
Kampus, Palembang Pos.-
Untuk mewujudkan iklim kondusif jelang pemilihan presiden (Pilpres) 9 Juli di Sumsel, KPUD Sumsel kemarin menggelar deklarasi damai yang diikuti oleh seluruh tim kampanye dari 3 kandidat dan unsur Muspida di Sumsel. Proses penandatanganan deklarasi damai tersebut, digelar di Hotel Horison, Palembang.
Tim kampanye 3 kandidat diwakili oleh ketua timnya, yakni H Romi Herton SH MH selaku Ketua Tim Kampanye Mega-Pro Sumsel, Drs H Djauhari MM Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono, dan Ir Wasista Bambang Utoyo, Ketua Tim Kampanye JK-Wiranto.
Selain ketiga ketua tim kampanye, deklarasi damai ditandatangani Ketua KPUD Sumsel Anisatul Mardiyah, Ketua Panwaslu Sumsel Ruslan Ismail, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Ketua DPRD Sumsel, H Zamzami Achmad, Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs H Sisno Adiwinoto MM, Pangdam II Sriwijaya diwakili Kasdam II, Mayjen TNI J Haroen.
Dalam sambutannya Gubernur Sumsel, Alex Noerdin menegaskan bahwa siapapun yang menang dalam Pilpres kelak harus dukung bersama dan persatuan masyarakat di Sumsel harus tetap terjaga. “Kita tinggal di 15 kabupaten kota di Sumsel, di hampir 300 kecamatan dan 3000 desa, siapapun yang memang, kita tetap warga Sumsel. Jangan sampai Pilpres menyebabkan kita tidak berteman lagi, tidak bersuadara lagi, jelaskan itu sangat merugikan,’’ tegasnya.
Apapun hasilnya Pilpres, menurut Alex, kepentingan Sumsel tetap harus menjadi perhatiran utama, karena tujuan bersama Pilpres adalah mensejahterakan rakyat, khususnya rakyat Sumsel. “Kita hargai KPUD Sumsel gelar deklarasi kampanye damai, tapi jangan hanya sebatas deklarasi saja, atau sebatas dimulut, tapi harus dilaksanakan sepenuh hati. Kita warga Sumsel setelah pilpres tetap jadi warga Sumsel. Jangan sampai di lapangan saat kampanye terjadi benturan dan gesekan, mari kita redam bersama,’’ papar Alex.
Terkait pejabat dan PNS, menurut Alex, harus tetap netral, walau nanti tetap juga akan menentukan pilihannya. “Harus tetap netral, tak boleh gunakan fasilitas pemerintah. Yang melanggar akan disaksi sesuai aturan berlaku,’’ ujar Alex.
Sedang anggota KPUD Sumsel, Chandra Puspa Mirza SH menegaskan bahwa yang paling penting pelaksanaan di lapangan. “Kalau deklarasi damai tidak dimaknai bersama, pasti saat kampanye di lapangan akan terjadi gesekan dan benturan masing-masing pendukung. Nah, mari kita redam kemungkinan gesekan tersebut. Karena dalam kondisi yang sudah panas dan cuaca juga panas, mudah sekali tersulut,’’ kata Chandra.
Di tempat yang sama, Ketua Panwaslu Sumsel Ruslan Ismail menegaskan tak ada gunakannya deklarasi damai secara formal disaksikan publik dan unsure penyelenggara pemilu serta muspida, jika tidak dibarengi komitmen moral untuk menbawa Pilpres taat asas. (war)