10 April 2009

Larike anak gadis


BUKAN main bingsalnya Mang Oding melihat sohibnya belum pulang dari malam hingga siang harinya. Dengar kabar, raja bawah perut ada di kantor polisi karena kasus melarikan anak gadis. Nah…apa lagi yang dilakukannya? Ikuti cerita selengkapnya!
Merasa gerak-geriknya sering dicurigai, Mang Juhai lebih berhati-hati. Setiap keluar malam, ia harus lihat sikon alias situasi dan kondisi. “Ai…Ding, gilo nian ayuk kau di rumah tu. Pecak tau itu kito betinoan lagi,” celotehnya.
“Itulah kando, banyak-banyak bentang sejadah. Kalo kualat, laju nyesal seumur idup,” nasehat Mang Oding. Dinasehati, Mang Juhai malahan cengar-cengir. “Anu dindo, kapan uwong rumah nanyo, omongke aku melok jadi saksi pemilu. Kau dak usah banyak tanyo, omongke bae cak itu,” ujarnya.
Usut punya usut, Mang Juhai ada janjian dengan seorang cewek ABG kenalan barunya. Meski baru kenal, demi kencan pertamanya ia rela berkorban. Sebelum tengah malam, cewek kenalan barunya dijemput dari rumahnya di kawasan Sekip. “Dak salah penjinggokan aku, masih budak betino ini,” gumamnya.
“Nak kemano kito dek,” tanya Mang Juhai. “Terserah kakak tulah, adek ni nurut bae,” ujar cewek itu. Mendapat lampu ijo, cepat cewek tersebut diajaknya ngamar ke hotel kelas melati langganannya.
Namun, sebelumnya Mang Juhai mengajak cewek itu makan terlebih dahulu di warung pecel lele kawasan Sukarami. “Kito makan di kamar hotel dek, lemak becerito,” kata Mang Juhai. Mendengarnya cewek itu mengangukkan kepalanya bertanda setuju. Sialnya, saat menunggu di pecel lele datang bapak dan ibu.
Tanpa banyak cincong, Mang Juhai digiring ke kantor polisi. Usut punya usut, Mang Juhai ditangkap karena dituding melarikan anak gadis. Karena tidak terbukti, Mang Juhai dibebaskan. Meski begitu Mang Juhai mengaku trauma. “Ai…kito baru kenal dituduh ngelarike anak gadis uwong. Oi…mati nian aku, gawe Oding ngenalke betino iti laju apes. Makonyo mang, berentilah betinoan terus…! (don)