
PALEMBANG - Kemenangan Sriwijaya FC 4-3 atas ’tuan rumah’ Persija Jakarta, Minggu (10/5) lalu dinilai sebagai penampilan yang luar biasa. Charis Yulianto dkk berhasil membalik semua prediksi. Maklum, dalam delapan laga sebelumnya, Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- terus loyo. Hanya seri dan kalah yang didapat. Termasuk ketika bertanding di Jakabaring, di tiga laga terakhirnya hanya menuai tiga poin (seri dari PSM, Persiba, PKT). Wajar jika melawan Persija tak ada yang memprediksi bisa menang.
Namun modal negatif di laga sebelumnya tersebut tak berlanjut di Stadion Gajahyana, Malang, ketika dijamu Persija yang di putaran pertama justru mampu menaklukkan Sriwijaya FC 2-1 di Jakabaring. Bermain di lapangan becek, Charis Yulianto dkk seolah kesetanan dan menghajar lawannya sekaligus melampiskan dendam.
”Hasil yang luar biasa. Semoga ini menjadi titik balik penampilan Sriwijaya FC,” kata Dr. H. Much. Baryadi, manajer Sriwijaya FC, kepada Palembang Pos, tadi malam.
Baryadi berharap, tampilan Laskar Wong Kito yang luar biasa seperti ditunjukkan kemarin itu bisa dipertahankan. Dengan tampilan seperti itu, Baryadi menilai tim besutan pelatih H. Rahmad Darmawan (RD) itu sudah kembali ke ’jalur’ permainan yang seharusnya. Karenanya, Baryadi juga berharap satu dari dua gelar juara yang direbutnya musim lalu bisa dipertahankan.
”Bukan di ISL, tapi di Piala Copa. Di ISL sudah terlambat karena peluang kita sudah habis. Tapi di Copa, berdasarkan drawing peluang kita ke final cukup besar. Jika anak-anak semangat bertandingnya seperti itu, insyaallah kita bisa ke final,” tambah Baryadi.
Pujian dan harapan yang sama juga disampaikan pelatih Rahmad Darmawan. ”Saya sangat senang dengan apa yang mereka tampilkan saat mengalahkan Persija. Semoga (permainan seperti ini) bisa terus dipertahankan,” kata RD.
Hanya bedanya, jika Baryadi fokus ke Piala Copa, RD lebih suka fokus dari pertandingan ke pertandingan berikutnya. Dan lawan terdekat Sriwijaya FC adalah Persela Lamongan yang akan dihadapi Kamis (13/5) nanti di Stadion Surajaya, di lanjutan ISL. RD berharap skuadnya bisa kembali menampilkan permainan yang kompak untuk merebut tiga poin lagi.
Sayang, di Lamongan RD tak bisa memainkan the winning team-nya. Sebab jangkar Sriwijaya FC di lini tengah, yakni Wijay, harus absen karena akumulasi kartu. Absennya Wijay yang punya spesialisasi ’membunuh’ pemain lawan sebelum memasuki area terlarang ini, sedikit mereduksi lini pertahanan.
Namun RD tak begitu khawatir. Sebab di posisi tersebut ada stok pemain yang cukup banyak. Ada mauly Lessy yang juga tangguh sebagai gelandang bertahan. JUga ada Alamsyah Nasution dan Tony Sucipto yang kualitasnya tak kalah dengan Wijay. Hanya keduanya sedikit ’punya penyakit’ lebih senang naik membantu serangan. Juga masih ada pemain sera bisa M Nasuha.
”Posisi Wijay bisa diisi beberapa pemain. Tak masalah,” kata RD.
Masalah yang ditinggalkan Wijay semakin kecil resikonya karena tuan rumah bakal kehilangan playmaker andalannya, I Gede Sukadana Pratama. Sukadana harus absen karena akumulasi kart ini bakal membuat lini tengah Persela keropos.
Absennya Sukadana ini yang akan dimaksimalkan oleh RD. ”Kami harus selalu fokus menyerang dari semua sisi. Tak hanya kedua sayap tapi juga dari tengah. Absennya playmaker mereka (Sukadana, Red) akan kita maksimalkan. Saya pikir, kami bisa menang,” kata RD. (har)