahun 1982 ini.
Namun penggemar berat buah durian ini bertekat untuk segera memperbaiki performanya untuk membantu Laskar Wong Kito. ”Saya akan berusaha sekuat tenaga agar segera bisa berada di penampilan terbaik. Saya mohon dukungan seluruh fans Sriwijaya FC,” pungkas pemain yang insyaallah wajahnya segera nongol di televisi (dengan kostum Sriwijaya FC) sebagai bintang iklan bersama Keith Jerome Gumbs ini. (har)

Nota kesepahaman gas rumah tangga diteken


Jakarta, Palembang Pos.-
Wali Kota Palembang Ir H Eddy Santana Putra MT kemarin menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman pasokan gas bumi untuk rumah tangga. Penandatanganan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi mewakili pemerintah dengan PT Medco E&P Indonesia sebagai KKKS wilayah kerja South and Central Sumatera, untuk kebutuhan kota Palembang. Dan Lapindo Brantas Inc, sebagai KKKS wilayah kerja Brantas untuk kebutuhan Kota Surabaya.
Acara yang berlangsung di auditorium Lt 10 Gedung Departemen ESDM ini, juga dihadiri Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Dirjen Migas Evita Legowo. Hadir pula pejabat dari jajaran Pemkot Palembang seperti Sekda Palembang Drs H Marwan Hasmen MSi, Kadin PJUP Taufik Syakroni, Kadinperindagkop Wantjik Badaruddin dll.
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan, program gas rumah tangga ini dilaksanakan untuk mendukung dan merealisasikan program pemerintah, dalam pemenuhan kebutuhan energi berupa gas bumi secara mandiri. Dan mengurangi beban pemerintah dalam menanggung subsidi BBM, khususnya subsidi minyak tanah.
Dijelaskannya, untuk Kota Palembang memperoleh jaminan pasokan gas bumi untuk rumah tangga di dua kelurahan. Yaitu Lorok Pakjo dan Siring Agung. Sedangkan untuk Kota Surabaya diperoleh jaminan pasokan untuk Kelurahan Rungkut Kidul dan Kali Rungkut.
Sementara Dirjen Migas Evita mengungkapkan, jaringan distribusi gas bumi Kota Palembang akan mengaliri sekitar 4.200 rumah tangga. Sedankan jaringan distribusi gas bumi di Kota Surabaya dapat mengaliri sekitar 3.200 rumah tangga. “Jaringan gas kota di dua kota ini dibangun oleh pemerintah. Melalui anggaran DIPA Ditjen Migas tahun 2009. Diharapkan akan selesai dibangun pada akhir tahun ini,” ujarnya.
Selain membangun infrastruktur jaringan distribusi gas di kota Palembang dan Surabaya, lanjutnya, tahun ini pemerintah juga akan melakukan kajian Front End Engineering Design (FEED) dan Design Engineering & Design Construction (DEDC) di kota lainnya, yang berdekatan dengan lapangan gas. Dan telah tersedia pipa transmisi gas bumi, serta melakukan Feasibilty Study (FS) untuk rumah susun di Jabodetabek.
Sedangkan Wako Eddy mengatakan, pihaknya akan terus berupaya agar semua kecamatan di Palembang dapat menikmati gas rumah tangga. “Sekarang kita masih menunggu hibah untuk pengelolaanya. Dirjen Migas memang pemilik aset. Tapi, sepertinya repot karena itu berarti Dirjen Migas perlu membuat satu badan layanan umum lagi. Nah, kalau sudah ada hibah pengelolaannya ke Pemkot, berarti Pemkot yang akan menentukan siapa yang akan menjadi operatornya. Dirjen Migas sendiri sepertinya setuju, tapi perlu persetujuan juga dari Depkeu,” tukasnya. (ika)

