15 Mei 2009

Kelurahan 5 Ulu rawan kekurangan gizi



SU I, Palembang Pos.-
Pesatnya perkembangan Kota Palembang dalam segala bidang, ternyata masih menyisakan PR bagi pemerintah kota. Contohnya, di kawasan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, balitanya termasuk masih rawan kekurangan gizi. Kenyataan ini seiring dengan tingkat ekonomi yang rata-rata rendah, sehingga perhatian gizi balita masih kurang. Demikian terungkap saat kunjungan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Sumsel yang dipimpin Siti Romlah di Kelurahan 5 Ulu. Kedatangan KPAID Sumsel ini untuk menyerahkan sejumlah bantuan bagi 4 anak di Kelurahan 5 Ulu yang kekurangan gizi.
Penyerahan bantuan bertempat di Lorong Keramat RT 05/02 Kelurahan 5 Ulu Laut Kecamatan SU I, kemarin. Hadir dalam kesempatan itu, Lurah 5 Ulu, Yon Hapy, serta tokoh-tokoh masyarakat setempat. Keempat balita yang menerima bantuan, Arnita berusia 2,5 tahun, dengan berat hanya 9 kilogram, Bella berusia 9 bulan dengan berat 6,3 kilogram, Suci berusia 9 bulan dengan berat 6,1 kilogram, serta Diana berusia 15 bula dengan berat 6,2 kilogram. “Kedatangan kita ini untuk menyerahkan sejumlah bantuan kepada anak-anak yang kekurangan gizi. Hal ini sebagai bentuk perhatian kita terhadap kondisi kesehatan anak-anak,’’ kata Siti Romlah.
Dilanjutkan Romlah, Pemerintah harus turun langsung dan melihat kondisi di 5 Ulu. “Ternyata ditengah Kota Palembang, masih banyak anak-anak yang kekurangan gizi. Bahkan saya mendapat informasi, ada seorang anak yang meninggal karena gizi buruk,’’ sambungnya. Kedatangan KPAID ini berdasarkan laporan LSM perempuan yang mendampingi masyarakat kurang mampu 5 Ulu, Nunik dan Ibu Komala. “Selama ini kita tidak tahu harus melapor kemana, akhirnya kita laporkan permasalahan kekurangan gizi ke KPAID Sumsel. Untuk RT 5 ini saja, data yang kita miliki pada tahun 2008 lalu ada 12 anak yang kekurangan gizi. Tahun 2009 ini ada 8 anak, 4 diantaranya positif gizi buruk, 4 sisanya dalam keadaan waspada,’’ ujarnya.
Masna, ibu balita Diana, menjelaskan anaknya pernah satu bulan dirawat di rumah sakit karena menderita gizi buruk. “Anak saya dirawat sekitar bulan Maret tadi. Saat itu kondisinya sudah kritis. Kalau sekarang kondisinya sudah lumayan sehat, padahal sejak dulu selalu diberikan susu sebagai minuman tambahan,’’ imbuhnya. Sementara Lurah 5 Ulu, Yon Hapy menjelaskan di Kelurahan 5 Ulu sudah dibentuk Posyandu Cinta Musi. “Mungkin karena kesibukan orang tuanya mecari uang, sehingga anak-anak ini kurang mendapat perhatian untuk kesehatan. Tapi yang jelas permasalah kekurangan gizi di 5 Ulu ini akan saya laporkan ke Pemkot Palembang,’’ tukasnya. (kie)