21 Mei 2009
Siang bolong, 2 rumah 4 bedeng terbakar
*Pasal kompor meledak
LETNAN YASIN-Kebakaran hebat terjadi di siang bolong melanda pemukiman warga Jalan Kenanga RT 12/05 Kelurahan 20 Ilir D-III, Ilir Timur (IT) I persisnya belakang gedung Telkom kawasan Makodam II/Sriwijaya, kemarin sekitar 12.25 WIB. Dua rumah panggung dan 4 bedeng ludes terbakar dalam hitungan menit.
Dugaan kebakaran, api berasal dari kompor meledak di rumah bedeng ketiga yang dihuni Yanti. Sebelum kebakaran, Yanti sedang memasak tapi ditinggalkan sembari menunggu warung dagangannya di depan rumah. Akibat kejadian yang singkat itu, 9 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal. Untuk sementara mereka mengungsi di rumah tetangga dan sanak famili lainnya.
Mereka yang rumahnya ludes terbakar adalah Nindep (70) pemilik rumah panggung sekaligus 4 bedeng sewaan. Penguni bedeng, Kulis, Malikin, Yanti dan Dodi. Kemudian rumah panggung di belakangnya H Munir Judin yang ditunggu anaknya bernama Kailani.
Sedang rumah cukup megah di samping kiri milik H Rahman dan Ibu Wati selamat dari kejadian, hanya terbakar atap rumah dan dapurnya. Lalu, samping kanan rumah milik Rusli (65) juga selamat, hanya terbakar dinding rumah. Tak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Sedang kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
Informasi dihimpun Palembang Pos, sebelum kejadian terlihat asap hitam mengepul tinggi dari rumah panggung dan 4 bedeng milik Nindep. Menurut Kurnia (48), anak pemilik rumah, api berasal dari bedeng ketiga bawah yang dihuni keluarga Yanti. “Kami lagi di dalem rumah galo. Dak lamo tecium bauk mutung dan tejingok asep banyak nian. Ruponyo, asep lah jadi api dari dapur rumah Yanti,” ujar Kurnia langsung mengungsi bersama keluarganya.
Warga sekitar dan tetangga yang melihat kebakaran langsung berhamburan keluar rumah. Karena rumah terbuat dari kayu, api dalam hitungan menit meludeskan rumah panggung tersebut. Kemudian api menjalar rumah di belakangnya milik Kailani. Ni Ros, pemilik rumah mewah yang dihuni 3 dokter praktek RSMH Palembang terlihat paling panik. Ia berteriak histeris, melihat api sudah dekat dan menyambar atap rumahnya. Warga sekitar yang melihat kobaran api hanya bisa melihat dari kejahuan. Setelah rumah panggung ludes terbakar, datang 12 unit mobil dinas Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) Pemkot Palembang datang.
Saking buru-buru, salah satu mobil kebakaran sempat merobohkan atap gapura Jalan Letnan Jaimas. Genting gapura runtuh, karena mobil kebakaran tak bisa masuk. Deni, Bendot dan Ican, warga setempat mengatakan kejadian berlangsung cepat. “Kami lah tedengar uwong jerit-jerit kebakaran. Pas dideketi, ruponyo asep lah ngepul tinggi dari rumah panggung Nek Nindep yang sedang sakit darah tinggi,” ujarnya.
Lain lagi dikatakan Ella, istri Malikin penghuni bedeng lainnya mengaku, kebakaran tersebut disebabkan korseleting. “Waktu kejadian aku tejingok asep ngepul. Pas ke bawah kujingok saklar listrik di rumah Yanti lah tebakar,” katanya. Dalam kejadian itu, Kurnia anak pemilik rumah terlihat paling histeris. Ibu ini berteriak-teriak kalau rumahnya kebakaran kesalahan Yanti, penghuni bedeng miliknya. “Yanti tu katek aguk nian. Awak lagi masak ditinggalke, gawenyo nyagoi warungnyo yang dak jelas. Pokoknyo aku mintak Yanti diobak samo plisi. Kubunuh kau Yanti,” teriak Kurnia sambil menggengam batu bata.Ketua RT setempat, Japidi mengaku belum tahu penyebab pasti kebakaran. “Waktu kejadian aku lagi di rumah. Warga teriak kebakaran dan aku langsung keluar. Kato warga, api dari rumah Yanti yang lagi masak dan kompornyo meledak. Yanti itu penghuni bedeng, tapi masih bedulur dengan punyo rumah,” ujarnya.
Dalam musibah tersebut, sejumlah polisi dari Poltabes, Polsek IT I dan Kemuning terlihat sibuk mengamankan lokasi kejadian. Tampak Camat IT I, Drs Aris Saputra MSi ikut memantau kebakaran. “Untunglah kebakaran bisa cepat dikendalikan. Kalau tidak, mungkin bisa menyambar sarana vital seperti gedung Telkom dan juga bisa markas Kodam,” kata Aris. (don)