19 Mei 2009

Kesempatan terakhir dapat poin



SFC v Shandong Luneng
Stadion Jakabaring
Mulai pukul 20.00 WIB

PALEMBANG - Tetap fight untuk merebut poin perdana. Itulah target yang diusung pelatih H. Rahmad Darmawan (RD), saat menjamu Shandong Luneng di match day terakhir Grup F Liga Champions Asia (LCA) di Jakabaring nanti malam. Itu karena laga ini merupakan kesempatan terakhir Sriwijaya FC untuk mengurangi rasa malu. Hingga match day kelima, Charis Yulianto dkk masih belum memperoleh poin. Dari lima laga yang dilakoni, semuanya berakhir dengan kekalahan.
”Kita tetap akan menurunkan kekuatan terbaik. Salah kalau Saya akan memainkan tim asal-asalan. Sebab besok (malam ini, Red) merupakan kesempatan terakhir bagi kita untuk merebut poin,” janji RD dalam jumpa pers di Hotel Aryaduta, kemarin. Jelang laga internasional malam ini, RD dihadapkan pada dua pilihan. Pertama, RD dan skuadnya jelas ingin mendapat poin agar kehormatan Sriwijaya FC sedikit terangkat. Sebab enam laga dengan poin nol, bukanlah prestasi yang membanggakan.
Pilihan kedua, RD harus menjaga kondisi pemainnya agar bisa tampil maksimal di Piala Copa Dji Sam Soe. Gelar juara Piala Copa menjadi target Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- untuk dipertahankan setelah gelar di Indonesia Super League (dulu Ligina) lepas dan menjadi milik Persipura. Namun RD menolak anggapan tersebut. Menurutnya, LCA tetap menjadi target. ”Secara teknis kita mempersiapkan diri secara maksimal. Ditambah back up dan totalitas manajemen, mudah-mudahan kita bisa merebut poin,” tambah RD.
Di Piala Copa sendiri, Sriwijaya FC sudah melangkah ke 8 Besar dan akan berhadapan dengan Persibo Bojonegoro, Kamis (28/5) di Jakabaring di leg pertama. Leg kedua di Bojonegoro awal Juni. Jika lolos, Sriwijaya FC akan berhadapan dengan pemenang antara Deltras kontra Persitara untuk berebut tiket final. Sayang, tekad RD dan skuadnya untuk mendapat poin setidaknya 1 (seri) tak akan mudah. Sebab Shandong Luneng datang dengan satu tujuan, menang. Dan untuk itu, tim asal Kota Jinan, Cina itu datang dengan mengusung kekuatan terbaiknya.
”Kita tahu Sriwijaya FC tim bagus dan kita harus waspada. Tapi pertandingan ini sangat penting bagi kami untuk lolos,” kata Ljubisa Tumbakovic, pelatih Shandong. Untuk bisa lolos, Shandong harus menang. Itu pun dengan catatan dengan skor besar. Karena jika di laga lain Seoul FC menang dari Gamba Osaka, poin keduanya akan sama. Siapa yang lolos ke Babak 16 Besar mendampingi Gamba, ditentukan produktivitas. Saat ini Shandong unggul dengan plus 3 (8-5) dan Seoul plus 2 (12-10)
”Kita tak memikirkan partai lain (Gamba Osaka v Seoul FC). Kita akan fokus lawan Sriwijaya FC dan harus menang untuk bisa lolos,” tambah Ljubisa melalui penerjemah. Selain lawan yang bakal turun dengan kekuatan terbaiknya, tantangan RD untuk mendapat poin semakin berat karena absennya sejumlah pemain pilar. Isnan Ali dan Budi Sudarsono kondisinya belum fit benar. RD tampaknya lebih ’memilih’ keduanya fit dan bisa maksimal di Piala Copa dibanding ’berjudi’ dengan memainkan keduanya lawan Shandong.
”Untuk Isnan tadi masih belum fit ya. Tapi untuk Budi mungkin bisa kita mainkan 45 menit,” kata RD. Jika Isnan absen, maka RD akan menempatkan M Nasuha di lini belakang bersama Charis, Ambrizal, dan Worabay. Hanya di lini tengah RD sedikit pusing untuk menyusun barisan terbaiknya. Namun dengan memperhitungkan kekuatan lawan, RD tampaknya akan memilih Zah Rahan, Wijay, Mauly Lessy, dan Oktavianus atau Budi atau Benben.
Dengan memainkan Lessy, RD bisa memainkan 3-5-2 yang sewaktu-waktu bisa berubah menjadi 4-4-2. Dengan 3-5-2 Lessy sebagai libero dengan duet stopper Charis-Ambrizal. Nasuha dan Worabay bisa didorong sebagai wing back dengan Wijay sebagai jangkar. Jika pola ini berubah menjadi 4-4-2, Lessy dan Wijay akan berdampingan sebagai jangkar untuk membendung serangan Shandong yang pasti akan bermain agresif untuk memaksakan kemenangan. (har)