
MERAIH nilai tertinggi di Sumsel pada ujian nasional (UN) tahun ini, tak pernah disangka oleh Herdius Indrawan. Soalnya, selama ini pelajar dari SMA Negeri 5 Palembang ini, di kelas hanya berada di peringkat 10 besar. Lantas, bagaimana kiat-kiat Herdius untuk mencapai prestasi tersebut ?
Pemalu namun bergaya cukup funky. Dengan mode rambut yang sedang ngetren saat ini, Herdius Indrawan, terlihat sama dengan anak-anak SMA lainnya. Namun, siapa sangka putra dari Abdul Halim dan Rusmiati ini, berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan. Herdius berhasil menduduki peringkat teratas untuk nilai UN tertinggi IPA se-Sumsel.
Herdius meraih nilai UN tertinggi dengan total nilai 57,50. Dengan rincian nilai Bahasa Indonesia 9,20, Bahasa Inggris 9,80, Matematika 9,75, Fisika 9,75, Kimia 9,50 dan Biologi 9,5. Saat dibincangi Palembang Pos di Palembang Trade Center (PTC) Mal, Herdius mengaku, tak pernah terlintas di benaknya berhasil meraih nilai tertinggi. Yang jelas, baginya yang penting adalah belajar dan belajar.
“Di kelas, biasanya saya hanya mendapat peringkat di 10 besar. Karena itu, saya tidak menyangka bisa mendapat nilai UN tertinggi se- Sumsel. Karena masih banyak siswa dari sekolah terbaik di Palembang yang memiliki siswa yang berprestasi. Namun, saya yakin lulus. Karena guru sudah mengajarkan materi sesuai dengan kurikulum departemen pendidikan nasional,” kata pria kelahiran Palembang 26 Juli 1991 tersebut.
Diakui Herdius, prestasi tersebut tidak didapat dengan mudah. Selama ini, siswa kelas 12 IPA 4 SMAN 5 tersebut memang selalu berupaya untuk belajar. Bahkan, sudah sejak lama, dia mengikuti bimbingan belajar dan les tambahan di sekolah. “Apalagi mendekati ujian nasional, setiap malam saya belajar sampai pukul 10.00 WIB. Setelah itu tidur, dan bangun lagi sekitar pukul 04.00 WIB. Sembari menunggu Salat Subuh saya kembali belajar,” ujarnya ramah.
Saat ini, lanjut Herdius, dirinya memang sudah diterima melalui jalur Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK) di Universitas Jenderal Sudirman (UNSOED) Purwokerto, jurusan Teknik Elektro. “Dulu saya berminat mengajukan PMDK ke Unsri dengan jurusan yang sama. Namun, karena tidak kebagian blangko formulir, akhirnya saya mengajukan PMDK di Universitas Sudirman,” papar anak bungsu dari 4 bersaudara.
Kendati begitu, lanjut Herdius, saat ini dirinya lebih berminat untuk masuk ke Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). “Karena kuliahnya tidak memberatakan orang tua dan selesai kuliah bisa langsung kerja. Doain saya bisa sukses ya mbak,” pungkasnya seraya menyatakan sangat menyukai pelajaran Bahasa Inggris. (*)