21 Mei 2009
Gunung Dempo letuskan hujan abu
Pagaralam, Palembang Pos
Gunung Api Dempo kemarin kembali ‘berontak’. Setelah pernah terjadi awal 2009, gunung tersebut meletuskan hujan abu. Akibatnya warga sekitar gunung, baik di Dusun Kerinjing, Dempo Utara dan Jarai, Kabupaten Lahat, gempar.
Hujan abu tersebut terjadi sekitar pukul 15.50 WIB, di Dusun Kerinjing Kecamatan Dempo Utara. Kejadian tersebut membuat masyarakat yang sedang melakukan aktivitas kesehariannya menjemur padi dan kopi, langsung mengangkat jemurannya supaya tidak terkena abu vulkanik yang ada.
Angin berhembus kencang membuat asap membumbung tinggi langsung menyebar sehingga bau belerang, yang sangat menyengat tercium di daerah Dusun Kerinjing. Tak hanya warga kerinjing saja yang terkena hembusan hujan abu tersebut, tetapi warga Jarai Kab Lahat juga melihat adanya hujan abu terebut.
Kejadian ini berlangsung tak terlalu lama, sehingga warga yang ada di pusat Kota Pagaralam dan sekitar gunung Dempo diluar wilayah Dempo Utara tidak melihat fenomena tersebut. “Hujan abu tidak berlangsung lama, bahkan sebagaian masyarakat juga tak mengetahuinya, “jelas Melkim, warga Dusun Kerinjing.
Menurut Melki, hujan abu seperti ini sudah yang kedua kalinya terjadi. “Pertama terjadi pada awal 2009. Dari kawasan Gunung gare dan sekitar Gunung Dempo terkena dampaknya. Sedangkan untuk yang kedua ini diduga hanya di Jarai saja,’’ ujarnya.
Hal senada diungkapkan Jumirat, warga Dusun Kerinjing lainnya. Jumirat saat abu gunung menyembur, sedang menjemur kopi. Dia mengaku terkejut dengan asap yang keluar secara tiba-tiba dibalik puncak Dempo. “Kami sangat terkejut ketika asap langsung membumbung secara tiba-tiba dari atas puncak Dempo. Bau belerang menyengat tercium dari kejauhan, kemungkinan dari asap yang dihembuskan Gunung Dempo,” ujarnya.
Terpisah Ketua Pos Pemantauan Gunung Api Dempo Slamet ketika dikonfirmasi membenarkan perihal terjadinya hembusan atau letusan yang terjadi di Gunung Dempo tersebut. “Memang ada aktifitas, namun kita tidak terpantau karena tertutup kabut jika dari Pagaralam,” bebernya.
Menurut Slamet, rekaman sesmograf di Pos Pemantauan Gunung Api Dempo mencatat pada pukul 15.59 WIB telah terjadi letusan atau hembusan di kawah Gunung Api Dempo dengan amplitude 49 dan berlangsung selama 300 detik. Namun lepas dari 300 detik tersebut, letusan berangsur mengecil atau turun.
“Kejadian ini mengejutkan, soalnya sebelum terjadinya letusan tidak ada aktivitas kegempaan pada Gunung Api Dempo. Selain itu berdasarkan pengamatan langsung dari pos ke puncak Dempo, tak terlihat asap. Tapi berdasarkan informasi dari warga di Dusun Kerinjing, telah terjadi letusan,” ungkapnya (ded)