.jpg)
Tasik, Palembang Pos.-
Walau jumlah kasus malaria yang melanda di Sumsel mengalami penurunan, tapi setidaknya 6 kabupaten kota di Sumsel masih dikategorikan endemis penyakit malaria. Ke 6 daerah itu, yakni Musi Banyuasin, OKU, Muara Enim, Lahat, Lubuklinggau dan Musi Rawas.
Demikian ditegaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, dr Zulkarnain Noerdin dalam ceramah klinik penatalaksanaan malaria dan usaha mengeliminasi malaria di Sumsel, di Hotel Swarnadwipa, kemarin.
Menurut Zul, umumnya daerah endemis malaria itu di perkebunan sawit dan karet. “Mungkin di daerah itu ada genangan air kotor dan berhubungan dengan tanah, hingga menjadi tempat berkembangnya nyamuk anoples, yang menyebarkan virus malaria,’’ tegas Zul.
Disitulah, menurut Zul, letak perbedaan nyamuk yang menyebarkan malaria dengan demam berdarah. “Nyamuk aedes aegypti yang menyebarkan demam berdarah, tinggal digenangan air bersih tak berhubungan dengan tanah,’’ ujar Zul.
Kalau dilihat dari data, menurut Zul, walau jumlah kasus Sumsel masih dibawah nasional, tapi ada penurunan angka kasus malaria di Sumsel. “Pada 2007 jumlah kasus malaria mencapai 66.517 kasus, dan menurun pada 20008 dengan 60.933 kasus. Ke depan kita berusaha, kasus terus menurun jumlahnya,’’ papar Zul.
Zul menambahkan, kerugian akibat penyakit malaria sangat besar, khususnya dalam hitungan ekonomis. “Kalau kita hitung kasus malaria sebanyak 1,6 juta di Indonesia pada 2009, dalam 1 minggu menimbulkan kerugian hingga Rp 3, 3 triliun. Itu untuk biaya obat-obatan, biaya sosial dan tidak kerja,’’ ujar Zul.
Karena besarnya kerugian akibat penyakit itu, lanjut Zul, pemerintah melakukan sejumlah upaya agar kasus itu tidak membesar jumlahnya. “Ada 3 aspek yang harus kita lihat untuk menekan laju penyakit malaria, yakni nyamuk, lingkungan dan masyarakat. Nah, keterlibatan masyarakat dalam usaha itu, sangat penting. “Kita ajak lintas sektor di masyarakat untuk menjaga lingkungan sehat. Selain itu, kita disosialisasikan teus menerus pola hidup sehat, gerakan 3 M, manfaatkan bubuk abate, ikan tempalo, dan lainnya,’’ tukas Zul. (war)