22 Mei 2009

TNI-Pol PP bentrok, 1 tewas




*Terjadi di bawah Jembatan Ampera

Ampera, Palembang Pos.-
Korps baju loreng berduka. Seorang anggota TNI AD diketahui bernama Praka Rinto Cahyono (28), anggota salah satu batalyon disini, tewas dalam perawatan tim medis RS AK Gani (Benteng), kemarin sekitar pukul 06.00 WIB. Praka Rinto diduga tewas pasca bentrok dengan anggota Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Palembang.
Sebelum kejadian, bapak 2 anak ini bersama puluhan oknum rekannya, diduga menyerang 8 anggota Pol PP yang bertugas di Pos Terpadu bawah Jembatan Ampera, Kamis (21/5), sekitar pukul 23.30 WIB.
Belum diketahui pasti penyebab tewasnya anggota TNI malang tersebut. Diduga tewas akibat terjatuh dari motor, pasca bentrok dengan Pol PP dan dilindas motor temannya sendiri. Adapun luka yang menewaskan Praka Rinto, diantaranya gegar otak, kening atas robek, pipi kiri lebam, tangan kanan lecet. Kemudian kaki kanan lecet, pinggul belakang lecet, pundak kanan lecet dan bahu lecet.
Dalam kejadian itu, seorang anggota Pol PP bernama Bayu Andika (24), warga Jalan Rasid Sidiq Lorong Sepakat Jaya I Rt 19 Kelurahan 7 Ulu, Seberang Ulu (SU) I, juga terluka. Bayu mengalami luka tikam tiga liang, diduga dibacok menggunakan bayonet. Adapun luka di dada kiri, perut, dada kiri dan lengan kanan. Kini anggota Pol PP tersebut dirawat intensif di RS Pelabuhan Boom Baru Palembang, Pavilun Wallet 2 dengan penjagaan super ketat.
Informasi dihimpun Palembang Pos, malam sebelum kejadian Kamis (21/5), sekitar pukul 20.00 WIB, 5 oknum anggota TNI mengendarai motor lewat depan Pos Terpadu Pol PP, bawah Jembatan Ampera. Diduga, sebelumnya anggota itu baru usai ribut dengan pedagang di Pasar 16 Ilir.
Mendengar suara raungan motor cukup keras, 5 anggota Pol PP yang berada di dalam pos, diantaranya Bayu Andika (korban penikaman), Amir Hamzah, Dodi Sukardi, Darmawan dan Firmansyah langsung keluar. Diduga tak senang dilihati, oknum anggota TNI itu ikut membalas pandangan.
Kemudian anggota itu memutar motornya, mendekati pos tersebut. Tiba di pos, anggota tersebut sempat menanyakan kepada anggota Pol PP kenapa memplototinya. Saat itu tidak sampai terjadi bentrok. Tanpa diduga, berselang beberapa jam kemudian sekitar pukul 23.30 WIB, 5 oknum anggota TNI itu kembali mendatangi Pol PP dengan membawa puluhan rekannya.
Karuan saja, mendapat tamu tak diundang anggota Pol PP yang saat itu berjumlah 8 orang, termasuk Ketua Regu Jamaludin, Sartal Sidik, Amir Hamzah, Dodi Sukarid, Darmawan, Firmansyah, Bayu Andika, Herry Alamsyah, Hendra dan Jimmi Hendrik, langsung kocar-kacir.
Puluhan lelaki berambut cepak itu langsung memporak-porandakan Pos Pol PP dengan memecahkan kaca. Naas dialami salah satu anggota Pol PP bernama Bayu Andika. Ia sempat ditikam dengan menggunakan bayonet di perut, dada kanan dan lengan kanan. Puas dengan aksinya, puluhan laki-laki itu langsung pergi.
Nah, saat itulah Praka Rinto Cahyono sempat terjatuh dari boncengan motornya. Diduga Rinto sempat dilindas sepeda motor temannya yang lewat dari belakang. Sementara, Bayu Andika yang sekarat dilarikan temannya ke RS RK Charitas. Begitu juga dengan Praka Rinto yang mengalami luka serius, dilarikan ke RS AK Gani. Sempat dirawat selama 6 jam, pagi sekitar pukul 06.00 WIB Praka Rinto tewas di rumah sakit. Sedang, Bayu Andika yang sekarat sekitar pukul 04.25 WIB dirujuk ke RS Pelabuhan Boom Baru Palembang.
Sementara Dandenpom II/IV Palembang Letkol CPM S Waskito, ketika ditemui wartawan di Mapoltabes Palembang mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan penyidikan dari kasusnya. ‘’Pemicu keributan belum tahu, kita sekarang masih koordinasi dalam pelaksanaan dilapangan. Jangan sampai kasus ini berkembang,” ujar Waskito.
Sampai kini, menurut Warsito, pihaknya sudah memintai lima orang saksi, baik dari warga sipil atau Pol PP maupun dari oknum TNI. “Kalau memang ada anggota kita yang salah, tentu akan kita proses sesuai dengan hukum yang berlaku. Namun, sebelum kesalahannya bisa dibuktikan, kita tentu harus menganut azas praduga tak bersalah terlebih dahulu,” tambahnya.
Dandim 0418 Letkol TNI Yuswandi, menambahkan, selain melaksanakan patroli gabungan, dia minta kepada seluruh anggota batalyon tidak keluar dari markas. Sedang Wawako Palembang H Romi Herton SH MH dalam kesempatan yang sama tampak belum mau berkomentar. Sementara Kapoltabes Palembang Kombes Pol Drs Luki Hermawan MSi, didampingi Wakapoltabes AKBP Sabaruddin Ginting SIk, mengatakan kasus tersebut berupa perkelahian dan pengeroyokan. (don/guh/sam)