11 April 2009
Penggali harta karun tewas tertimbun tanah
LEBONG GAJAH-Maksud hati kepingin mencari harta karun, Wendi (23), warga Sri Mulya Kecamatan Sematang Borang tewas mengenaskan tertimbun reruntuhan tanah yang digalinya.
Wendi adalah 1 dari 4 penggali bayaran Robudin (50), seorang PNS Dinkes Provinsi Sumsel sekaligus pemilik wangsit. Bujangan ini tewas terimbun tanah galian di dalam kamar rumah Jalan Karya Jaya III RT 23/06 Kelurahan Lebong Gajah Kecamatan Sematang Borang, kemarin sekitar pukul 12.00 WIB.
Awalnya kejadian yang sempat menggegerkan warga itu, hendak ditutupi keluarga Robudin dengan mengatakan kecelakaan kerja. Berkat penyelidikan jajaran Polsek Sako pimpinan Ipda Beni Wijaya SH, kasus tersebut terkuak ada unsur pidananya. Kini polisi telah mengamankan pemilik rumah berikut barang bukti berupa alat sajen, gergaji, katrol, tali dan beberapa potong kayu gelam. Sedangkan korban yang tewas telah dimakankan pihak keluarga sekitar pukul 13.30 WIB.
Informasi dihimpun Palembang Pos, kejadian bermula awal Januari Robudin mendapat mimpi bertemu seorang nenek berjilbab. Dalam mimpinya, Robudin diberi wangsit ada harta karun di sekitar rumahnya, tapi tidak tahu persis letaknya. Esok harinya, ia langsung menceritakan mimpinya itu kepada keluarganya.
Diduga percaya dengan mimpi, Robudin mencari parnormal yang belum diketahui namanya. Setelah berkerja sama dengan paranormal dan disepakati pembagian hasil, kemudian Robudin mencari 4 penggali tanah termasuk korban Wendi.
Mulai Senin (6/4) dilakukan penggalian di dalam kamar depan berukuran 3/3 meter. Nah, hingga penggalian mencapai 3 meter, salah satu penggali tewas tertimbun tanah yang terbis (longsor). Karuan saja, akibat kejadian itu penggalian dihentikan. Warga sekitar yang mendengar kejadian tersebut langsung melapor ke Polsek Sako.
Kemudin jajaran Polsek Sako pimpinan Kanitreskrim Ipda Beni Wijaya dan Tim Identifikasi Poltabes Palembang bersama KSPK Ipda M Sobur langsung mendatangi TKP. Sayangnya, sampai di rumah tersebut polisi dan sejumlah wartawan sempat bersitegang dengan keluarga pemilik rumah yang mengaku Ibu Bambang. Setelah bernegosiasi, hanya polisi yang boleh melakukan identifikasi.
Pantauan koran ini, penggalian tersebut sudah berlangsung lima hari. Tanah yang digali berbentuk sumur dengan kedalaman 2, 75X 2,30 meter. Saking seriusnya, tanah yang digali di dalam kamar bisa dikeluarkan sekitar 5 kubik. Bahkan, pemilik rumah rela menjebol pagar dinding pembatas rumahnya. Saat polisi melakukan olah TKP, istri Robudin sempat menangis histeris. “Sudahlah pak, kami ni sudah dapet musibah. Kalo cak ini, nyesal nian aku ngapo nak nyari harto karun,” ujarnya menangis histeris.
Kapolsek Sako AKP Andi Mustadi SH melalui Kanitreskrim Ipda Beni Wijaya SH saat dikonfirmasikan membenarkan adanya kejadian tersebut. “Awalnya polisi mendapat informasi terjadi kecelakaan kerja. Pemilik rumah juga mengatakan hendak membuat sumur bor karena anaknya hendak menikah,” ujar Beni berjanji mengusut tuntas kasus tersebut. (don)