
30 Ilir, Palembang Pos.-
Angin puting beliung menerjang puluhan rumah warga di RT 29/10 Jalan Makrayu Lorong Tanjung Burung Kelurahan 30 Ilir Kecamatan Ilir Barat (IB) I, Minggu 03/05) malam. Akibatnya seng-seng dan atap rumah menjadi rusak dan sebagian beterbangan.
Informasi yang dihimpun, angin tampak mulai berputar-putar sekitar pukul 21.00 WIB malam kejadian. Angin yang semakin membesar, mulai menerbangkan berbagai benda ringan yang dilewatinya. Semakin lama angin semakin kencang, bahkan seng-seng rumah warga ikut beterbangan. Tak ayal kejadian ini berhasil menimbulkan kepanikan sebagian warga.
Pantauan terakhir Palembang Pos di pemukiman warga, kemarin, kondisi tampak lengan dan tampak beberapa warga sedang memperbaiki seng rumahnya. “Saya ditelepon tetangga yang mengatakan seng rumah aku terbang ditiup angin. Bener bae, sewaktu aku balek, tenyata 30 seng aku sudah berserakan dan terpencar ditiup angin. Sebagian besar hilang, sekarang tinggal 6 seng yang ditemuke tetangga dan telah dikembalikan,’’ kata Iwan, pemilik usaha tenda Raihan.
Senada dijelaskan Nani, warga lainnya, bangunan tempatnya mencuci yang berukuran sekitar 3x4 meter, berantakan akibat diputar angin puting beliung. ”Suara angin puting beliung itu seperti bunyi mobil, lama-lama semakin dekat. Sewaktu kami lihat, ternyata angin setinggi tiang listrik berputar bercampur debu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, karena angin yang begitu kencang dan menerjang bangunan di rumahnya dan tetangganya, ia beserta warga lainnya panik dan segera masuk ke rumah. “Kami takut, sehingga berlarian masuk rumah. Bahkan ada tetangga yang dipegangi karena takut terbawa angin. Soalnya angin bertiup sekitar kurang dari sejam, angin nerbangke seng sampe 100 meter lebih,’’ jelasnya.
Terpisah, Lurah 30 Ilir, Kasiro mengatakan, pihaknya belum menerima informasi mengenai puting beliung tersebut, sehingga belum dapat memberikan informasi lebih banyak. “Kita belum menerima laporan dari warga,” ujarnya.
Sementara Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Setiadi, melalui Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Meterologi SMB II Palembang, Agus Sentosa mengakui, pada musim pancaroba berpotensi mendatangkan angin puting beliung, namun kategorinya masih normal.
“Hujan masih sporadis, angin juga masih kencang, tapi normalnya angin puting beliung akan berlangsung sekitar 30 menit, dengan kecepatan 40-50 km/jam. Angin puting beliung tersebut berasal dari awan Charlie Bravo. Gejala puting beliung itu, satu hari sebelumnya udara malam panas dan pengap, muncul awan berbentuk kol, pepohonan bergoyang, biasanya angin disusul dengan hujan deras,” tukasnya. (kie)