18 Maret 2009

BLT untuk pulsa dan kosmetik


Bukit Kecil, Palembang Pos.-
Perubahan format penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga tidak mampu di Palembang, ternyata masih belum tepat sasaran. Pemanfaatan dana Rp 200 ribu diduga tidak digunakan untuk membeli sejumlah kebutuhan pokok, tapi untuk berfoya-foya.
Pengakuan itu diungkapkan Linda, salah seorang penerima BLT, di Kelurahan 24 Ilir, Palembang. Dia mengaku dana yang diberikan, tidak mencukupi untuk membeli sejumlah kebutuhan pokok. “Kalau hanya Rp 200 ribu, uangnya terlalu sedikit. Jadi paling-paling habis untuk kosmetik saja,’’ ujarnya ringan.
Senada diungkapkan warga lainnya yang mengaku bernama Abang (24). Dikatakannya, uang BLT yang didapat itu akan dibelikan voucher (pulsa red) saja. “Uangnya kan tidak seberapa, cuma Rp 200 ribu. Ya.. paling buat beli pulsa saja,”selorohnya sambil berlalu.
Sementara salah seorang petugas kantor Pos di Kelurahan 24 Ilir mewanti-wanti warga agar mempergunakan dana BLT untuk membeli kebutuhan pokok. “Pokoknya jangan untuk membeli pulsa dan kosmetik. Gunakanlah untuk beli kebutuhan pokok. Bila perlu pulang dari sini, langsung diberikan beras saja. Supaya uang tersebut bermanfaat dan dapat dinikmati oleh keluarga,’’ jelasnya.
Antusiasnya warga mengambil dana BLT sangat terasa, sejak sebelum pukul 08.00 WIB, warga sudah mulai antre di kantor Lurah. Pantauan Palembang Pos di Kantor Lurah 23 dan 24 Ilir ada sebagian pengambil dana BLT, bukan pemilik kupon BLT.
Pengambil tersebut mengaku sebagai salah seorang anggota keluarga. Namun petugas tidak mau menerima, karena takut tidak sampai kepada penerima BLT.
“Kalau KTP-nya mati, silahkan diurus dulu ke RT atau Lurah, minimal dibuat surat keterangan saja. Semua ini dilakukan agar tidak menyalahi prosedur. Sedangkan kalau yang mengambil BLT namanya tidak tercantum dalam KK penerima, maka kami meminta agar salah seorang yang tercantum dalam KK yang mengambilnya saja,’’ kata salah seorang petugas kantor Pos di Kelurahan 23 Ilir.
Untuk informasi di Kelurahan 23 Ilir, 169 KK mendapat BLT. Sedangkan di Kelurahan 24 Ilir, 939 KK yang mendapat BLT. “Kita siapkan kursi dan tenda sebagai bentuk tanggung jawab Kelurahan. Saya menyambut baik pembagian BLT di Kantor Lurah, karena warga tidak perlu keluar biaya untuk ongkos. Selain itu, mereka juga bisa lebih santai dan tidak berebut, soanya waktunya panjang dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.30 WIB,’’ tandasnya.
Sementara itu pencairan dana BLT yang dilakukan kemarin untuk 6 kelurahan di Kecamatan Bukit Kecil, terlihat lebih tertib. Pencairan dana di kantor lurah, membuat penumpukan massa seperti yang biasa terjadi saat dilakukan di kantor pos, sedikit berkurang. Sayangnya, pada saat pembagian BLT tersebut masih dimanfaatkan oleh parpol untuk merebut simpati warga. Dengan membagi-bagikan makanan berupa donat kepada warga yang mengambil BLT. Padahal, pihak kelurahan dan PT Pos tidak menyiapkan konsumsi. Diduga, makanan tersebut dibagikan oleh oknum parpol.
Pantauan Palembang di Kelurahan 19 Ilir, pencairan dana BLT dibagi berdasarkan RT. Setiap RT dijatahi waktu 2 jam. Sejak pukul 07.00 WIB warga di kelurahan tersebut, sudah mulai mendatangi kantor lurah yang berlokasi di belakang Monpera. Wali Kota Palembang, Ir H Eddy Santana Putra MT juga meninjau langsung pencairan BLT tersebut.
Menurut Eddy, pencairan dana BLT di kantor lurah lebih efektif. Karena masyarakat lebih nyaman dan tidak berdesak-desakan seperti saat pencairan di Kantor Pos. “Dananya jika dibandingkan pada BLT sebelumnya memang menurun, hanya Rp 200 ribu. Tapi ini berarti perekonomian masyarakat akan makin baik. Saya harapkan masyarakat juga bisa memanfaatkan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Sementara Lurah 19 Ilir, Yandesi mengatakan, agar tidak terjadi penumpukan massa, pencairan dana sesuai RT. “Untuk Kelurahan 19 Ilir ini ada 15 RT. Jadi dibagi masing-masing RT 2 jam. Kita buka sejak pukul 07.30 WIB-15.00 WIB,” bebernya.
Sedangkan Nawawi, warga Jl Kapuran RT 7 mengaku sangat bersyukur dengan cairnya dana BLT tersebut. Meskipun hanya Rp 200 ribu, namun dana ini sangat membantu keluarganya. “Buat biaya sekolah anak. Lumayan dapat Rp 200 ribu, bisa nambah-nambahi,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Kantor Pos Palembang, Gustap Marpaung kembali mengungkapkan, bagi warga yang tidak dapat mengambil sesuai jadwal, tidak masalah. Karena, jadwal yang ditentukan tersebut hanya tanggal awal. “Nanti, petugas kami akan mobile saja ke kantor lurah. Atau nanti juga bisa diambil ke kantor lurah. Dananya tak akan hangus sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” imbuhnya.
PT Pos sendiri sejak Senin (16/3) lalu, telah menerima dropping dana sebesar Rp19.814.000.000 dari pusat, untuk 99.074 RTS Palembang yang melakukan realisasi pencairan tahun 2008 lalu. Khusus di Kecamatan Bukit Kecil hari ini, disiapkan dana sebesar Rp 497 juta. (kie/ika)