25 Maret 2009

KA mahasiswa masih terkendala jadwal


Rivai, Palembang Pos.-
Walau angkutan kereta api (KA) mahasiswa ke Unsri Inderalaya sudah berjalan baik, namun tetap saja masih ada kendala. Kendala yang dialami mahasiswa, yakni terkadang jadwal KA tidak pas dengan waktu perkuliahan.
Demikian ditegaskan Rektor Unsri Badiah Parizade beberapa waktu lalu. Menurut Badiah, untuk mendukung angkutan mahasiswa ke Inderalaya dengan KA, Unsri saat ini menyiapkan 10 unit bus yang mengangkut mahasiswa dari Kampus Bukit Besar ke Stasiun KA Kertapati. Selain itu, sejumlah bus juga akan mengangkut mahasiswa dari Stasiun KA Inderalaya ke dalam Kampus.
“Angkutan itu gratis. Selain itu, pada jam-jam tertentu bus mahasiswa yang berangkat dari Bukit Besar sengaja tak ke Inderalaya. Bus akan dibelokkan ke Stasiun Kertapati, agar mahasiswanya naik KA. Memang tak disosialisasikan, tapi ini sudah berjalan,’’ tegas Badiah.
Badiah mengakui, KA mahasiswa masih ada kendala, walau bukan menjadi penghalang mensukseskan angkutan itu. “Mungkin karena tracknya cuma satu, kadang-kadang waktunya kurang pas dengan jadwal perkuliahan. Mudah-mudahan seiring perjalanan waktu dan perkembangan KA mahasiswa ini, waktunya dapat dipaskan dengan jadwal kuliah,’’ papar Badiah.
Soal kemungkinan Pemprov menambah lagi subdisi tarif KA mahasiswa, Badiah mengaku sangat senang jika hal itu dapat diwujudkan. “Kalau Pemprov mau nambahi dan ada uang lebih, kenapa tidak. Mengenai kenapa hanya 10 unit bus yang kita pakai untuk mengangkut mahasiswa dari Bukit Besar ke Stasiun KA Kertapati, karena memang sebanyak itulah kapasitas angkut KA Railbus,’’ ujarnya.
Kapasitas KA mahasiswa, menurut Badiah, hanya sekitar 300 orang sekali jalan. “Untuk apa jika kita angkut mahasiswa banyak-banyak, mereka tidak kebagian kursi di KA. Kecuali jika kapasitas gerbong dapat ditambah, hingga kita bisa menambah jumlah bus pengangkut mahasiswa,’’ kata Badiah.
Untuk diketahui, saat ini KA mahasiswa dilayani oleh KA Railbus dan KA Rail Diese (KRD). Untuk sekali jalan, mahasiswa dikenai tarif Rp 4000. Tapi karena mendapatkan subdisi Rp 1000 dari Pemprov Sumsel, mahasiswa hanya diwajibkan membayar Rp 3000 untuk sekali jalan. (war)