
Rivai, Palembang Pos.-
Puluhan warga Sungai Pedado, Keramasan, kemarin melakukan aksi unjuk rasa ke Pemprov Sumsel. Dalam aksinya, warga menuntut agar Pemprov membangun akses jalan bagi warga. Soalnya sejak zaman Belanda hingga saat ini, akses Sungai Pedado ke ‘dunia luar’ putus. Untuk beraktifitas ke luar, satu-satunya akses warga hanya perahu ketek. Kepada Palembang Pos, Mugiono (55), warga Sungai Pedado, menjelaskan bahwa sejak lama warga mengidam-idamkan akses jalan darat.
“Padahal dari Sungai Pedado ke jalan besar, hanya 1 km. Tapi saat ini putus, sehingga warga harus naik ketek agar dapat beraktifitas keluar. Dengan semua harga serba naik dan kami banyak buruh kecil, berat harus membayar ongkos ketek Rp 6 ribu pulang-pergi,’’ tegas Mugiono. Padahal, menurut Mugiono, di Sungai Pedado terdapat 500 kepala keluarga (KK) dan 2 Tempat Pemilihan Suara (TPS). Warga Sungai Pedado sendiri sebetulnya, menurut Mugiono, secara swadaya pernah berusaha membangun akses jalan sendiri. Tapi hasilnya diluar harapan, karena tidak bagus.
“Bahkan saat ini, jalan itu putus dan tidak lagi bisa dilalui. Oleh karena itu, kami berharap Pemprov Sumsel dapat membantu kami. Apalagi, Sungai Pedado itu ada di dalam Kota Palembang. Sangat ironis, ada daerah terpencil di dalam kota,’’ papar Mugiono. Beberapa saat berorasi, perwakilan warga diterima oleh Asisten I Setda Sumsel, Mukti Sulaiman dan Kepala Badan Kesbang dan Linmas, Rusli Nawi. Setelah berdialog beberapa saat, diputuskan bahwa Pemprov Sumsel pada 12 April akan menurunkan tim guna melakukan survey dan pengukuran di lokasi.
“Saya tahu benar yang dialami warga Sungai Pedado, karena saya mantan Camat Seberang Ulu (SU) I, tak ada jalan darat, kalau mau keluar harus naik perahu ketek. Oleh karena itu, Pemprov memutuskan 12 April ini menurunkan tim untuk melakukan survey dan pengukuran di lokasi,’’ tegas Rusli Nawi. Tapi pelaksanaan pembangunan, menurut Rusli Nawi, masih harus dianggarkan dulu. “Kita akan usahakan agar akses jalan dapat dibangun, paling tidak sepeda motor dulu bisa lewat,’’ tukas Rusli. (war)