
* Terjadi di Jl Faqih Usman 2 Ulu
Kertapati, Palembang Pos.-
Nahas menimpa Edison (34), master ceremony (MC) atau pembawa acara Orgen Tunggal (OT), warga Jalan Faqih Usman, RT 11 Kelurahan 2 Ulu Laut. Korban tewas ditikam di belikat belakang hingga tembus ke paru-paru. Pelakunya adalah Rusdi (56) dan anaknya Iwan (30) tetangga korban.
Korban dilarikan ke UGD Rumah Sakit BARI Palembang. Namun belum sempat mendapat perawatan korban yang diduga kehabisan darah menghembuskan nafas terakhir. Peristiwa itu terjadi, kemarin sekitar pukul 14.30 WIB, di arena OT, Jalan Faqih Usman, RT 11, Seberang Ulu I Palembang.
Informasi yang dihimpun Palembang Pos, peristiwa tersebut bermula korban jadi MC OT pesta perkawinan tetangga korban, M Yani (45), yang menikahkan anaknya. Saat memasuki sesi hiburan, dari atas panggung korban memanggil para undangan secara bergiliran untuk bernyanyi sesuai permintaan.
Tiba-tiba pelaku Rusdi dan Iwan naik panggung, dan merebut mikropon dari tangan korban untuk bernyanyi. Namun ulah kedua pelaku ditegur korban, dan minta keduanya antre bernyanyi sesuai daftar permintaan. Rupanya teguran korban, membuat kedua pelaku tersinggung. Tanpa basa-basi, pelaku Iwan langsung memukul muka korban.
Namun perbuatan pelaku Iwan dilerai warga setempat. Merasa korban dibela warga, pelaku Rusdi mencabut pisau dan langsung menikam korban dari belakang. Akibatnya, korban bersimbah darah dengan kondisi luka belikat belakang hingga tembus ke paru-paru. Melihat itu, pelakupun kabur dari lokasi.
Sedang dalam kondisi berdarah, korban sempat menghindar dengan berlari ke rumahnya yang berjarak sekitar jarak 50 meter. Namun belum sempat masuk rumah, korbanpun roboh di tanah. Oleh para tetangganya, korban ditolong dengan dilarikan ke UGD Rumah Sakit (RS) Bari Palembang dengan bantuan tukang becak. Malangnya sesampai di UGD RS Bari, diduga kehabisan darah korban menghembuskan nafas terakhir. Selanjutnya jasad korban dibawa ke kamar mayat RS dr Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang.
Martini (24) istri korban saat ditemui di kamar mayat RSMH Palembang, mengaku terpukul dengan kematian korban yang tragis. Apalagi anak-anak korban masih kecil, yakni Subanrio (9) dan Hanifah (7). “Saya minta pihak kepolisian, agar menembak mati para pelaku. Sebab saya kehilangan suami, dan hidup kami terancam tidak ada yang memberi nafkah lagi,” kata Martini sambil berlinang air mata.
Sedangkan Khadijah (27), adik korban mengatakan, sebelum kejadian dirinya bermimpi gigi depan korban patah dan memiliki perasaan yang tidak enak. “Ternyata korban akan meninggalkan kami. Saya terakhir melihat korban tadi pagi saat mau pergi ke pesta pernikahan tersebut,” ujar Khadijah. Kapolsek SU I AKP Heri Susanto SIk didampingi Kanit Reskrim, Ipda Nanang Supriatna SH, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
”Acara OT di pesta pernikahan itu memang memiliki izin keramaian, yang dibuat pihak keluarga empunya hajatan, ” tukas Nanang. (guh)