PAN lirik cawapres SBY


POM IX, Palembang Pos.-
Grasak grusuk yang dilakukan elit-elit politik nasional sebagai wacana Pilpres 2009, ditanggapi dingin PAN. Namun walau belum ada kejelasan koalisi, PAN mengindikasikan tetap dengan SBY, dengan mengincar kursi Cawapres.
“Partai punya hak untuk berkoalisi, tapi sekarang ini yang dicari figurnya. Bisa saja rakyat suka orang tapi tidak partainya, atau sebaliknya. Untuk itu kemungkinan besar Pilpres 2009 ini tidak ada partai yang meraup lebih dari 20 persen suara,’’ kata Bendahara DPP PAN, Achmad Hafis Tohir.
Dilanjutkan Hafis, sebenarnya PAN memiliki 4 nama yang akan dimajukan sebagai Capres. “Kita ada Amien Rais, Sutrisno Bachir, Hatta Radjasa, serta Zulkifli Hasan. Namun tentunya diperlukan suara nasional 25 persen untuk memajukan calon-calon itu,’’ sambung Hafis.
Mengingat beratnya merebut kursi RI 1, Hafis menyiratkan pihaknya lebih realistis mengincar kursi RI 2. “Kans yang paling kuat kita akan tetap berkoalisi dengan Demokrat. Kita belum tahu mengenai cawapresnya, tapi sudah pasti SBY juga mengantongi nama Cawapresnya. Yang jelas kita lihat dulu hasil Pemilu Legislatif 2009 ini,’’ tukasnya. (kie)

