
Rivai, Palembang Pos.-
Enam pelajar SMA Sumsel dipastikan berangkat ke Virginia, Amerika Serikat (AS) untuk tinggal selama 1 bulan di keluarga-keluarga negara Paman Sam tersebut. Siswa pilihan asal SMAN 2 Sekayu dan SMA Methodist 1 Palembang ini, lolos mengikuti program Center for Civic Education (CCE) yang ketat. Para pelajar tersebut yakni Dwi Riadi, Ismiana Putri, Hafizah, Syahrial Syahputra dan Rasilia Palmi (cadangan) dari SMAN 2 Sekayu, dan Wilson D Situmpol serta Meilia, dari SMA Methodist 1 Palembang. Sementara turut serta ke AS untuk mendampingi para pelajar ini, yakni guru SMAN 2 Sekayu, Riski Khairunisah.
Kemarin, para duta Sumsel ini diterima oleh Gubernur Sumsel H Alex Noerdin. Turut hadir mendampingi, Kepala SMAN 2 Sekayu, Dra Wien Sukarsi. Dalam kesempatan itu, Wien Sukarsi menjelaskan bahwa pengiriman pelajar ke AS buah dari pembangunan pendidikan yang dilakukan oleh H Alex Noerdin kalah menjadi Bupati Muba. “Tidak hanya menjadikan SMAN 2 Sekayu sebagai sekolah rintisan internasional, beliau juga mewujudkannya menjadi wisata studi. Pak Alex kala itu minta agar jangan kita saja belajar ke Jawa, tapi juga orang luar yang belajar ke sini. Sejak saat itu, banyak tamu yang belajar ke sekolah kami, mulai dari Padang, Bengkulu, hingga dari SMAN 3 Bandung,’’ tegas Wien.
Selain itu, menurut Wien, juga tidak sedikit lembaga internasional ke SMAN 2 Sekayu, salah satunya CCE.
“CCE saat itu melakukan sosialisasi program mereka ke sekolah. Selanjutnya, beberapa siswa kita mengirimkan karya tulis tentang dirinya. Ternyata dari sejumlah sekolah yang ikut program CCE, siswa kita dan SMA Methodist I lolos. Dari sejumlah tes, akhirnya para anak didik inilah yang terpilih untuk berangkat ke AS, 13 Juli mendatang,’’ jelas Wien. Selama di AS nanti, kata Wien, seluruh siswa akan home stay di keluarga-keluarga disana dan pelajari sekolah di negeri Paman Sam itu. Sementara guru pendamping yang terpilih ke AS, Rizki Khairunisah, menjelaskan bahwa di AS kelak selain 10 hari home stay di keluarga disana, para pelajar tersebut akan mengikuti outbond di Global Youth Village.
“Nantinya mereka akan membuat program, yang akan terus dipantau selama setahun setelah pulang dari AS. Kita selama di AS, juga akan memperkenalkan budaya Sumsel, khususnya mengenai kesenian. Untuk mempersiapkan para pelajar ini, 3 hari sebelum ke AS, kita memberikan masa orientasi agar mereka tidak kaget dengan budaya dan kultur masyarakat di AS,’’ ujar Rizki seraya menambahkan, selain Sumsel, juga ikut dalam program ini pelajar dari Depok dan Kerawang (Jabar), serta Bima (NTB). Sementara salah seorang siswa, Dwi, mengaku senang dapat terpilih untuk ikut program CCE ke AS. “Setelah melalui tes ketat, mulai dari membuat karya tulis, hingga wawancara, kami berhasil terpilih,’’ tukas Dwi. (war)