
Jakarta, Palembang Pos.-
Jusuf Kalla ternyata merupakan tokoh yang memiliki andil besar dalam terciptanya perdamaian di Indonesia. Salah satu keberhasilan JK, yakni menjadi satu-satunya arsitek perdamaian di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Selama ini masih banyak masyarakat Indonesia, khususnya Aceh yang hingga kini belum mengetahui dengan jelas peran besar JK dalam mendamaikan Aceh. Padahal keberhasilan itu, patut diapresiasi.
”Selama ini masyarakat Aceh banyak tahu kalau arsitek perdamaian itu SBY-JK, makanya kita perlu tekankan lagi bahwa arsitek sebenarnya JK,”tegas Koordinator Tim Pemenangan Daerah JK-Wiranto Provinsi NAD, Amir Faisal Nek Muhammad kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/6) malam kemarin.
Dijelaskan Amir, tim pemenangan JK-Wiranto untuk Provinsi NAD yang dideklarasikan 23 Mei lalu kini terus mengkampanyekan peran JK tersebut. Saat deklarasi, katanya, selain Golkar dan Hanura sejumlah parpol dan partai lokal (parlok) juga ikut terlibat dalam deklarasi untuk tim pemenangan JK-Wiranto.
“Saat ini sudah kita bentuk di 23 kabupaten/kota yang ada di Aceh. Tim ini akan mensosialisasikan keberhasilan JK dalam mendamaikan Aceh,’’ jelasnya. Selama ini, kata Amir, banyak orang di Aceh yang menanggap arsitek perdamaian di Bumi Serambi Mekkah adalah SBY, sementara JK karena posisinya wakil presiden hanya sebagai pelaksana. Padahal, kata Amir, JK merupakan satu-satunya arsitek perdamaian di Aceh. Bahkan hal itu dilakukannya sebelum menjadi Wapres, yakni saat Jusuf Kalla menjadi Menko Kesra.
Dijelaskannya, orang Aceh itu memang agak unik dibanding dengan lainnya. “Bila kita mengatakan saja tanpa ada bukti, mereka tidak akan percaya. Makanya kami mendorong segera diterbitkan buku terkait peran JK di perdamaian Aceh. Kalau sudah ada buku itu, maka kita tinggal tunjukkan dan mereka akan percaya, “ katanya.
Sedangkan untuk menjual Wiranto, Amir mengaku pihaknya akan menekankan kalau mantan Panglima TNI ini punya jasa di Aceh karena menarik DOM (Daerah Operasi Militer) pada 2000 lalu. Saat ini tim kampanye JK-Win, tambahnya, difokuskan menggarap masyarakat di tingkat kecamatan dan desa karena disitulah kantong-kantong suara sebenarnya. “Dengan slogan “lebih cepat, lebih baik” pasangan JK-Wiranto jadi pengharapan baru bagi masyarakat Indonesia. Supaya di masa mendatang lebih diperhatikan, dalam hal pembangunan di seluruh Indonesia,’’ tukas Amir. (kie)