27 Mei 2009

Harus menang dengan skor besar


Sriwijaya FC v Persibo
Di Stadion Jakabaring
TVOne, pkl 15.30 WIB

PALEMBANG - Tetap fokus dan disiplin dalam permainan yang agresif. Itulah yang harus dilakukan pelatih H Rahmad Darmawan (RD) dan skuadnya, saat menjamu Persibo Bojonegoro pada laga leg pertama Babak 8 Besar Piala Copa Dji Sam Soe, sore ini di Stadion Jakabaring. Sebab pada laga home leg pertama ini, selain harus menang Charis Yulianto dkk juga harus menabung gol plus gawang Ferry tidak boleh kebobolan.
Tabungan gol banyak (skor besar) serta menjaga gawang tidak kebobolan diperlukan karena di Copa Dji Sam Soe diberlakukan sistem gol away. Artinya, jika poin kedua tim sama, tim yang lolos akan ditentukan oleh agregat gol. Jika agregat gol masih sama, tim yang lolos akan ditentukan berdasarkan tim yang lebih banyak mencetak gol di kandang lawan.
Memang mudah dikatakan. Tapi sulit dilaksanakan. Meski Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- saat ini sedang dalam kondisi terbaik sekalipun. Itu tak lepas pincangnya lini depan.
Di laga petang nanti, RD tak bisa memainkan seluruh skuadnya. Empat pilar dipastikan absen. Ngon a Djam, Ambrizal, Budi Sudarsono, ketiganya akumulasi dan Toni Sucipto (bergabung dengan timnas U-23). Sementara Isnan kondisinya belum 100 persen. Namun RD meyakinkan bahwa absennya beberapa pilar tersebut tak akan menjadi masalah besar.
Sebab RD masih punya stok pemain cukup untuk mendukung permainan agresif dalam pola 4-4-2. Untuk mengisi posisi Ngon, Obiora yang biasa bermain di sayap bisa didorong ke depan untuk menjadi tandem Keith Gumbs. Sedang Budi, Ambrizal dan Toni, selama ini tidak selalu manjadi starter. Posisinya sering diisi secara bergantian. Sedang untuk posisi Budi, masih ada Benben Berlian, Oktavianus, Slamet Riyadi.
Namun bagaimana pun, tanpa Ngon yang dingin di depan gawang dan Budi yang memiliki gocekan maut, akan berpengaruh terhadap warna permainan tim dan peluang mencetak gol. Sebab Ngon saat ini adalah tukang gedor paling subur di Sriwijaya FC.
Hanya untungnya, Persibo juga tak bisa turun dengan seluruh kekuatannya. Satu dari empat legiun asingnya, Morris Power Bayour, juga harus absen. Pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan ini khabarnya terkapar sakit sehingga batal menyusul ke Palembang.
Tanpa Moris, pelatih Persibo Sartono Anwar tinggal mengandalkan trio asingnya, Joseph Amoah (belakang), Abel Cello Quioh (gelandang) dan Varney Pas Boakay (striker). ”Moris tak bisa main. Tapi dengan tiga pemain asing kami yakin bisa minimal menahan seri Sriwijaya FC,” koar Sartono.
Komentar ’muluk’ dari kubu Persibo ini yang makin menyulut motivasi Laskar Wong Kito. Padahal sebelum tersulut oleh Sartono, kondisi Sriwijaya FC sedang on fire. Setelah menggasak Sahndong Luneng, Piala Copa merupakan peluang terakhir untuk merebut gelar. Dan itu menjadi motivasi tersendiri bagi pemain-pemain Sriwijaya FC untuk tampil maksimal. Juga ’status’ beberapa laga terakhir sebagai ajang seleksi pemain, menambah motivasi untuk tidak hanya tampil bagus, tapi juga memperlihatkan spirit sebagai Laskar Wong Kito. Tujuannya jelas, agar bisa tetap bisa berkostum kuning-kuning musim depan.
Bahkan Zah Rahan Krangar yang dalam beberapa laga sebelumnya sempat tampil ’loyo’, ikutan terpacu semangatnya. Saking semangatnya, gelandang serang asal Liberia yang belum begitu fasih berbahasa Indonesia itu sampai-sampai memberikan komentar ’sadis’ jelang pertandingan lawan Persibo sore ini.
”Kita bunuh Persibo,” ungkap Zah Rahan ketika ditemui wartawan di Sekretariat Sriwijaya FC, Selasa (26/5) lalu. (har)