23 Mei 2009

Tubuh ibu tiga anak terbakar



• Korban ledakan Mitan oplosan

MUARA ENIM-Apa yang menimpa Bayati (30), warga Desa Penang Jaya, Asrama PTP Penanggiran Bukit Asam, Tanjung Enim, hendaknya dijadikan pelajaran berharga. Gara-gara membeli minyak tanah (mitan) oplosan yang dicampur bensin, ibu 3 anak ini nyaris tewas.
Sekujur tubuhnya melepuh hingga 90 pesen, dijilat api yang menyambar botol mitan oplosan yang dipegangnya. Adapun luka bakar itu menyambar wajah, kedua mata, telinga, mulut, sekujur tubuh, kedua kaki dan tangan. Peristiwa tragis terjadi Jumat (22/5), sekitar pukul 19.30 WIB di dapur rumahnya. Kini kondisi korban sangat kritis, dalam perawatan tim medis Instalasi Rawat Darurat (IRD) Rumah Sakit dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.
Informasi dihimpun Palembang Pos, sore sebelum kejadian korban yang berjualan gorengan, membeli beberapa liter mitan dengan seorang pengecer yang mengendarai sepeda motor. Menjelang malam, korban seperti biasa menyiapkan peralatan memasak untuk jualan besok.
Kemudian korban menuangkan jerigen yang berisi mitan ke dalam kompor. Selanjutnya, sisa mitan di dalam jerigen dimasukkan ke dalam botol. Nah, saat menuang mitan dari jerigen ke botol, mendadak timbul ledakan hebat. Rupanya, di dekat korban ada lampu teplok yang menyambar botolnya. Karuan saja, api yang besar langsung menyambar sekujur tubuhnya. Saking hebatnya ledakan, dapur rumah korban nyaris terbakar.
Untunglah, kejadian tersebut cepat diketahui tetangganya. Dalam kondisi melepuh, korban dilarikan RS Bukit Asam. Berhubung kondisinya sangat kritis, korban dirujuk ke IRD RSMH Palembang. “Ayuk aku keno ledakan minyak tanah becampur bensin. Waktu kejadian, dio lagi nuangke minyak dari jerigen ke botol. Dak disangko, api lampu teplok tibo-tibo nyamber dan langsung terjadi ledakan. Kalo dak ditolong tetanggo, rumah kami pacak ludes tebakar,” ujar Dedi (32), kakak korban.Kini kondisi Bayati sangat kritis dan sangat butuh pertolongan medis. Selain luka bakar seluruh tubuh, korban juga mengaku sesak nafas. (don)