
Tangga Takat, Palembang Pos.-
Penjual kain songket keliling bernama M Berliansyah alias Lian (26), warga Jalan KH Azhari, Lorong Masjid, RT 12/04, Kelurahan Tangga Takat, Kecamatan Seberang Ulu (SU) II, tewas, dengan luka tusuk di leher dan kepala bagian belakang. Tewasnya korban diduga karena dikeroyok oleh lima pelaku masing berinisial De, Er, Wi, Ha dan Ka, semuanya warga Jalan KH Azhari, Lorong Tangga Takat Laut, Kecamatan SU II, dengan menggunakan pisau dan tangan kosong.
Korban menghembuskan nafas terakhirnya, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Palembang (RSU MP). Belum diketahui pasti penyebab pengeroyokan itu, namun kuat dugaan dilatari dendam. Peristiwa merenggut nyawa korban itu terjadi Minggu (22/03), sekitar pukul 18.30 WIB, di Jalan KH Azhari, Lorong Tangga Takat Laut, Kecamatan SU II. Menurut informasi yang dihimpun Palembang Pos, sore itu, korban dan temannya, Manto (25), menonton orgen tunggal (OT), yang diadakan salah satu warga tak jauh dari TKP.
Setelah OT bubar, korban dan temannya berencana pulang ke rumah. Ketika melintas di TKP, tiba-tiba korban dipanggil oleh para pelaku. Begitu korban mendekat, tanpa basa basi lagi, pelaku yang berinisial De, langsung menusuk korban dengan pisau. Karena kejadiannya begitu cepat, korbanpun tak bisa lagi mengelak. Akibatnya, korban mengalami luka tusuk di leher dan kepala belakang, hingga korban terjatuh ke aspal. Melihat korban bersimbah darah, pelaku De langsung kabur dari lokasi kejadian, sementara pelaku lainnya langsung mengeroyok korban dengan tangan kosong.
Karena berniat membantu korban, teman korban bernama Manto, langsung mengejar tersangka De. Akan tetapi, baru sekitar 100 meter dari lokasi terjadinya pengeroyokan terhadap korban, malah Manto juga dianiaya oleh pelaku Er dengan menggunakan tombak. Akibatnya, Manto mengalami luka tusuk di pinggang kirinya. Beruntung, warga sekitar langsung melerai kejadian itu, sehingga korban dan temannya Manto yang terluka langsung dilarikan warga ke RSU MP, untuk mendapatkan pertolongan medis, sembari sebagian warga menghubungi pihak kepolisian.
Tak lama, datanglah polisi dari Polsekta SU II pimpinan Iptu Djoko Sumarjono, ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Berbekal keterangan saksi-saksi dan Manto, polisi mengejar para pelaku, yang diduga belum berlari jauh. Malangnya, selain para pelaku belum tertangkap, sekitar pukul 05.55 WIB, korban Berlian yang kritis, menghembuskan nafasnya yang terakhir. Oleh pihak keluarga, mayat korban Berlian dibawa pulang ke rumah duka, untuk dimakamkan.
Ditemui wartawan dirumah duka, paman korban Berlian bernama Usman (45), mengaku tidak tahu persis kejadiannya. ''Kami tidak tahu persis kejadiannya, karena kami tahu korban sekarat setelah di RSU MP. Setahu kami korban itu orangnya baik dan tidak ada musuh sebelumnya. Korban itu anak kelima dari delapan bersaudara, bapaknya M Soleh, ibunya Ainun. Kami juga tidak berani berkomentar, karena takut salah bicara. Lebih baik, kalian menemui Kapolsekta SU II saja, untuk lebih jelasnya," ujar Usman.
Menurut Usman, menurut polisi, mereka sudah mengetahui para pelaku pengeroyokan korban. ''Kabarnya ada dua orang sudah diamankan polisi di Polsekta, namun untuk pelaku utamanya belum tertangkap. Harapan kami semoga polisi bisa dengan cepat meringkus para pelakunya, sehingga para pelaku itu bisa diberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Korban sendiri rencananya akan dimakamkan sore ini (kemarin, red), pukul 16.00 WIB, di TPU Gunung Meru. Karena saat ini, kami masih menunggu kakak korban yang belum sampai ke rumah ini," katanya.
Sementara, Kapolsekta SU II Iptu Djoko Sumarjono, ketika ditemui wartawan, membenarkan adanya kejadian itu. ''Untuk para pelakunya diduga lima orang, namun pelaku utamanya berinisial De. Kita sudah melakukan pengejaran terhadap para pelaku, hanya saja belum membuahkan hasil. Bahkan, kita berencana mengejar para pelaku ini keluar kota, mulai dari Baturaja, OKU, sampai ke Bangka. Sebab, para pelaku ini diindikasikan kabur kearah sana," ujar Djoko.
Ditanya motif dari pengeroyokan itu, Djoko mengaku belum diketahui pasti. ''Beberapa saksi sudah kita mintai keterangannya, namun belum bisa mengetahui motifnya. Namun, ada dugaan pengeroyokan itu bermula dari balas dendam. Sebab, antara korban dan pelaku kabarnya sempat ribut sebelumnya. Untuk dua orang yang diamankan ini, belum bisa dikatakan sebagai pelaku, karena mereka belum diketahui keterlibatannya. Makanya, kita belum berani mengatakan nama dan inisialnya, karena mereka masih kita jadikan saksi," terangnya.
Ditambahkan Djoko, awalnya, korban dan temannya Manto itu baru pulang nonton OT. ''Saat melintas di TKP, korban dipanggil pelaku De. Begitu korban mendekat, De langsung menusuk korban dengan pisau, hingga luka dan terjatuh. Ketika korban terjatuh, teman-teman De mengeroyok korban, sementara De sendiri berusaha kabur. Melihat De kabur, teman korban bernama Manto mengejar De, hingga akhirnya ditombak oleh pelaku Er sampai luka dipinggang," tambahnya.
Pantauan Palembang Pos, suasana duka tampak sekali terlihat dikediaman korban M Berliansyah. Mulai dari depan Lorong Masjid, sudah dipasang papan pengumuman tentang meninggalnya korban. Didalam lorong yang hanya terbuat dari beton selebar 1,5 meter itu, tampak para tetangga dan keluarga korban memenuhi kediaman korban. Sampai didepan rumah korban pun dipasangi tenda, sebagai tempat duduk para pelayat. Orang-orang membaca surat Yasiin, tak henti-hentinya untuk mendoakan kepergian korban. (sam)