
Rambutan, Palembang Pos.-
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi Palembang, saat ini mulai menerapkan teknologi Geographic Information System (GIS), untuk memantau pelanggan-pelanggan nakal. Dengan sistem ini, PDAM akan langsung melihat kondisi rumah pelanggan, sehingga tidak bisa berkelit untuk tidak membayar.
“Setiap pelanggan itu kita foto rumahnya, dan langsung terdata di komputer kita. Jadi, kita bisa tahu kalau ada pelanggan nakal dan tidak mau membayar tagihan, akan langsung didatangi. Sekarang ini, sudah 50 persen pelanggan yang terdata. Diharapkan, dalam 8 bulan kedepan semua data pelanggan sudah selesai,” ujar Direktur PDAM Tirta Musi Palembang, Ir H Syaiful DEA didampingi Direktur Teknik Ir Stephanus, di sela-sela acara HUT PDAM ke-33, kemarin. Hadir pula dalam acara tersebut, Wali Kota Palembang Ir H Eddy Santana Putra MT.
Syaiful menambahkan, dengan sistem ini juga bisa memantau tingkat kebocoran air serta untuk pengembangan jaringan. “Saat ini tingkat kebocoran air sudah bisa ditekan menjadi 39 persen. Sebelumnya, mencapai 60 persen.
Dalam HUT ke-33 ini, lanjut Syaiful, pihaknya kembali menargetkan untuk mengejar pelayanan hingga 95 persen pada tahun 2013. “Sekarang sudah 80 persen tercapai, kita akan terus berupaya untuk mengejar target tersebut,” tandasnya.
Sementara untuk masyarakat berpenghasilan rendah, tambah Syaiful, akan terus diberi kemudahan dengan meringankan harga jual air kepada mereka. Jika biasanya dijual dengan harga Rp 1.100 permeter kubik, maka untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang termasuk kelas 2A, hanya dijual Rp 800 permeter kubik.
“Dari 130 ribu pelanggan PDAM, sekitar 35 persennya termasuk kelas 2A. Sedangkan untuk hotel, rumah mewah memang dijual agak tinggi, Rp 3 ribu permeter kubik. Bahkan ada yang dijual Rp 7 ribu permeter kubik,” ungkapnya, seraya menegaskan tahun ini PDAM tidak akan menaikkan tarif. (ika)