Penjual songket tewas dikeroyok


Tangga Takat, Palembang Pos.-
Penjual kain songket keliling bernama M Berliansyah alias Lian (26), warga Jalan KH Azhari, Lorong Masjid, RT 12/04, Kelurahan Tangga Takat, Kecamatan Seberang Ulu (SU) II, tewas, dengan luka tusuk di leher dan kepala bagian belakang. Tewasnya korban diduga karena dikeroyok oleh lima pelaku masing berinisial De, Er, Wi, Ha dan Ka, semuanya warga Jalan KH Azhari, Lorong Tangga Takat Laut, Kecamatan SU II, dengan menggunakan pisau dan tangan kosong.
Korban menghembuskan nafas terakhirnya, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Palembang (RSU MP). Belum diketahui pasti penyebab pengeroyokan itu, namun kuat dugaan dilatari dendam. Peristiwa merenggut nyawa korban itu terjadi Minggu (22/03), sekitar pukul 18.30 WIB, di Jalan KH Azhari, Lorong Tangga Takat Laut, Kecamatan SU II. Menurut informasi yang dihimpun Palembang Pos, sore itu, korban dan temannya, Manto (25), menonton orgen tunggal (OT), yang diadakan salah satu warga tak jauh dari TKP.
Setelah OT bubar, korban dan temannya berencana pulang ke rumah. Ketika melintas di TKP, tiba-tiba korban dipanggil oleh para pelaku. Begitu korban mendekat, tanpa basa basi lagi, pelaku yang berinisial De, langsung menusuk korban dengan pisau. Karena kejadiannya begitu cepat, korbanpun tak bisa lagi mengelak. Akibatnya, korban mengalami luka tusuk di leher dan kepala belakang, hingga korban terjatuh ke aspal. Melihat korban bersimbah darah, pelaku De langsung kabur dari lokasi kejadian, sementara pelaku lainnya langsung mengeroyok korban dengan tangan kosong.
Karena berniat membantu korban, teman korban bernama Manto, langsung mengejar tersangka De. Akan tetapi, baru sekitar 100 meter dari lokasi terjadinya pengeroyokan terhadap korban, malah Manto juga dianiaya oleh pelaku Er dengan menggunakan tombak. Akibatnya, Manto mengalami luka tusuk di pinggang kirinya. Beruntung, warga sekitar langsung melerai kejadian itu, sehingga korban dan temannya Manto yang terluka langsung dilarikan warga ke RSU MP, untuk mendapatkan pertolongan medis, sembari sebagian warga menghubungi pihak kepolisian.
Tak lama, datanglah polisi dari Polsekta SU II pimpinan Iptu Djoko Sumarjono, ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Berbekal keterangan saksi-saksi dan Manto, polisi mengejar para pelaku, yang diduga belum berlari jauh. Malangnya, selain para pelaku belum tertangkap, sekitar pukul 05.55 WIB, korban Berlian yang kritis, menghembuskan nafasnya yang terakhir. Oleh pihak keluarga, mayat korban Berlian dibawa pulang ke rumah duka, untuk dimakamkan.
Ditemui wartawan dirumah duka, paman korban Berlian bernama Usman (45), mengaku tidak tahu persis kejadiannya. ''Kami tidak tahu persis kejadiannya, karena kami tahu korban sekarat setelah di RSU MP. Setahu kami korban itu orangnya baik dan tidak ada musuh sebelumnya. Korban itu anak kelima dari delapan bersaudara, bapaknya M Soleh, ibunya Ainun. Kami juga tidak berani berkomentar, karena takut salah bicara. Lebih baik, kalian menemui Kapolsekta SU II saja, untuk lebih jelasnya," ujar Usman.
Menurut Usman, menurut polisi, mereka sudah mengetahui para pelaku pengeroyokan korban. ''Kabarnya ada dua orang sudah diamankan polisi di Polsekta, namun untuk pelaku utamanya belum tertangkap. Harapan kami semoga polisi bisa dengan cepat meringkus para pelakunya, sehingga para pelaku itu bisa diberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Korban sendiri rencananya akan dimakamkan sore ini (kemarin, red), pukul 16.00 WIB, di TPU Gunung Meru. Karena saat ini, kami masih menunggu kakak korban yang belum sampai ke rumah ini," katanya.
Sementara, Kapolsekta SU II Iptu Djoko Sumarjono, ketika ditemui wartawan, membenarkan adanya kejadian itu. ''Untuk para pelakunya diduga lima orang, namun pelaku utamanya berinisial De. Kita sudah melakukan pengejaran terhadap para pelaku, hanya saja belum membuahkan hasil. Bahkan, kita berencana mengejar para pelaku ini keluar kota, mulai dari Baturaja, OKU, sampai ke Bangka. Sebab, para pelaku ini diindikasikan kabur kearah sana," ujar Djoko.
Ditanya motif dari pengeroyokan itu, Djoko mengaku belum diketahui pasti. ''Beberapa saksi sudah kita mintai keterangannya, namun belum bisa mengetahui motifnya. Namun, ada dugaan pengeroyokan itu bermula dari balas dendam. Sebab, antara korban dan pelaku kabarnya sempat ribut sebelumnya. Untuk dua orang yang diamankan ini, belum bisa dikatakan sebagai pelaku, karena mereka belum diketahui keterlibatannya. Makanya, kita belum berani mengatakan nama dan inisialnya, karena mereka masih kita jadikan saksi," terangnya.
Ditambahkan Djoko, awalnya, korban dan temannya Manto itu baru pulang nonton OT. ''Saat melintas di TKP, korban dipanggil pelaku De. Begitu korban mendekat, De langsung menusuk korban dengan pisau, hingga luka dan terjatuh. Ketika korban terjatuh, teman-teman De mengeroyok korban, sementara De sendiri berusaha kabur. Melihat De kabur, teman korban bernama Manto mengejar De, hingga akhirnya ditombak oleh pelaku Er sampai luka dipinggang," tambahnya.
Pantauan Palembang Pos, suasana duka tampak sekali terlihat dikediaman korban M Berliansyah. Mulai dari depan Lorong Masjid, sudah dipasang papan pengumuman tentang meninggalnya korban. Didalam lorong yang hanya terbuat dari beton selebar 1,5 meter itu, tampak para tetangga dan keluarga korban memenuhi kediaman korban. Sampai didepan rumah korban pun dipasangi tenda, sebagai tempat duduk para pelayat. Orang-orang membaca surat Yasiin, tak henti-hentinya untuk mendoakan kepergian korban. (sam)

