04 Juni 2009

35 persen pemain SFC dipertahankan


PALEMBANG - Kompetisi di Indonesia Super League (ISL) tinggal sepekan lagi. Tepatnya ISL akan berakhir 10 Juni nanti. Rata-rata tim tinggal menyisakan dua pertandingan. Namun ’aroma’ pertandingan sudah menguap. Nyaris tak ada lagi berita yang ’menarik’ dari lapangan. Justru berita dari luar lapangan yang saat ini sedang hot-hotnya. Apalagi kalau bukan soal transfer pemain untuk persiapan kompetisi musim 2009/2010 yang jadi sumber beritanya.
Demikian juga di Sriwijaya FC. Kalau pun toh ada yang menarik, mungkin kekalahan Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- dari PSMS Medan 1-3, Selasa (2/6) lalu. Menarik bukan karena heroiknya pertarungan di lapangan tetapi karena ada aroma lain di luar lapangan.
Ada tudingan terjadi Andalas Connection di laga tersebut, serta tudingan tak sedap lainnya. Bahkan ada tudingan yang lebih keji lagi, yakni terjadi kesepakatan-kesepakatan lain di luar lapangan. Tapi itu semua dibantah dengan tegas pelatih Sriwijaya FC H. Rahmad Darmawan (RD).
”Kalau Saya mau ambil (uang, Red), Saya sudah lakukan saat lawan Shandong Luneng,” kata RD tegas.
Ya, saat menjamu Shandong Luneng di Liga Champions Asia (LCA) Rabu (20 Mei) lalu, RD sebelumnya telah dihubungi oleh seseorang. Intinya, meminta RD memberikan kemenangan kepada Shandong Luneng dengan imbalan uang yang sangat besar. Tapi RD tegas untuk menegakkan nilai fair play yang benderanya selalu diusung setiap laga menjelang kickoff.
Padahal, jika saat itu Sriwijaya FC kalah, dengan skor besar sekalipun, tidak bakal ada yang curiga. Tapi faktanya, Sriwijaya FC justru menang dan Shandong Luneng tersingkir dari persaingan di LCA. Semua perkiraan Shandong akan lolos meleset.
Tapi soal transfer pemain, RD mengakui bahwa dirinya bersama manajemen sedang menyusun tim yang tangguh untuk musim depan. Hanya saja pelatih yang kontraknya diperpanjang hingga dua musim ke depan ini masih bungkam karena timnya masih mempunyai dua laga ISL dan mengejar gelar di Piala Copa. RD tak ingin merusak konsentrasi timnya dengan ekspose berita yang dinilai terlalu dini.
Terlepas dari bungkamnya RD dan manajemen Sriwijaya FC lainnya, Palembang Pos dan Sumeks Grup telah mendapat bocoran sedikit mengenai skuad Laskar Wong Kito musim depan. Sebelumnya RD bertekad untuk mempertahankan sebagian besar pemainnya. Tapi itu tampaknya tak sejalan dengan rencana manajemen secara global. Terbukti, dari bocoran yang sampai di redaksi Palembang Pos, hanya sekitar 35 persen pemain lama yang dipertahankan. Atau tepatnya hanya 8-10 pemain saja.
Sementara sisanya yang 15 pemain sebagian besar masuk daftar coret dan sebagian kecil lainnya masuk daftar negosiasi. Untuk mereka yang masuk daftar negosiasi, karena penawaran perpanjangan kontraknya harganya dinilai terlalu tinggi. Karena itu mereka yang sebagian kecil ini dinego harganya untuk menyesuaikan dengan kemampuan manajemen Sriwijaya FC yang kabarnya mematok pemain dengan nilai tertinggi Rp 1 miliar.
Dari 10 pemain yang dipertahankan tersebut, dua untuk posisi kiper, yakni ikon Sriwijaya FC Ferry Rutinsulu dan kiper baru Andritany. Kemudian dua pemain belakang, yakni Charis Yulianto dan Ambrizal. Sedang tiga lainnya pemain multi posisi, yakni Slamet Riyadi, M Nasuha dan Tony Sucipto. Satu lagi gelandang muda Amirul Mukminin.
Sementara itu sang kapten Keith Jerome Gumbs khabarnya merupakan satu-satunya pemain asing yang sudah deal secara lisan. Sedang Zah Rahan dan Ngon a Djam, masih terbentur tingginya nilai kontrak.
Untuk mengakomodir ’potensi’ pemain asal Sumsel, manajemen juga menaikkan pangkat Tinton Suharto. Selain itu, Imam Suprapto juga diberi kesempatan untuk kembali bergabung dengan Charis Yulianto dkk.
Untuk memenuhi kuota 24-26 pemain, manajemen melalui Tim 5 juga sudah punya beberapa pemain yang masuk daftar untuk direkrut. Terakhir nama yang getol diburu adalah striker Persija Greg Nwakolo. (har)