
Bogor, Palembang Pos.-
Pesawat latih jenis KASA PK ANW milik Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Tangerang, jatuh di kebun bambu Kampung Blok Empang RT 05/01 Desa Tenjo Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Kamis (30/4) sekitar pukul 14:45 WIB.
Akibat kejadian ini, satu orang instruktur sekaligus pilot bernama Nicholas Mamburu (35), tewas. Sedangkan, dua penumpang pesawat yang merupakan siswa STPI yakni Yani Mambasa Badar (21) dan Kevin S Manurung (21) mengalami luka serius diseluruh tubuhnya.
Informasi yang dihimpun Radar Bogor (Palembang Pos Group) di lokasi kejadian, peristiwa jatuhnya pesawat saat daerah tersebut diguyur hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Pesawat yang berangkat sekitar pukul 13:00 dari landasan PLP Curug Tangerang Banten melintasi wilayah Kecamatan Tenjo. Pesawat ini rencananya akan berlatih dan kembali lagi ke PLP Curug Tangerang.
Salah seorang saksi mata Rubani (35) yang kebetulan rumahnya hanya berjarak 20 meter dari tempat kejadian menuturkan, dirinya sempat mendengar suara raungan mesin pesawat yang mendekati rumahnya.
Tak lama kemudian, terdengar dentuman keras dari arah kebun bambu. Namun, Rubani tidak mengira jika suara tersebut merupakan pesawat jatuh. Penasaran dengan suara tersebut, Rubani keluar rumah dan melihat sebuah pesawat sudah berada di kebun bambu dengan badan pesawat tersangkut di batang bambu dengan moncong pesawat sudah hancur.
“Begitupun dengan beberapa bagian pesawat sudah tercecer di tanah,” ujarnya. Tak lama kemudian, puluhan warga datang ke lokasi dan melihat salah satu penumpang pesawat yakni Kevin sudah berada di tanah dengan kondisi pingsan. Diduga, Kevin terpental dari dalam pesawat sejauh lima meter. Ini terlihat karena pintu belakang pesawat sudah terbuka dan rusak.
Begitupun dengan dua penumpang yang berada di belakang kemudi pesawat. Warga pun berusaha mengevakuasi korban. Namun, upaya ini sedikit terkendala. Karena, sabuk pengaman yang dikenakan korban sulit dilepaskan. Terpaksa, warga pun memotong sabuk dengan menggunakan pisau.
Setelah berhasil dievakuasi, ketiga korban langsung dibawa ke Puskesmas Kecamatan Tenjo. Namun, kondisi sang pilot, Nicolas semakin kritis dan meninggal di dalam ambulans saat dibawa menuju Rumah Sakit Glen Siloang Tangerang Banten.
Dari keterangan dokter Puskesmas dr Heryanti Ipago, kondisi Nicolas sangat memprihatinkan. Namun, ditubuh korban tidak terlihat sedikit pun luka. Diduga, korban mengalami luka dan pendarahan dalam. Karena di dalam kabin pesawat terdapat muntahan darah yang tercecer.
Sementara, kedua penumpang yang merupakan siswa tersebut langsung mendapatkan perawatan. Sekitar pukul 16:00 WIB, kedua korban langsung dibawa ke RS Glen Siloang dengan menggunakan ambulans. “Kedua korban langsung dibawa ke Tangerang atas permintaan pihak STPI,” terangnya.
Dari pantauan Radar Bogor hingga pukul 21.30 WIB, lokasi pesawat jatuh masih di police line. Bangkai pesawat belum dievakuasi, karena masih menunggu kedatangan tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki jatuhnya pesawat tersebut. (dkw/mad)