24 Mei 2009

Mega-Pro merahkan bukit sampah



JAKARTA - Duet Mega-Prabowo menjadi pasangan capres-cawapres terakhir yang dideklarasikan secara resmi. Meski begitu, dibanding dua pasangan sebelumnya, yakni JK-Wiranto dan SBY-Boediono, deklarasi pasangan yang diusung PDIP dan Gerindra itu terhitung paling ramai menghadirkan massa simpatisan.
Sekitar 50.000 pendukung, kemarin (24/5), menghadiri acara deklarasi Mega-Prabowo di Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Bantar Gebang, Bekasi. Jajaran pimpinan PDIP, Gerindra, dan delapan parpol mitra koalisi lain juga tampak hadir di puncak "bukit sampah" yang sudah diuruk seluas dua hektar itu. Sesekali aroma menyengat khas sampah menguap ke udara.
Suami Megawati, Taufik Kiemas juga datang ke lokasi acara. Tapi, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP itu tidak turun dari mobilnya karena kondisinya belum terlalu fit. Rabu lalu, Kiemas memang baru keluar dari RS Metropolitan Medical Centre (MMC) setelah dirawat selama seminggu karena kelelahan sampai fisiknya ngedrop.
Megawati dan Prabowo tiba secara terpisah. Megawati sampai duluan sekitar pukul 15.05, disusul 3 menit kemudian oleh Prabowo. Macetnya akses masuk membuat Prabowo harus menumpang ojek dari pangkalan dua, sebutan untuk gerbang masuk Tempat Pembuangan Akhir Sampah Sumur Batu. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari gerbang masuk Tempat Pembuangan Akhir Sampah Bantar Gebang yang biasa disebut pangkalan lima. Megawati sendiri berjalan kaki dari gerbang pangkalan lima ke lokasi deklarasi yang berjarak sekitar 500 meter.
Kedatangan kedua tokoh itu spontan mendapat sambutan meriah dari para pendukungnya. Kondisi nyaris tak terkendali setelah massa mencoba terus merapat ke arah panggung. Bahkan, bagian depan panggung yang awalnya dipersiapkan untuk media juga tak luput dari massa yang kian agresif ingin melihat capres dan cawapresnya dari dekat.
Mungkin karena psikologis massa yang mulai tak terkendali itu, Mega hanya membaca dua paragraf orasi politiknya yang disiapkan secara tertulis. Padahal, secara keseluruhan, orasi berjudul Dari Bantar Gebang Kami Belajar, Dari Bantar Gebang Kami Akan Membangun Kembali Indonesia itu terdiri atas empat halaman.
"Tentunya ini merupakan perjuangan. Apa saudara-saudara sanggup memberi dukungan kepada kami - Sebarkan berita ini ke segala penjuru tanah air," kata Mega menutup orasi singkatnya.
Isi pidato Mega sendiri terasa hambar. Mega hanya menegaskan kesiapan dirinya dan Prabowo untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres. Dengan gaya retorik, dia menyebut keputusannya untuk bertarung kembali di pilpres 2009 didorong oleh harapan dan optimisme rakyat yang terdalam. "Suara yang kembali memanggil saya, memanggil Mas Prabowo untuk berpeluh bersama rakyat guna membangun kembali Indonesia," kata Mega.
Prabowo yang mendapat kesempatan pertama untuk berorasi, mengatakan siap mengembalikan sistem ekonomi nasional ke tangan rakyat Indonesia. "Pilihan di depan rakyat sangat -sangat penting, apakah mau melanjutkan sistem yang salah dan tidak berhasil membawa kesejahteraan atau kita ubah kembalikan ke tangan rakyat," katanya dengan berapi-api.
Prabowo juga tak lupa mengingatkan para pendukungnya untuk memastikan diri tercatat di Daftar Pemilih Tetap (DPT)”Pilpres. Sebab, setiap suara pemilih sangat berharga dan menentukan di hari pemungutan suara pilpres 8 Juli mendatang. "Yang hadir sekarang begitu besar. Ini luar biasa. Tapi, kalian sudah masuk DPT apa belum? Jangan mau kalau kalian tidak dimasukkan ke DPT," kata Prabowo. Setelah berorasi, keduanya secara simbolis memukul kentongan berukuran sedang berwarna merah. Seiring itu, sekitar 10 ribu kentongan ikut dibunyikan secara bersama -sama. (pri)