17 Juni 2009

SFC pertahankan dua pemain asing


PALEMBANG - Pemberitaan seputar pemain Sriwijaya FC, semakin simpang siur. Terutama soal pemain asing. Baik yang akan dipertahankan, yang dilepas, atau pemain asing yang menjadi buruan. Masih simpang siurnya soal skuad musim depan ini lebih disebabkan karena tim saat ini masih fokus untuk mengejar gelar di Piala Copa. ”Kita masih fokus ke Piala Copa. Untuk skuad musim depan tunggu sampai 29 Juni nanti (seusai final Piala Copa, Red),” jelas Dr. H.M. Baryadi, manajer Sriwijaya FC yang juga anggota Tim 5, yang bertugas membentuk skuad Sriwijaya FC musim depan.
Dari pencoretan dan perekrutan pemain, soal pemain asing mendapat perhatian lebih besar. Itu tak lepas dari perubahan regulasi PSSI yang mengatur pemakaian pemain asing. Bahwa mulai musim 2009/2010, klub peserta ISL (Indonesia Super League) tetap memakai 5 pemain asing. Tapi minimal dua diantaranya harus pemain asal Asia, dan sisanya non Asia. Perubahan ini membuat semua klub harus mengubah kebijakan. Selama ini jarang klub ISL yang memakai jasa pemain asing asal Asia. Hampir semua klub memakai pemain asing asal Afrika atau Amerika Selatan.
Dengan regulasi baru tersebut, Sriwijaya FC otomatis harus membuang minimal dua pemain dan mempertahankan tiga pemain asing. Sebab kelima pemain asing Sriwijaya FC berasal dari non Asia. Terkait kebijakan tersebut, dan masih bungkamnya manajemen Sriwijaya FC, siapa-siapa diantara Zah Rahan, Keith Gumbs, Ngon a Djam, Obiora, dan Tsimi yang akan dipertahankan masih tanda tanya. Dari informasi Tim 5, dinyatakan sudah ada deal dengan dua pemain.
Meski belum menyebut nama, pemain pertama yang hampir 100 persen bertahan adalah Keith Gumbs yang rumotrnya diikat kontrak sebesar Rp 1 miliar/musim. Sementara pemain kedua, rumornya Obiora Richard. Sementara Tsimi dan Ngon sudah deal dengan pendatang baru ISL, Persisam Samarinda. ”Siapa bilang. Kita memang sudah deal dengan dua pemain asing. Tapi soal Tsimi dan Ngon, kontrak dengan kita saja belum habis,” tambah Baryadi tanpa menyebut nama pemain yang sudah deal.
Bagaimana dengan Zah? Memang Tim 5, terutama pelatih H Rahmad Darmawan masih sangat berambisi untuk mempertahankan. Namun pemain asal Liberia itu minta harga yang cukup tinggi, yakbi diatas Rp 1,5 miliar. Selain itu, Zah juga banyak diminati klub-klub besar diantaranya Perib Bandung dan Persisam Samarinda. Sedang untuk pemain Asia, Tim 5 yang sebelumnya memburu dua pemain asal Singapura mengubah arah ke klub asal Hongkong. Pasalnya, kompetisi di Singapura baru akan berakhir bulan November. ”Gak mungkin kita nunggu selama itu (DEsember, Red). Kita arahkan bidikan kita ke Hongkong,” kata Baryadi.
Selain pemain asing, tim 5 juga gencar memburu pemain lokal seperti Firman Utina, Erol Iba, Rudi Widodo, Ahmad Kurniawan, dll. Hanya saja, berita yang gencar di beberapa media, beberapa pemain yang jadi buruan Sriwijaya FC sudah diklaim oleh beberapa klub. Meski faktanya pemain bersangkutan masih membantah. ”Memang beberapa klub sudah menghubungi saya termasuk Sriwijaya FC. Tapi belum ada yang sudah deal,” aku M Robi, bek Persik yang diklaim sudah jadi milik Persisam. Hal yang sama juga terjadi pada Rudi Widodo, striker Pelita Jaya. M Robi dan Rudi Widodo adalah dua diantara buruan Sriwijaya FC.
Menanggapi klaim-mengklaim tersebut, Baryadi tampak tidak terkejut. ”Itu strategi mereka. Beberapa tim mengklaim sudah deal dengan pemain tapi pemain bersangkutan belum menyetujui harga yang ditawarkan. Tapi jangan khawatir, kita juga bergerak cepat. Tunggu saja hingga 29 Juni nanti,” kata Baryadi tegas. Baryadi sendiri cukup mumpuni dalam hal mengejar pemain. Perekrutan Zah Rahan adalah contohnya. Saat itu, Zah sudah diklaim PSMS Medan. Tapi faktanya, saat beberapa klub bersaing dan media tak menyebut Sriwijaya FC, Baryadi berhasil mendatangkan Zah Rahan ke Palembang. (har)