06 Juni 2009

Kembali gagal raih poin


Persiwa 1 Sriwijaya FC 0

WAMENA - Upaya Sriwijaya FC untuk menambah poin di Indonesia Super League (ISL) kembali gagal. Charis Yulianto dkk kemarin kembali menuai kekalahan saat dijamu Persiwa di Stadion Pendidikan, Wamena, dengan skor tipis 0-1 (0-0). Satu-satunya gol tuan rumah diciptakan striker jangkungnya Boakai Edi Foday pada menit ke-72.
Kegagalan membuat pelatih Sriwijaya FC H. Rahmad Darmawan (RD) kecewa. Pasalnya, pada pertandingan kemarin, Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- dinilai tak pantas untuk kalah. Hasil seri mungkin lebih fair. Kekecewaan itu terlontar lewat komentar-komentarnya yang tak biasanya. Seusai pertandingan, RD mengkritik kepemimpinan wasit Najamuddin Aspiran, yang dianggapnya banyak merugikan tim asuhannya. Salah satunya adalah saat kiper Sriwijaya FC Ferry Rutinsulu dipegangi oleh striker tuan rumah Pieter Rumaropen. Dan itu dibiarkan saja oleh wasit.
”Kita tahu bahwa peraturan sepakbola di Wamena berbeda dengan peraturan di tempat lain sehingga BLI jangan hanya mengeluarkan skorsing kepada pelatih atau pemain saja. Tapi dia (wasit, Red) tidak pernah dinilai seperti apa kepemimpinannya di lapangan,” sesal RD.
Terlepas dari buruknya kepemimpinan wasit, RD tetap mengakui hasil pertandingan dan memberikan selamat kepada tuan rumah. ”Terlepas dari itu semua, Saya juga harus fair bahwa Persiwa dengan banyak peluang yang didapat memang layak menang,” kata RD. Jika RD kecewa, sebaliknya dengan pelatih Persiwa Suharno. Kemenangan tersebut meski hanya dengan skor tipis (1-0), dianggapnya sudah sesuai dengan harapan yang diinginkan sejak sebelum kickoff.
Pertandingan di Stadion Pendidikan Wamena kemarin sebenarnya berlangsung menarik dan seimbang. Bermain di bawah cuaca mendung, kedua tim langsung menerapkan permainan ofensif sejak kick off. Sehingga peluang silih berganti diperoleh. Baik tuan rumah atau pun tim tamu. Namun selama 45 menit babak pertama, tak terjadi gol.
Di babak kedua, Suharno dan Rahmad Darmawan sama-sama merubah strategi dengan mengganti beberapa pemainnya. Di kubu tuan rumah, Suharno hanya mengganti Vendry Mofu dengan Pieter Rumaropen. Sementara di kubu Sriwijaya FC, RD menarik Ambrizal, Isnan Ali dan Budi Sudarsono yang kemudian digantikan Safarudin, Benben Berlian, dan Eki Nurhakim.
Dengan perubahan strategi dan pergantian pemain, permainan makin seru. Sayang, faktor wasit yang kurang bagus dalam memimpin pertandingan, membuat kubu Sriwijaya FC tak puas. Beberapa pelanggaran oleh tuan rumah banyak yang dimaklumi, sementara pemain-pemain Sriwijaya FC tak ’diberi kesempatan’ masuk ke daerah 16. Sehingga gawang Ferry pun akhirnya jebol di menit ke-72. (har/nal)