26 April 2009

Hari ini, 108.814 siswa SMP-MTs UN


Rivai, Palembang Pos.
Setelah Ujian Nasional selesai dilaksanakan siswa SMA/MA/SMK pada 20-24 April, hari ini pelaksanaan ujian nasional SMP/MTs di Sumsel yang diikuti 108.814 siswa meliputi 92.577 siswa SMP dan 16.237 siswa MTs. Peserta ujian harus mematuhi SOP (standar operational prosedur) untuk menghindari kecurigaan.
Ketua Koordinator Pelaksana UN dan UASBN Provinsi Sumsel, Hj Evie Diana Irawaty mengatakan sudah didistribusikan soal ke 15 kab/kota. “Kemarin pukul 06.00 Wib, distribusi naskah soal UN terakhir untuk Palembang ,”ujarnya kemarin.
Dilanjutkannya, pada 25 April Disdik telah mendistribusikan soal ke 14 kabupaten kota dan semua naskah soal telah diterima dengan baik. Sejauh ini, lanjutnya, tidak ada laporan kekurangan naskah soal atau lembar jawaban ujian nasional.
Menurut Evie, dengan adanya kesalahan pengisian biodata pada pelaksanaan UN SMA/MA, menjadi perhatian khusus pihak sekolah, terutama pengawas ruangan. “Kita sudah mengingatkan kepada panitia penyelenggara UN kabupaten dan kota, untuk menyampaikan ini kepada penyelenggara UN sekolah,”kata Evie.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Palembang Hatta Wazol mengatakan, peserta UN SMP/MTs kota Palembang sebanyak 25.027 orang, meliputi 23.930 siswa SMP dan 1.097 siswa MTs. “UN akan diikuti 55 SMP Negeri, 136 SMP Swasta, 8 SMP Terbuka, 2 MTs Negeri, dan 24 SMP Swasta,”katanya
Ditambahkannya, SMP/MTs Palembang ini terdiri dari 24 sub rayon dengan 167 SMP penyelenggara dan 23 MTs. “Mereka kan mengikuti UN selama 4 hari mulai Senin dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA,”tuturnya.
Hatta menambahkan, apa yang menjadi kekurangan pada pelaksanaa UN SMA/MA, telah dievaluasi dan disampaikan kepada penyelenggara UN SMP/MTs agar menjadi perhatian. “Seperti adanya kesalahan siswa saat mengisi biodata LJUN, termasuk siswa yang membawa HP saat ujian berlangsung," ungkap Hatta.
Mengenai kejadian pada siswa SMA yang mengikuti ujian membawa Hp, lanjut Hatta, merupakan tanggung jawab sekolah, karena semua tata tertib ujian sudah diinformasikan kepada siswa melalui kepala sekolah masing-masing.“Semua harus sesuai prosedur operasi standar, bahkan pengawas ruangan juga harus menitipkannya HP dikantor sekolah,” ujarnya. Pihaknya, lanjut Hatta, telah menyampaikan kepada kepala sekolah agar guru yang tidak jelas tugasnya dan hanya mondar-mandir disekolah, agar ditegur untuk menghindari kecurigaan. (ati)