
Rivai, Palembang Pos.-
Jika tak ada aral, Juni mendatang Presiden SBY akan datang lagi ke Sumsel. Dalam kunjungannya itu, SBY akan meresmikan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Sumsel. Untuk mematangkan rencana peresmian KTM itu, kemarin digelar rapat koordinasi pihak-pihak terkait yang dipimpin Asisten I Sekda Sumsel Bidang Pemerintahan, Mukti Sulaiman SH.
Dalam kesempatan itu, Mukti menjelaskan bahwa sebetulnya format KTM itu dulunya adalah transmigrasi. “Tapi kalau dulu, transmigran kesulitan jika mau kepasar karena tidak ada kalangan atau belum ada Puskemas, tidak lagi di KTM. Soalnya sebelum transmigran bermukim, semua kebutuhan sudah disiapkan, mulai dari pasar, Puskesmas, sarana ibadah, dan lainnya,’’ tegas Mukti.
Saat ini, menurut Mukti, sudah ada 3 areal KTM di Sumsel yakni di Banyuasin, Ogan Ilir dan OKUT Timur. “Selain itu Lahat juga menyatakan minat untuk membangun KTM diwilayahnya,’’ kata Mukti.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi Depnakertrans RI, Djoko Sidik Pramono mengungkapkan bahwa SBY akan kunjungan ke Sumsel untuk meresmikan KTM. “Peresmian di Sumsel nantinya akan menjadi titik total bagi Depnakertrans dalam mengadakan program KTM di daerah lain di Indonesia, termasuk di Sumsel sendiri,’’ jelasnya.
Sejauh ini, menurut Djoko, Sumsel punya tiga areal KTM, yaitu di Banyuasin, Ogan Ilir dan OKU Timur. “Kalau Sumsel berhasil, tentu ini titik tolak untuk dilanjutkan. Hingga saat ini, ada 20 KTM di seluruh wilayah Indonesia, yang direkomendasi Menakertrans RI. Tiap tahunnya, target pusat ada 12.500 kepala keluarga (KK) yang mengikuti program transmigrasi,’’ paparnya.
Masih menurut Djoko, untuk KTM sendiri menempati areal seluas 18 ribu hektar. “Lahan seluas 120 hektare menjadi pusat kegiatan. Selebihnya adalah pemukiman warga dalam lingkup KTM. Warga yang bermukim di sini, tidak dibiayai pemerintah alias di luar program transmigrasi. Namun, mereka datang dan bermukin di sana atas inisatif sendiri. Di kawasan KTM ini dibangun berbagai fasilitas penunjang dengan konsep modern, “ tukas Djoko. (war)