20 Mei 2009

Tunggakan rekening listrik Rp 5 M


Merdeka, Palembang Pos.-
Kesadaran masyarakat untuk membayar tagihan listrik tepat waktu, masih cukup rendah. Ini terlihat dari besarnya tunggakan listrik yang setiap bulannya mencapai Rp 5 miliar. Dari total 290 ribu pelanggan yang ada di Palembang, sekitar 45 ribu pelanggan dipastikan menunggak tiap bulannya.
Manajer PT PLN Cabang Palembang, Rahimuddin mengatakan, tunggakan Rp 5 miliar setiap bulannya tersebut, sebagian besar berasal dari sambungan rumah tangga. Menurut Rahimuddin, pihaknya sudah mencoba menerapkan sanksi yang biasanya dilakukan oleh PT PLN.
“Sanksinya itu kalau nunggak satu bulan pertama itu aliran listriknya kita putuskan. Nunggak tiga bulan, itu langsung pembongkaran meteran. Tapi, sepertinya warga belum jera juga. Mereka juga terbiasa membayar setiap dua bulan, karena itu kita juga kesulitan untuk melakukan pembongkaran,” jelas Rahimuddin.
Hingga bulan ini, lanjutnya, tercatat sudah ada sekitar 10 ribu sambungan yang diputus PLN, karena menunggak listrik. “Sebenarnya, ini justru lebih banyak menambah cost yang harus dikeluarkan. Sebab, untuk memutus sambungan itu kita harus keluarkan uang Rp 5 ribu persambungan. Jadi, sebenarnya ini menambah kerugian dari PLN juga,” paparnya.
Sedangkan, lanjutnya, kalau akan dibongkar meteran juga tidak dapat dilakukan. Karena pada bulan kedua tunggakan, masyarakat membayar tagihan.
Lebih lanjut diungkapkannya, pihaknya telah melakukan berbagai tindakan seperti dengan menurunkan tim pendekatan kepada masyarakat. “Kami sangat mengharapkan kesadaran masyarakat untuk membayar tagihan listrik itu tepat waktu, setiap bulan. Memang kita sudah terapkan sanksi, tapi kesadaran masyarakat lebih penting,”pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Palembang Ir H Eddy Santana Putra MT mengatakan, sebaiknya terus dilakukan upaya pendekatan dengan melakukan sosialisasi. Sehingga akan tumbuh kesadaran yang tinggi dari masyarakat untuk melunasi kewajibanya kepada PLN. (ika)