25 April 2009

SFC gagal akhiri episode buruk


Ditahan Persiba 1-1

PALEMBANG - Pelatih Sriwijaya FC H. Rahmad Darmawan (RD) dan skuadnya, berhasil memenuhi salah satu janjinya kepada suporter. Yakni memberikan hiburan dengan menyajikan permainan yang menarik. Itu dibuktikan ketika Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- menjamu Persiba Baikpapan, tadi malam.
Namun janji lainnya, justru yang lebih penting, tak terpenuhi. RD dan skuadnya gagal memberikan kepuasan kepada sekitar 8000-an pendukung setianya di Stadion Jakabaring. Juga puluhan ribu lainnya yang menyaksikan lewat layar kaca di rumah dibuat semakin kecewa.
Pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) tadi malam, Isnan Ali dkk gagal mengakhiri episode buruknya. Sriwijaya FC ditahan imbang 1-1 langsung di depan publiknya. Itu artinya hingga pertandingan keenam (semua laga), Sriwijaya FC gagal menorehkan kemenangan. Yakni hanya tiga kali imbang dan tiga kali kalah. Padahal tiga laga diantaranya digelar di Jakabaring.
”Satu poin yang pantas. Selain Persiba bermain bagus, permainan satu dua kita tak berjalan baik,” urai RD seusai pertandingan.
Turun ke lapangan dengan optimisme tinggi, Isnan Ali dkk tampaknya dibuat syok oleh permainan lawan di menit-menit awal. Sebab Persiba tampil tidak seperti lawan Sriwijaya FC lainnya yang datang ke Jakabaring. Jika lawan-lawan lain cenderung bertahan total, Persiba justru sebaliknya. Langsung tancap gas dan bermain terbuka.
Di enam menit awal, praktis permainan dikuasai tim tamu dan gawang Dede malah terancam. Namun kondisi itu perlahan berubah dan jadi berimbang mulai menit kedelapan. Bahkan di menit ke-11 top skor sementara ISL Ngon a Djam membuat Jakabaring bergemuruh. Menerima umpan Charis Yulianto, Ngon yang berpostur tinggi memenangi duel bola atas dengan kiper Persiba, Ade Wirawan.
Sayang pertandingan malam bisa dikatakan tadi menjadi milik Ade, sehingga meski beberapa kali gawangnya terancam serius hanya bobol sekali. Bahkan beberapa kali Ade melakukan penyelamatan brilian yang membuat Ngon, Gumbs, Zah Rahan, M Nasuha, Obiora dal pemain Sriwijaya FC lainnya frustasi.
Justru gawang Dede yang kebobolan oleh heading tajam yang cantik dari Gaston Castano di menit ke-30. Gol penyama yang bertahan hingga akhir pertandingan.
Secara umum, tuan rumah unggul sedikit dari segi permainan dan peluang. Namun permainan terbuka yang dikembangkan kedua tim, membuat tuan rumah dan tamu sama-sama membuat peluang. Meski tuan rumah lebih banyak yang sayangnya gagal dimaksimalkan.
Di babak kedua, Sriwijaya FC praktis menguasai permainan. Bahkan di injury time saja, hanya dalam tempo satu menit dua peluang emas didapat M Nasuha dan Ngon a Djam. Sayang gagal. Setelah peluang Nasuha dan Ngon gagal, Persiba juga mendapat peluang emas melalui Sultan Samak. Sayang tendangan di depan gawang yang mutlak gol itu masih naik.
”Meski hanya satu poin, sangat berarti. Sebab diraih dari Sriwijaya FC dan di kandang lawan,” kata Daniel Rukito, pelatih Persiba. (har)