PDAM rehab 260 km pipa tua


Rambutan, Palembang Pos.-
Guna memberikan pelayanan maksimal untuk distribusi air bersih kepada masyarakat Palembang, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi, akan melakukan rehab pipa tua. Setidaknya, sekitar 260 kilometer pipa di Palembang, harus segera diganti dengan pipa baru. Karena sudah berusia 50 tahun lebih. Direktur Operasional PDAM Tirta Musi Palembang, Stephanus menjelaskan, untuk rehab sekaligus pengembangan layanan air bersih ke masyarakat, PDAM menyiapkan dana sekitar Rp 100 miliar.
“Ini sudah termasuk rehab pipa tua yang sudah tak layak lagi. Untuk tahun ini, kita baru lakukan penggantian pipa sepanjang 47 km. Terutama di Jalan Merdeka, Veteran dan Dempo. Pipanya tidak lagi memakai pipa besi, tapi jenis PVC dengan diameter 500-700 mm. Dengan jenis ini, jauh lebih hemat dan juga menghindari cepatnya korosif (karat),”paparnya.
Stephanus menjelaskan, untuk rehab pipa tua sudah dilakukan sejak tahun 1929. “Setelah itu tahun 1950, 1976, 1981, 1990 dan terakhir tahun 2000. Sekarang kita lakukan lagi sampai 4 tahun mendatang. Sebab, pada 2012, PDAM menargetkan pelayanan air bersih sudah bisa mencakup 95 persen wilayah Palembang,” ungkapnya.
Rehab atau penggantian pipa ini, lanjut Stephanus, sangat penting. Karena dengan pipa tua, selain berpengaruh ke tingkat kehilangan air, juga membuat distribusi air ke masyarakat tidak maksimal. “Pipa tersebut tidak bisa lagi menyalurkan air dengan kapasitas melebihi jumlah air perdetik. Karena itu, rehab pipa tua ini menjadi prioritas PDAM juga. Khususnya untuk kawasan Palembang lama seperti di 1 Ulu, 16 Ilir, 2 Ulu dan 36 Ilir,” tandasnya.
Sementara untuk jumlah sambungan pelanggan sendiri, tambah Stephanus, sampai Maret ini sudah mencapai 131 ribu sambungan langganan. “Kita targetkan terus bertambah sampai 148 ribu. Kalau dipersentase itu sudah mencapai 80 persen. Angka ini meningkat jika dibanding tahun 2007 dengan 129 ribu sambungan langganan atau 78,6 persen,” pungkasnya. (ika)

