24 Maret 2009

Warga protes tidak dapat raskin


8 Ilir, Palembang Pos.-
Perbedaan jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) beras miskin (raskin) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT), mulai bermasalah. Sejumlah warga yang mendapat BLT mengeluhkan tidak mendapat raskin. Perbedaan ini disinyalir karena perbedaan data yang diambil kedua instansi tersebut. RTS BLT menggunakan data tahun 2005, sedang RTS raskin menggunakan data terbaru tahun 2008.
“Aku agak bingung ngapo dapet BLT tapi idak dapet raskin. Seharusnyo kalo dapet BLT, harus dapat raskin jugo,’’ ujar Nini, warga 8 Ilir. Kelurahan 8 Ilir, memiliki 21 ribu warga yang tergabung dalam 50 RT. Menurut Lurah 8 Ilir, Drs Zainuri Aprizal, perbedaan tersebut karena data yang diambil kedua instansi berbeda.
“Memang ada perbedaan antara jumlah RTS raskin dan BLT. BLT di Kelurahan kami mencapai 1001 KK, sementara raskin hanya 848 KK. Soalnya data untuk BLT menggunakan data lama, sedangkan raskin menggunakan data terbaru,’’ kata Zainuri. Zainuri mengungkapkan dirinya sebenarnya RTS di wilayahnya terus berkurang. “Dengan berkurangnya jumlah RTS, artinya Pemerintahan berhasil mengurangi angka kemiskinan. Demi sosial, saya tentunya ingin seluruh warga mendapat raskin dan BLT,’’ sambungnya.
Dilanjutkan Zainuri, bagi warga 8 Ilir yang tidak mendapatkan raskin ataupun BLT, silahkan melapor ke RT setempat. “Beberapa warga ternyata sudah tidak layak mendapat BLT, sehingga batal. Yang jelas kalau memang tidak mendapat BLT ataupun raskin, dan sebenarnya layak mendapatkannya, silahkan melapor ke RT,’’ tandasnya. Informasi yang diperoleh Palembang Pos, raskin Kelurahan 8 Ilir masuk sejak Senin (23/03). Sementara kemarin pembagian BLT sudah berlangsung. (kie)