
* Pedagang ngotot bertahan
Merdeka, Palembang Pos.-
Setelah sempat tertunda dari rencana semula kemarin, akhirnya Pemkot Palembang memastikan pembongkaran Pasar Buah 7 Ulu akan dilakukan hari ini. Kendati begitu, sekitar 40 agen dan sub agen tetap bersikeras untuk tidak mau pindah. Mereka ngotot untuk tetap berdagang, karena keberatan dengan harga kios yang dinilai terlalu mahal.
Demikian terungkap dalam pertemuan antara pedagang buah 7 Ulu, DPRD Palembang dengan Pemkot di ruang paripurna, kemarin. Menurut Lina, salah seorang pedagang buah mereka keberatan dengan harga yang ditetapkan oleh koperasi Al Hidayah yakni Rp 110 juta dalam jangka waktu 6 tahun.
“Memang sekarang sudah diringankan dari Rp 3,9 juta perbulan menjadi Rp 2,2 juta perbulan. Tapi, itu juga masih berat. Kami cuma sanggup bayar mulai dari Rp 800 ribu-Rp 1 juta perbulan. Itupun dalam jangka waktu 8 tahun tanpa melalui Bank,” tegas Lina.
Sementara H Arpani mengaku, sebenarnya pedagang siap untuk pindah. Hanya saja, harus ada kesepakatan soal harga. Pasalnya, pedagang buah yang berada di pasar 7 Ulu sebagian besar adalah agen dan sub agen. Oleh karena itu, memerlukan luas kios yang lebih luas untuk menampung buah. Satu pedagang minimal mengambil atau membeli dua kios, yang jika dijumlahkan menjadi Rp220 juta.
“Kios dipasar buah paling berukuran berapa meter, dan hanya cukup menampung buah seukuran satu mobil kecil. Nah kami kalau buah datang satu truck, mau ditaruh dimana,”katanya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Marwan Hasmen menegaskan, tidak ada tawar menawar lagi soal penertiban. “Penertiban tetap kita lakukan besok (hari ini), tidak ada alasan dan tawar menawar lagi. Sosialisasi sudah sering dilakukan,”ujarnya, di Palembang, kemarin.
Ditempat yang sama, Pembina Koperasi Al Hidayah, Gani Harmi menyebutkan, pembangunan dan rencana pemindahan pedagang telah melalui proses termasuk sosialisasi. “Malah 95 pedagang sudah membayar uang muka kios, tapi kita juga heran kenapa sekarang malah menolak,”katanya.
Sedangkan Wakil Ketua DPRD Palembang Drs Djauhari mengajak agar pedagang untuk berpikir logik. “Saya pikir kebijakan Pemkot sudah membantu. Kalau minta sampai tidak pakai Bank dan bunga kan tidak mungkin. Sebab, kalau bayar melalui koperasi juga pakai bunga. Sebaiknya diikuti dulu, nanti kan ada rapat anggota bisa dievaluasi lagi,” tukasnya. (ika)