
PALEMBANG - Besok malam Sriwijaya FC kembali akan melakoni laga home. Tamunya kali ini adalah PSM Makassar, yang Rabu (25/3) lalu berhasil menahan imbang PSMS Medan 2-2. Nah, menjamu tim legendaris Pulau Sulawesi tersebut Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- dituntut untuk kembali mendulang poin absolut (3).
Sebab kemenangan yang bakal diraih di Jakabaring ini akan memiliki banyak makna yang sangat penting. Pertama jelas, tambahan tiga poin akan tetap menjaga peluang Charis Yulianto dkk untuk bersaing di jalur juara. Dengan tambahan tiga poin, tim besutan H. Rahmad Darmawan (RD) ini akan terus memberi tekanan kepada Persipura yang saat ini berada di puncak klasemen. Gap akan menyempit menjadi dua poin saja. Persipura 52, Sriwijaya FC 50.
Kemenangan juga akan meningkatkan mental pemain sebelum melakoni laga maha berat berikutnya di Liga Championas Asia (LCA). Ya, setelah menjamu PSM Makassar, Minggu (5/4) tim Sriwijaya FC akan berangkat ke Osaka untuk menghadapi Gamba Osaka, Kamis (8/4). Maha berat karena Gamba Osaka adalah juara III kejuaraan dunia antarklub.
Sebagai gambaran awal, saat menjamu Seoul FC di Stadion Jakabaring, Sriwijaya FC kalah 2-4. Sementara Seoul FC saat menjamu Gamba Osaka di Seoul, dipermak dengan skor sama, 2-4. Nah bagaimana peluang Sriwijaya FC saat tandang ke Osaka? Okey, sepakbola bukan matematika. Tapi dari dua hasil di atas bisa dibayangkan betapa berat perjuangan Laskar Wong Kito untuk sekedar ’bertahan’ agar tidak kalah dengan skor besar.
Karena itu, kemenangan dari PSM akan sangat berarti untuk meningkatkan mental dan kepercayaan diri bagi Charis Yulianto dkk. Jika berhasil menang, terlebih dengan jumlah gol yang lebih banyak (2 lebih), akan menjadi modal untuk tidak jadi lumbung gol di Osaka. Untuk menahan seri apalagi menang dari Gamba Osaka memang berat. Tapi jika memperkecil skor kekalahan, dengan modal kemenangan dari PSM, mungkin masih bisa dilakukan.
Makna lainnya, kemenangan dari PSM (terlebih dengan skor besar) akan sangat berarti bagi fans Sriwijaya FC. Suporter akan kembali bergairah untuk memberikan dukungan langsung ke stadion jika tim kesayangannya selalu memberikan hiburan. Tak hanya sekedar menang, tapi juga dengan permainan atraktif dan gol-gol indah. Dan tentu saja banyak.
Sedikitnya jumlah penonton di Jakabaring saat menjamu Deltras, Rabu (25/3) lalu adalah bukti kurang bergairahnya suporter hadir ke stadion akibat prestasi buruk Sriwijaya FC. Namun dengan jaminan pertandingan ketat dan seru lawan PSM, Stadion Jakabaring dipastikan akan kembali penuh. Terlebih Charis dkk sudah memberi bukti awal berupa kemenangan atas Deltras.
Menjamu PSM pun tampaknyan RD dan skuadnya juga bisa keluar lapangan dengan kepala tegak (baca menang). Sebab RD besok bakal bisa memainkan formasi terbaiknya. Kuartet Warobay-Tsimi-Charis-Isnan Ali kembali akan menjadi tembok kokoh dari pola 4-4-2 yang dimainkan. Sedang kuartet di lini tengah, RD memiliki lebih banyak stok pemain yang membuatnya lebih leluasa melakukan pilihan. Hanya tampaknya kali ini RD akan mengistirahatkan Wijay dan memainkan Tony, untuk bahu membahu dengan Zah Rahan, Obiora, dan Budi Sudarsono di lini tengah. Sedang duet Ngon a Djam-Keith Gumbs tetap menjadi pilihan di posisi ujung tombak,
Meski begitu, RD tetap mewaspadai calon lawannya dan tetap merendah. ”PSM bagus dan mapan. Untuk menang pemain harus berjuang keras dan bermain disiplin,” kata RD soal pertandingan besok. (har)