
*Salah minum dikira air putih
SEKAYU-Warga Desa Kasamaran Kecamatan Babat Toman Kabupaten Muba gempar. Pasalnya salah seorang warga setempat bernama Asiang (19), yang tinggal di Dusun IV, ditemukan dalam kondisi kritis di kebun karet miliknya tak jauh dari desa.
Dari mulut Asiang keluar busa. Diduga korban menenggak racun rumput merek Boldok. Oleh warga sekitar, korban segera dilarikan ke RSUD Sekayu. Namun nyawanya tidak tertolong lagi. Korban menghembuskan nafas terakhir saat dalam perawatan tim medis RSUD Sekayu, kemarin, sekitar pukul 11.00 WIB.
Informasi yang dihimpun, peristiwa nahas yang menimpa korban bermula, pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB, korban mempersiapkan diri untuk melaksanakan rutinitas sehari-hari pergi ke kebun sawit. Sebelum menuju kebun, korban membawa racun rumput yang dimasukan dalam botol air mineral.
Racun tersebut akan digunakan untuk membasmi rumput di kebunnya yang mulai tumbuh subur. Setiba di kebun sawit miliknya, korban langsung melaksanakan aktivitas. Sekitar sejam kemudian, korban merasa kehausan dan segera membuka bawaanya guna mengambil air mineral dalam botol.
Diduga karena tidak sabaran lagi, korban ternyata mengambil botol yang berisikan racun rumput.Tanpa melihat lagi, korban membuka tutup botol berisi racun itu. Setelah tutup botol terbuka, korban langsung menenggak cairan dalam botol itu. Begitu racun sudah masuk mulut, korban baru sadar jika yang ditenggaknya itu adalah racun. Tak pelak, korban berteriak-teriak meminta pertolongan, sembari tanganya memegangi leher. Sesaat kemudian tubuhnya kejang-kejang dan dari mulut keluar busa.
Untung saja, ibu korban yang juga berada di kebun melihat kondisi anaknya, itu langsung berteriak meminta pertolongan. Tak lama berselang, warga telah berdatangan. Dengan cepat korban dilarikan ke Puskesmas Babat Toman. Namun karena sudah terlalu banyak menenggak racun rumput, korban dirujuk ke RSUD Sekayu guna perawatan lebih intensif. Setibanya di ruang Unit Gawat Darurat (UGD), dengan sigap petugas medis mengambil tindakan. Namun nyawa korban tak tertolong lagi. (han)