24 Maret 2009

Ribuan pekerja Palembang di Batam dirumahkan


Merdeka, Palembang Pos.-
Sebanyak 1.000 lebih tenaga kerja Palembang yang bekerja di 4 perusahaan elektronik di Batam, kini terpaksa dirumahkan. Krisis global yang mempengaruhi produksi serta pemasaran barang elektronik, membuat perusahaan elektronik tersebut, harus mengurangi tenaga kerja untuk sementara waktu.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Palembang Drs Aidin MM melalui Kepala Bidang Syarat Kerja (Syaker) dan Hubungan Industrial M Supuad menjelaskan, sejauh ini tercatat sudah ada sekitar 3 ribu tenaga kerja dari Palembang, yang bekerja di Batam. Dari 3 ribu tersebut, kini 1.000 orang dirumahkan, karena terkena dampak krisis global.
“Meski dirumahkan, mereka tetap mendapat hak normatif. Seperti gaji dan tunjangan tetap. Mereka hanya tidak menerima uang makan dan uang transport. Tapi untuk tempat tinggal tetap di mess yang disiapkan perusahaan,” jelas Supuad.
Ditambahkan Supuad, kebanyakan tenaga kerja yang dirumahkan tersebut masih tersisa kontrak 1 tahun. “Kita sendiri akan terus memantau kondisi mereka. Jangan sampai mereka terlantar. Pihak perusahaan tempat mereka bekerja juga selalu berkoordinasi,” bebernya.
Mengenai perusahaan Batam yang memilih untuk dirumahkan, menurut Supuad, hal itu malah dilakukan untuk mengurangi beban perusahaan. “Sebab kalau langsung memecat, mereka harus membayar uang pesangon sisa kontrak. Belum lagi dengan ongkos pulang ke daerah. Nah, kalau kondisi pasar sudah membaik, perusahaan harus mencari pegawai baru lagi. Karena itu, mereka memilih untuk sementara pegawai dirumahkan dulu. Sampai kondisi pasar membaik,” ungkapnya.
Sementara mengenai kondisi tenaga kerja di Palembang, Supuad mengungkapkan, sejauh ini masih kondusif. “Belum ada laporan lagi terkait dengan perusahaan yang bangkrut. Sepertinya juga kondisi perekonomian juga mulai membaik. Tapi, disnaker akan terus memantau,” tukasnya. (ika)