
Plaju, Palembang Pos.-
Pascapembongkaran puluhan kios Pasar Inpres Plaju Rabu (13/5) oleh tim gabungan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, ternyata tak membuat pedagang kapok. Buktinya, pedagang malah memilih bertahan berdagang di sepanjang Jl Kapten Abdullah. Pedagang tetap menolak untuk masuk ke Pasar Plaju Modern, yang telah disiapkan oleh Pemkot.
Pantauan Palembang Pos, pedagang tetap nekad bergabung dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan menggelar dagangannya di jalan. Akibatnya, Jalan Kapten Abdullah malah bertambah semerawut dan kumuh.
“Kami tidak mau untuk masuk ke Pasar Plaju Modern. Kalau ada penertiban oleh Pol PP, kami akan kucing-kucingan saja. Ini kan untuk cari makan,” ujar salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya.
Sementara pedagang lainnya yang juga tidak mau disebut namanya, mengaku harga jual kios di Pasar Plaju Modern cukup mahal. Bahkan, dirinya sudah 3 bulan menunggak kredit karena tidak mampu membayar.
“Aku sudah dapet peringatan dari koperasi. Aku dak pacak bayarnyo, karena mahal. Harus bayar Rp 550 ribu sebulan. Total harga kiosnya Rp 62 juta lebih untuk ukuran sekitar 2 X 3 m. Tapi dagangan sepi yang beli, aku jadi dak mampu bayar,” keluhnya, yang kini memilih stop sementara berdagang.
Sementara Camat Plaju Yunan Helmi MSi, mengatakan, pihaknya terus mensosialisasikan kepada seluruh pedagang, agar mau pindah berjualan di tempat yang telah disediakan Pemerintah Kota Palembang. “Kita besok (hari ini red) pukul 08.00 WIB, kembali melakukan penertiban. Khususnya PKL yang berdagang di sepanjang Jl Kapten Abdullah,’’ kata Yunan.
Menurut Yunan, pedagang sudah diberi tempat yang layak, nyaman dan bersih di Pasar Plaju Modern. “Jadi, sudah sewajarnya pasar itu dihidupkan. Sehingga, citra pasar tradisional yang kumuh dan bau tidak ada lagi,” ujarnya. Sementar di pasar buah 7,8,9 dan 10 Ulu, ternyata ada agen buah yang melakukan aktifitas bongkar muat buah-buahan sembunyi-sembunyi.
“Untuk itu, lokasi ini harus dijaga. Agar aktifitas agen buah di lokasi lama tidak ada lagi. Sebab, sebagian agen buah yang lama juga sudah pindah ke Jakabaring. Saya juga sudah minta Dishub bersama polisi untuk mengatur lalu lintas truk buah, supaya tidak lagi masuk kota. Mereka langsung masuk dari Jalan Lingkar Selatan, kalau datang dari arah Prabumulih dll, langsung ke Jakabaring. Tapi, kalau dari arah Banyuasin, itu langsung melintas ke Soekarno-Hatta,” jelas Sekda Kota Palembang, Drs H Marwan Hasmen Msi. (ika)