24 Maret 2009

Massa PKS padati terminal Muara Enim


Muara Enim- Ratusan massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah memadati terminal regional Muara Enim pada kampanye akbar, Selasa (24/3). Emosi massa PKS terbakar, setelah Presiden PKS, Ir H Tifatul Sembiring menyampaikan orasi politiknya. Meski terik matahari, massa PKS tetap setia mendengarkan orasi politik yang disampaikan Tifatul Sembiring. Orasi politik itu disampaikan juga Ketua DPW PKS Sumsel, Yuswar Hidayatullah, Ketua DPD PKS Muara Enim, Zulkarnain SPd serta Caleg PKS untuk DPR-RI, DPRD Provinsi Sumsel dan DPRD Muara Enim secara bergantian.
Presiden PKS, yang menyampaikan orasi politiknya sekitar 30 menit dihadapan ratusan massanya, mengajak seluruh massa PKS bersama-sama melakukan pembaharuan di negeri ini. Untuk itu, massa PKS harus melihat partainya bukan hanya memilih Calegnya saja karena DPR-RI dan DPRD sekarang harus dikosongkan dari tindakan kemaksiatan. “Untuk itu semangat dakwah kita tidak boleh mengendur. Kita harus bersihkan lembaga DPR-RI dan DPRD dari maksiat. Para pendusta harus kita singkirkan dari lembaga tersebut,’’jelasnya.
Menurutnya, partai yang dipimpinnya menganut prinsip bersih, peduli dan profesiaonal. Prinsip bersih yakni anti korupsi dan selama ini sudah dibuktikan. Dimana 4 anggota anggota Komisi IV DPR-RI telah mengembalikan dana gratifikasi sebesar Rp 2,3 miliar kepada pemerintah. Bahkan satu-satua anggota DPRD Sumsel dari PKS, yang telah mengembalikan dana operasional dewan. “Dengan komitmen bersih, PKS menjadikan lembaga DPR-RI dan DPRD sebagai mimbar dakwah. Untuk itu, pilihlah Caleg dari partai yang selama ini tidak melakukan korupsi. Karena kalau mau kaya jangan menjadi dewan tetapi jadilah pengusaha,” tegas Tifatul disambut tepuk tengan meriah kadernya.
Dikatakannya, prinsif PKS professional, bahwa saat ini Menteri Pertanian, Ir Anton Afriantono, yang merupakan kader PKS telah berhasil menjadikan Indoensia surplus beras sehingga bisa mengespor beras. Kemudian harus mengembangkan ekonomi kerakyatan dan membangun infrastruktur. Selain itu mengembangkan permodalan dan investasi di tengah masyarakat. (luk)