
Merdeka, Palembang Pos.-
Perusahaan Daerah (PD) Pasar Palembang Jaya hingga kini masih merugi. Padahal target retribusi pasar tahun selama dua tahun terakhir yakni sejak 2007 lalu, telah terpenuhi 100 persen. Kerugian ini diprediksi disebabkan kebocoran retribusi karena masih adanya pihak lain, yang ikut terlibat menarik retribusi.
Direktur PD Pasar Palembang Jaya, Drs Syarifudin Azhar menjelaskan, untuk tahun 2007 target retribusi pasar di kota Palembang ditetapkan sebesar Rp3 miliar. Setelah itu, tahun 2008 meningkat menjadi Rp3,5 miliar. Dan tahun ini kembali naik menjadi Rp4,5 miliar, seiring dengan naiknya retribusi harian menjadi Rp 2 ribu.
“Kemungkinan kebocoran itu masih ada, tetapi kita sudah berusaha menekan itu. Itu karena adanya oknum lain yang mengambil retribusi, tanpa sepengetahuan kita,” ujar Direktur Utama PD Pasar Palembang Jaya, Syaifuddin Azhar.
Syarifudin menjelaskan, maksud kebocoran disini adalah kemungkinan lebih besarnya pemasukan di lapangan oleh oknum ilegal (preman red) dari ketetapan retribusi yang ditentukan PD Pasar. ”Kan retribusi yang ditetapkan hanya Rp 2 ribu, tapi bisa saja ada orang yang bukan petugas kita mengambil lebih dari pedagang. Ini kan selain meresahkan juga merugikan kita,”terangnya. Kedepan, lanjutnya, pihaknya akan mengevaluasi kembali ketetapan target retribusi pasar tersebut. Sehingga pemasukan bagi kota Palembang tersebut akan kembali meningkat.
Lebih lanjut Syarifudin menambahkan, PD Pasar Palembang Jaya juga harus mengeluarkan dana cukup besar untuk membayar gaji pegawai. Dengan 50 orang pegawai, PD Pasar Palembang Jaya harus mengeluarkan dana hingga Rp1 miliar/tahun. ”Makanya kita sebut rugi tadi, walaupun pemasukan sudah Rp3,5 miliar. Tapi Rp 1 miliar sudah habis untuk gaji saja. Padahal, operasional lain juga masih butuh termasuk untuk pemeliharaan pasar,”pungkasnya. (ika)