29 April 2009

Massa kepung KPUD Palembang


*Desak perhitungan ulang suara


Kamboja, Palembang Pos.-
Dugaan pengelembungan suara dalam Pemilu Legislatif (Pileg) Kota Palembang dan tuntutan agar perhitungan suara ulang, juga terus mengalir. Kali ini desakan perhitungan ulang itu disuarakan ratusan pengunjuk rasa yang mengatasnamakan diri Blok Perubahan untuk Pemilu Bersih (BPPB).
Massa yang sempat ‘mengepung’ KPU Palembang itu, sebagian besar bagian dari Partai Bintang Reformasi (PBR), PBB, Partai Republikan, PKPB, PKPI, Pemuda Reformasi Indonesia (PRI) Palembang, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Palembang, dan Serikat Rakyat Miskin Palembang (SRMP).
Dalam aksinya, massa tidak hanya mendesak perhitungan ulang di 1 atau 2 daerah pemilihan (dapil) saja, namun massa menuntut agar perhitungan ulang dilakukan di semua dapil Kota Palembang. Karena BPPB menilai bahwa indikasi terjadi penggelembungan suara tidak hanya terjadi di PPK dapil I dan III, seperti selama ini sempat diprotes saksi parpol, tetapi dugaan manipulasi suara itu sudah merata.
Sama seperti unjuk rasa protes dugaan penggelembungan suara oleh gerakan parpol bersatu (GPB) pada Senin (27/4), kedatangan 500 massa BPPB sekitar pukul 14.15 WIB, kemarin juga langsung diblokade puluhan aparat dari Poltabes Palembang plus jajaran Polsekta Ilir Timur (IT) I dengan dilengkapi pagar berduri.
Tak hanya itu, untuk mencegah berbagai kemungkinan aparat kepolisian juga menyiagakan 1 unit water canon penghalau massa. Akibatnya, para pengunjuk rasa yang dilengkapi berbagai spanduk bertuliskan kecaman dan tudingan ke PPK terhadap tindakan dugaan penggelembungan suara itu, tertahan dalam radius 100 meter dari kantor KPUD Palembang. Koordinator Lapangan (Korlap) Arifin Kalender disela-sela orasinya, mengatakan bahwa hasil Pileg khusus Kota Palembang sangat memprihatinkan.
“Aksi penggelembungan suara sudah sangat jelas dan marak. Tidak hanya terjadi di sejumlah PPK dan dapil tetapi sudah terjadi hampir di semua dapil Kota Palembang. Bagaimana mungkin para wakil rakyat yang terpilih akan benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat, jika untuk mendapatkan kursi dewan dengan cara membeli. Oleh karena itu, BPPB mendesak agar KPUD Palembang melakukan perhitungan ulang per kotak suara di semua dapil,” tandas Arifin.
Usai mendengar tuntutan itu, Wastu Widya mengatakan pihaknya tidak akan tinggal diam dengan tuntutan, protes maupun keberatan terkait dugaan manipulasi suara. Usai dialog, wakil pengunjuk rasa dan massanya bubar dengan tertib. (rob/del)