06 April 2009

Pesawat Fokker 27 jatuh, 24 tewas


* 18 orang Paskhas TNI AU

BANDUNG - Peristiwa naas terjadi di Bandara Husein Sastranegara Bandung. Senin (6/4) sekitar pukul 13.00, pesawat TNI AU Jenis Fokker 27 menabrak hangar air craft services (ACS) milik PT Dirgantara Indonesia. Dipastikan, sebanyak 24 penumpangnya tewas seketika. Enam korban merupakan kru pesawat, sedangkan 18 orang lainnya merupakan anggota Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara.
Insiden terjadi saat cuaca Kota Bandung dilanda hujan lebat. Diduga, pendeknya jarak pandang membuat pesawat menabrak hangar ACS. Namun, hingga siang kemarin, TNI AU belum bisa memberikan keterangan resmi terkait musibah tersebut.
Kepala Penerangan Paskhas TNI AU Lanud Sulaeman Letkol Nairiza, hanya membenarkan adanya insiden maut itu. "Kami belum bisa memberikan keterangan resmi mengenai kronologis kejadian. Yang pasti, hari ini memang ada pesawat jenis fokker yang jatuh mengenai hangar ACS," kata Nairiza, kemarin.
Selain itu, ia mengungkapkan, seluruh awak penumpang di pesawat latihan tersebut dipastikan tewas seketika. Sebanyak 18 anggota Paskhas itu, merupakan siswa TNI AU dari Satuan Para Lanjut Tempur (PLT). Sedangkan enam lainnya, kru dan pelatih terjun. Sedangkan menurut sumber di TNI AU yang enggan disebutkan namanya, menerangkan, pesawat naas itu, sebelumnya sudah digunakan untuk berlatih terjun payung oleh sekitar 40 siswa Satuan PLT.
Penerjunan, kata dia, dilakukan sejak pagi, separuh siswanya telah berhasil melakukan penerjunan. Sedangkan sisanya, lanjutnya, terpaksa tidak jadi terjun karena factor cuaca tidak mendukung. Ia juga mengatakan, cuaca buruk siang kemarin, sangat berpengaruh kepada jarak pandang pilot yang ditangani Kapten I Gede Tirta dan co Pilot Letda Yudo.
"Pada saat itu, posisi pesawat dipastikan sedang terbang rendah karena memang mereka akan mendarat. Diduga buruknya cuaca pilot tak bisa melihat jelas keberadaan hangar," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT Dirgantara Indonesia Bambang Wirastiko menegaskan, kejadian itu tidak menimbulkan korban kru hangar. Kendati demikian, beberapa pesawat yang ada dihanggar terkena reruntuhan atap hanggar. Yakni, pesawat Deraya NC 212/200, Boing 737 milik Batavia Air, Boing 737 milik Adam Air, pesawat CN 235 milik PT DI serta satu unit Helikopter Single Robinson.
"Pada saat kejadian, di hangar kosong tak ada kru yang bekerja. Karena saat itu jam makan siang," ujar Bambang. Namun, kata dia, pesawat Deraya NC 212/200 yang sedang dalam perbaikan, kata Bambang, mengalami kerusakan cukup parah. Sebab, pesawat tersebut terkena center wing pesawat yang jauh. "Bativia juga mengalami sedikit kerusakan, tapi tidak terlalu parah," ucapnya.
Sementara itu, halaman parkir ACS Gate KPI 2, terlihat dijaga petugas TNI AU. Mereka tidak berkenan mengizinkan wartawan untuk masuk dengan alasan sedang melakukan proses evakuasi dan cukup membahayakan bila dilihat dari jarak dekat. Sedangkan, pada proses evakuasi, terlihat sejumlah ambulan dari berbagai rumah sakit datang. Di samping itu, pemadam kebakaran juga terlihat terus berdatangan.
Kejadian tersebut cukup mengagetkan warga sekitar Bandara Husein Sastranegara. Mereka berbondong-bondong ingin melihat lebih dekat kejadian yang menewaskan 24 korban itu.
Ayi, salah seorang warga, mengaku, mendengar suara ledakan cukup keras di sekitar bandara. "Saat itu saya sedang mencoba memarkirkan kendaraan di salah satu mall kawasan Pasteur. Saya baru sadar ada kecelakaan ketika ada ledakan besar dan api besar di atas hangar," terangnya.
Sedangkan Muhamad, warga lainnya, mengungkapkan, hujan deras yang mengguyur kawasan itu, membuat jarak pandang cukup gelap. "Saya sendiri tidak bisa melihat cukup jauh. Tapi saya juga melihat bola api cukup besar namun kembali mengecil karena diguyur hujan besar," ucapnya. (rie)