20 Mei 2009

Bocah tewas kelelep di galian


* Terjadi di Perumnas Talang Kelapa

TALANG KELAPA-Warga Perumnas Talang Kelapa, RT70/07, Blok 06 Talang Kelapa, Alang-Alang Lebar (Albar), kemarin sore sekitar pukul 16.30 WIB, mendadak gempar. Pasalnya, bocah berumur 8 tahun bernama Faisal tewas kelelep (tenggelam) di galian Waduk Griya Perumnas Talang Kelapa. Informasi yang dihimpun Palembang Pos, kejadian bermula sore itu, korban pergi bermain dengan teman-temannya, Andre (6), Dimas (7), dan Doni (7) di lokasi kejadian.
Ketika ingin pulang bersama teman-temannya, korban sempat mencuci kaki di pinggir galian waduk kedalaman 2 meter tersebut. Apesnya, kedua kaki korban terpeleset hingga tubuhnya tercebur ke galian waduk. Diduga tak bisa berenang, korbanpun langsung kelelep. Saat itu, korban masih sempat berteriak minta tolong dengan teman-temannya.
Mengetahui korban tenggelam, temannya Andre langsung menangis sambil beteriak minta tolong ke warga sekitar. Teriakan Andre didengar Suwarno (45), penjaga galian waduk Griya Talang Kelapa, kemudian Suwarno menuju ke lokasi. Namun saat ditolong, kondisi korban sudah tak bernyawa dengan posisi tubuh mengambang.
Selanjutnya jasad korban diangkat sang penjaga waduk dengan dibantu warga setempat sambil menghubungi aparat Polsek Sukarami. Tak lama, Unit Identifikasi Polsek Sukarami pimpinan Ipda M Yunus SH langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), untuk melakukan olah TKP. Kemudian jasad korban langsung dibawa ke rumah duka sesuai permintaan keluarganya.
Ketua RT 70 Kelurahan Talang Kelapa, Wardoyo SPd, saat ditemui Palembang Pos, membenarkan kejadian yang menimpa korban. “Korban adalah warga saya, anak pasangan Cek Anom (45) dan Yanti (34). Korban masih duduk kelas 2 SD dan selalu mendapat rangking kelas dan lebih pintar dari teman-teman yang lain,” ujar Wardoyo. Sementara ayah korban, Cek Anom menangis histeris melihat tubuh anaknya yang sudah terbujur kaku.
“Saya akan tuntut yang punya galian waduk Griya Talang Kelapa tersebut. Mereka harus bertanggung jawab dengan kematian anak saya,” ancamnya. Kapoltabes Palembang melalui Kapolsek Sukarami AKP Sugeng Heryadi SIk saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. “Mayat korban tidak dilakukan visum karena pihak keluarga tidak memberikan izin dengan alasan korban meninggal karena bukan perkara pidana,” tukas Sugeng. (guh)