Sumsel dapat izin pembangunan TAA


##Preman proyek dibersihkan Pemprov Sumsel

POM IX, Palembang Pos.-
Aturan berbelit-belit yang menghambat pembangunan Tanjung Api-api (TAA) dan rel kereta apinya, berakhir sudah. Pemprov Sumsel sudah mendapat izin secara penuh dalam pembangunan dua mega proyek, yang diperkirakan mencapai miliaran US dollar.
Demikian ditegaskan Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin saat membuka pertemuan forum jasa kontruksi daerah Provinsi Sumsel tahun 2009 di ballroom hotel The Aryaduta, kemarin.
“Pemprov Sumsel sudah mendapat izin prinsip dari Presiden untuk membangun rel ganda 270 kilometer dan pembangunan pelabuhan TAA. Proyek ini merupakan salah satu proyek infrastruktur terbesar di Indonesia,’’ kata Alex.
Rel ganda tersebut untuk mengeluarkan batubara Sumsel yang mencapai 22,5 miliar ton. Aksesnya melalui kereta api menuju pelabuhan TAA. Sedangkan di TAA akan dibangun beberapa pabrik dari perusahaan luar negeri maupun lokal yang memanfaatkan batubara tersebut.
Dilanjutkan Alex, harga proyek tersebut mencapai miliaran US Dollar. “Kue (proyek, red.-) ini silahkan digarap dan dikerjakan dengan benar. Penyedia jasa jangan hanya mengandalkan proyek Pemerintah saja, karena nilainya tidak seberapa,’’ sambung Alex.
Selain membicarakan hal tersebut, Alex mengungkapkan permasalahan jasa keamanan proyek Pemerintah yang mencapai 3 sampai 5 persen dari nilai kontrak yang diduga dilakukan oleh preman proyek, akan dibersihkan. Pemprov Sumsel menjamin tidak ada preman tender dimasa mendatang, agar proyek berjalan efktif dan efisien.
“Masalah dalam proyek sangat banyak, untuk itu perlu kerjasama dengan Pemerintah. Pemprov akan berupayan mempercepat proyek, semuanya demi peningkatan kinerja agar berjalan efektif dan efisien,’’ ujar Alex.
Dilanjutkan Alex, kedepan pihaknya akan membersihkan preman tender proyek. “Kedepan tidak ada lagi preman tender, jangan sampai ada yang menghalagi seseorang yang ingin ikut tender. Saya jamin, preman itu lebih baik mencari rejeki yang lain saja,’’ imbuhnya.
Alex menegaskan sejak dulu Kabupaten Musi Banyuasin bebas dari preman proyek. “Jasa keamanan 3 sampai 5 persen dari nilai proyek yang harus dibayar dimuka, tentu sangat memberatkan. Kalau preman itu mau jadi keamanan, silahkan jadi satpam saja,’’ tegas Alex. (kie)


.

25 Maret, Sumsel sekolah gratis dilaunching


POM IX, Palembang Pos.-
Program sekolah gratis yang dicanangkan Pemprov Sumsel akan segera dilaunching Rabu (25/03) di GOR Kampus. Namun pelaksanaannya tetap dilaksanakan sesuai jadwal tahun ajaran baru 2009/2010.
Demikian ditegaskan Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin, usai membuka pertemuan forum jasa konsultasi daerah Provinsi Sumsel 2009 di ballroom hotel The Aryaduta, kemarin. “ Tanggal 25 Maret Mendiknas akan launching sekolah gratis yang akan dilaksanakan di GOR Kampus. Majunya jadwal lauching ini dikarenakan jadwal Mendiknas yang padat. Inginnya tepat hari pendidikan nasional, namun Pak Mentri sudah jadwal di daaerah lain,’’ kata Alex.
Dijelaskan Alex, sekolah gratis yang akan dilaunchingnya termasuk buku pelajaran. “Buku pelajaran termasuk yang gratis, dan akan ditanggung pemerintah. Namun walau akan dilaunching 25 Maret nanti, programnya baru berjalan tahun ajaran baru,’’ sambungnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Ade Karyana mengungkapkan khusus Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) boleh melakukan pungutan. “Seluruh pungutan di sekolah dari SD sampai SMA dan setingkat, gratis. Namun terkecuali bagi SBI. Sebenarnya mereka juga dapat bantuan, tapi tidak mencukupi. Jadi boleh ambil pungutan,’’ jelas Ade.
Mengenai dana sekolah gratis, Ade menjelaskan dari sharing antara Pemprov dan Pemkab/Pemkot. “Idealnya dana sharing itu fifty-fifty, tapi tergantung kemampuan daerah masing-masing. Tapi yang perlu diingat, yang gratis dan ditanggung pemerintah merupakan biaya operasional, bukan biaya peserta didik, misalnya ongkos,’’ imbuh Ade.
Dilanjutkan Ade, dana sekolah gratis akan langsung ditransfer ke rekening sekolah saat tahun ajaran baru dimulai. “Nanti ada tim gabungan yang akan melakukan sosialisasi dari Diknas tiap daerah. Sedangkan dana yang ditransfer kemungkinan dilaksanakan setiap 3 bulan,’’ tukas Ade. (kie)