24 Maret 2009

Sriwijaya FC bukan hanya kejar poin


Versus Deltras
Stadion Jakabaring
Pukul 18.30 WIB

PALEMBANG - Hasil empat laga terakhir Sriwijaya FC memang kurang memuaskan. Bahkan terbilang buruk untuk tim peraih double winner. Kalah dari Seoul FC (Korsel) di kandang sendiri di LCA (Liga Champions Asia), kalah dari Persita, kemudian seri lawan Persela dan kembali kalah dari Shandong Luneng - China (LCA)
Kekalahan yang bahkan dengan skor telak ini jelas menjadi beban untuk tim pemegang rekor ini (satu-satunya yang mampu merebut double winner). Meski begitu, pelatih H. Rahmad Darmawan (RD) dan pasukannya tetap punya optimisme tinggi. RD yakin pasukannya mampu bangkit untuk mengembalikan ’harga diri’ sebagai tim juara.
Memang secara matematis, peluang merebut gelar di tiga kompetisi yang diikuti (LCA, ISL, Copa) belum tertutup. Namun realistis, satu di antaranya sudah habis. Yakni di LCA. Meski masih mempunyai empat laga di penyisihan grup, rasanya berat untuk sekedar menghindar dari posisi juru kunci. Apalagi lolos ke 16 Besar.
Di Indonesia Super League (ISL), memang peluang masih terbuka. Namun melihat persaingan hingga pekan ke-23, rasanya ’berat’ untuk mempertahankan gelar. Terlebih di lima laga terakhir, Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- harus melakoni laga away secara beruntun. Jadwal inilah yang sebenarnya menutup peluang RD dan pasukannya merebut Piala ISL untuk edisi perdana ini.
Nah, jika ingin menggapai gelar, yang paling realistis adalah di Piala Copa. Sebab saat ini Charis dkk sudah di 16 Besar dan sebelah kakinya bahkan sudah di kuarter final setelah di leg pertama berhasil menang 3-1 atas Persib Bandung.
Meski peluang mempertahankan gelar ICL sangat berat, RD dan skuadnya semangatnya masih berkobar. Apalagi saat ini Sriwijaya FC masih berada di urutan kedua dengan 44 poin, tertinggal 8 poin dari Persipura (52). Tapi Charis dkk memiliki tabungan bermain lebih banyak karena Persipura sudah main 24 kali dan Sriwijaya FC baru 23 kali.
”Memang jadwal di putaran kedua tidak menguntungkan. Terutama di lima laga terakhir. Tapi selama masih ada peluang, kita akan maksimalkan,” kata RD, soal peluang di ISL.
Jadwal lima laga terakhir memang kurang bagus. Tapi Laskar Wong Kito ditolong ’force major’ berupa kampanye. Imbasnya, BLI merombak jadwal dan melakukan laga sentralisasi untuk melunasi hutang laga karena larangan bermain selama kampanye dengan ’home turnamen’ di Jawa Timur. Persipura dan Persija, yang menjadi pesaing Sriwijaya FC berebut gelar, sangat dirugikan karena banyak laga home mereka yang harus pindah ke Jawa Timur. Momen inilah yang diharapkan bisa menjadi penyeimbang dari jadwal buruk Sriwijaya FC di lima laga terakhir.
Nah, untuk mengejar peluang tersebut, malam ini Sriwijaya FC akan memulainya dengan menjamu Deltras Sidoarjo di Stadion Jakabaring pukul 18.30 WIB. Jika tak ingin peluangnya hilang sama sekali, poin tiga menjadi harga mati. Berapa pun skornya, yang penting menang.
Kemenangan tak hanya membuat peluang mempertahankan gelar terjaga, tapi sekaligus untuk memperbaiki kondisi psikologis RD dan skuadnya. Terlebih, RD masih belum tuntas menyelesaikan masalah di bawah mistar.
Meski sudah memasukkan Indrayadi dan Anditany untuk melapis Dede Sulaiman, masalah belum sepenuhnya teratasi. Indrayadi yang sudah berumur dan lama tidak bermain, jelas belum membuat tenang. Sedang Andritany, meski sempat menjadi pemain terbaik, tapi itu di level junior. Untuk level ISL, masih perlu pembuktian serta jam terbang, dan RD jelas tak mau coba-coba. Dede sendiri sebagai andalan, penampilannya juga sering labil.
RD sendiri merasa sangat diuntungkan dengan penundaan jadwal Sriwijaya FC lawan PSM Makassar yang sedianya digelar 22 Maret lalu menjadi 29 Maret. Sebab para pemain yang baru pulang dari China (19/3) dengan kondisi fisik dan mental ambruk, jadi punya waktu untuk istirahat dan recovery.
Menghadapi The Lobster --julukan Deltras-- malam nanti RD akan kehilangan Isnan Ali karena akumulasi. Tentu saja plus Ferry dan Afriyanto yang cedera sejak lama. Tapi RD bisa memainkan semua legiun asingnya. Bahkan Obiora dan Tsimi kondisinya sangat bugar karena sudah dua minggu tidak bermain.
Sementara The Lobster yang posisinya di jurang degradasi, bisa manjadi ancaman dan tak boleh dianggap remeh. Sebab pelatih Deltras, M Zein Alhadad, ingin membawa timnya lolos dari degradasi. Dan diakui RD, tim yang ingin keluar dari degradasi memiliki semangat yang lebih besar dibanding tim lainnya.
"Sriwijaya FC sedang lapar kemenangan. Tapi Saya harus membawa tim ini (Deltras, Red) lolos dari degradasi. Poin di sini (seri apalagi menang, Red) akan sangat membantu," tukas Mamak --sapaan akrab Alhadad. (har)