03 April 2009

Karyawan PTPN VII tewas dibantai


*Oleh 20 pencuri karet

Muara Enim, Palembang Pos.-
Sungguh tragis nasib yang dialami Mujiman (31), karyawan staf kontrol PTPN VII unit Beringin Kecamatan Lubai. Warga Pilabe I, Desa Sumber Mulia, Kecamatan Lubai, Muara Enim ini, tewas mengenaskan dibantai 20 orang diduga pencuri getah karet milik perusahaan BUMN itu. Kuat dugaan para pelaku kesal, karena korban memergoki aksi mereka mencuri karet di areal kebun karet abdeling III PTPN VII unit Beringin, Lubai, Muara Enim.
Akibat peristiwa itu, korban menderita luka bekas bacokan parang dibagian bawah telinga kiri hingga ke leher sedalam 5 cm, lebar 6 cm dan panjang 4 cm. Mayat korban ditemukan karyawan PTPN VII lainnya di lokasi kejadian. Kini kasus tersebut tengah ditangani aparat penyidik Polres Muara Enim dan Polsek Lubai.
Manajer Distrik PTPN VII Muara Enim, Ir Gatot Supriadi melalui staf SDM dan Umumnya, Abdul Hamid, dalam penjelasan kepada wartawan, mengatakan kronologis kejadian itu bahwa korban yang kesehariannya bekerja sebagai staf kontrol (mandor) sekitar pukul 11.00 WIB melakukan pengontrolan diareal kebun karet abdeling III Unit Beringin Kecamatan Lubai.
Korban melakukan pengontrolan kebun sendirian dengan mengendarai sepeda motor. Sesampai dilokasi kejadian, korban memergoki aksi 20 orang tidak dikenal yang melakukan pencurian karet diareal kebun tersebut dengan cara menyadapnya. Melihat korban, kawanan maling karet tersebut langsung kabur ke dalam hutan yang berada di dekat perkebunan itu.
Setelah kawanan pencuri masuk ke dalam hutan, korban memanggil beberapa orang karyawan PTPN VII yang lain untuk mengutip getah karet yang telah disadap oleh kawanan pencuri tersebut. Pada saat karyawan mengutip getah karet, korban pergi sendirian dengan berjalan untuk mengontrol kebun lainnya.
Ketika korban berjalan kaki, tiba-tiba kawanan pencuri yang sembunyi di dalam hutan keluar dan menyerang korban. Korban sempat melakukan perlawanan dan bertariak minta tolong pada teman-temannya. Tapi usahanya tak berhasil. Karena jumlah kawanan pencuri cukup banyak, diapun roboh berimbah darah. Korban menderita luka bacokan di bagian bawah telinga kirinya hingga ke leher. Melihat korban roboh bersimbah darah, kawanan pencuri melarikan diri kembali masuk ke dalam hutan.
Pada saat terjadi keributan antara korban dengan kawanan pencuri, karyawan lain yang tengah mengutip getah karet sempat mendengar teriakan minta tolong. Namun mereka tidak berani mendekat, dan segera melaporkannya ke kantor PTPN VII. Mendapatkan laporan tersebut, karyawan PTPN VII lainnya mendatangi lokasi dan menemukan korban sudah tergeletak di tanah bersimbah darah dalam kondisi mengenaskan.
Oleh karyawan PTPN VII, hal itu langsung dilaporkan ke Polsek Lubai. Mendapat laporan itu, petugas Polsek Lubai ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Setelah itu, jasad korban dinawa ke Puskesmas setempat untuk dilakukan visum. (luk)