09 Juni 2009

Pembuktian juara sejati


JAYAPURA - Duel sarat gengsi akan tersaji di matchday ke-34 alias laga pamungkas Indonesia Super League (ISL) 2008-2009 di Stadion Mandala sore ini. Tuan rumah Persipura, secara resmi akan ’merebut’ gelar dari Sriwijaya FC, tamunya. Pertandingan ini diprediksi akan berjalan sengit, ketat, dan penuh dendam.
Kedua tim di musim ini menerima nasib berbeda. Sriwijaya FC yang begitu perkasa musim lalu dengan merebut double wionner --Piala Liga dan Piala Copa, tampil ngos-ngosan musim ini. Tim besutan H. Rahmad Darmawan (RD) pun hanya berharap finish di urutan keempat. Padahal materi pemain musim ini dan musim lalu tak berbeda jauh.
Buruknya performa Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- bisa dimaklumi. Sebab persiapan jelang ISL kurang bagus karena factor non teknis. Kemudian tim dilanda krisis financial karena perubahan pengelolaan, dari yayasan ke PT. Kemudian ditambah padatnya jadwal ISL, Piala Copa, plus Liga Champions Asia (LCA).
Kendati sudah menyerah sejak macthday ke-29 untuk mempertahankan gelar, tidak dengan laga petang nanti. Dengan mengusung semua pemain terbaiknya, RD akan ’merusak’ pesta mantan tim asuhannya itu. Caranya, dengan menjungkalkan Ivakdalam dkk di depan publiknya.
Gelar boleh menjadi milik Persipura. Tapi dengan memberi aib Mutiara Hitam di kandangnya, Stadion Mandala, maka Charis Yulianto dkk masih bisa menepuk dada bahwa Sriwijaya FC-lah juara sejati. Tapi jika hanya imbang apalagi kalah, RD dan skuadnya harus sportif untuk memberi selamat kepada sang juara sejati.
Untuk mempertahankan kehormatannya di Mandala sore nanti, RD didukung skuad yang solid. Kecuali Ambrizal yang sedikit bermasalah dengan engkel kakinya, semua pemain Sriwijaya FC siap tempur. Gelandang lincah Zah Rahan Krangar siap menjadi penopang duet Keith Gumbs dan Ngon a Djam. Sementara Budi Sudarsono dan Obiora akan menambah daya dobrak dari sayap kanan dan kiri.
Wijay tampaknya disiapkan untuk menjadi filter pertama di depan barisan pertahanan. Pemain keturunan India ini akan menjadi penghalang Ivakdalam, Wanggai atau Komboy menyuplai bola ke trio Boaz, Alberto ‘Beto’ Goncalves, dan Ernest Jeremiah. Sedang kuartet Charis-Tsimi yang didampingi Worabay dan Isnan Ali akan menjadi tembok pelapis sebelum trio maut Persipura berhadapan langsung dengan Ferry.
Meski didukung skuad terbaik, RD juga bakal kerja ekstrakeras untuk merebut poin. Selain menahan beratnya badai yang ditimbulkan Boaz-Beto-Jeremiah, duet Ngon-Gumbs juga tak akan mudah menembus tembok Persipura. Duet Igbonefo-Paulin di depan gawang kipper sarat pengalaman, Jendry PItoy, merupakan duet pertahanan terbaik di ISL.
Terlebih, tim besutan Jackson F Tiago ini akan turun dengan motivasi berlipat. Selain ingin menggelar pesta secara lengkap bersama Persipuramania, Ivakdalam dkk juga mempunyai dendam tersediri kepada Charis dkk. Mutiara Hitam jelas tak bias melupakan kekalahan di final Piala Copa musim lalu. Dan kekalahan itu yang sore ini bakal menjadi tambahan kekuatan mereka.
”Kami akan gempur mereka dengan strategi beda, anak-anak sangat menanti pertadingan ini, semoga hasil evaluasi selama ini anak-anak bisa membawa kemenangan. Apalagi kami mendapat dukungan dari penonton, ini yang akan kami jaga,” ancan Jackson.
Jika Jackson dan pasukannya merasa tak sabar dan siap tempur, kondisi serupa juga dirasakan skuad Laskar Wong Kito. Charis Yulianto yang merasa dikerjai wasit saat dikalahkan Persiwa Wamena, 6 Juni lalu, ingin membuktikan bahwa Sriwijaya FC adalah ’juara’ yang sebenarnya.
”Terus terang saya bangga diberikan kesempatan melawan Persipura Jayapura. Bagi saya Persipura memang pantas juara, hanya saja kami juga ingin membawa pulang hasil positif (menang, Red) dari tanah Papua, untuk masyarakat Palembang,” ungkap RD merendah.
Dengan prestasi yang diraih Persipura saat ini, RD memang pantas ikut bangga. Sebab RD bisa dikatakan sebagai perintis prestasi Persipura di era kompetisi sepakbola modern. Pada Ligina musim 2005, RD adalah pelatih yang mengantar Persipura juara. Bahkan saat itu, Cristian Worabay, pemain yang dibawanya ke Sriwijaya FC terpilih sebagai pemain terbaik.
So, partai puncak di Stadion Mandala bakal menjadi laga penutup yang sempurna. Kedua tim didukung pemain-pemain nasional serta pemain asing yang berkualitas. Juga di pinggir lapangan, RD dan Jackson adalah wakil dua pelatih muda yang berprestasi. Juga keduanya akan menjadi simbol kualitas pelatih asing dan lokal. Terlebih, kedua pelatih sudah sama-sama berikrar untuk bermain terbuka dan menyerang yang menjanjikan pertandingan menarik dan enak ditonton.
”Kami tetap menerapkan permaian terbuka. Kami tak akan mengubah permainan hanya karena kami bermain di kandang lawan,” janji RD sambil menyebut dua mantan anak asuahnya, Eduwart Ivakdalam dan Boaz Salosa adalahn pemain yang harus mendapat perhatian khusus. (har)