
*Antisipasi merebaknya flu Babi
Rivai, Palembang Pos.-
Merebaknya penyakit flu babi yang sudah merenggut jiwa manusia di Meksiko dan Amerika Serikat, saat ini juga menjadi antisipasi Dinas Peternakan Sumsel. Bahlan dalam waktu dekat, Disnak Sumsel bersama Disnak Palembang dan dokter hewan akan melakukan sidak ke sejumlah peternakan babi yang ada disini.
Demikian ditegaskan Kepala Disnak Sumsel, Asrilazi Rasyid, via telepon, kemarin. Menurut Asrilazi, setelah melakukan pertemuan membahas flu burung yang digelar di Hotel Sandjaja beberapa waktu lalu, Disnak Sumsel akan segera menggelar pertemuan serupa dengan bahasan flu babi yang belakangan ini mulai berjangkit di Meksiko dan Amerika Serikat.
“Walau masih jauh dari Indonesia, tapi tetap harus kita waspadai. Flu babi itu lebih bahaya ketimbang flu burung, yang kemarin banyak merenggut jiwa. Oleh karena itu, kita akan lakukan sejumlah antisipasi agar penyakit yang amat mematikan itu tidak berjangkit disini,’’ tegas Asrilazi.
Salah satunya, menurut Asrilazi, dengan rencana pada hari ini menggelar pertemuan dengan dokter hewan guna membahas langkah antisipasi flu babi. “Selanjutnya dalam waktu 1 minggu ke depan, kita bersama Disnak Palembang akan mendatangi peternakan-peternakan babi yang ada disini. Kita akan beri penjelasan bahaya flu babi. Kita juga akan periksa kondisi babi yang ada dipeternakan itu,’’ ujar Asrilazi
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Gema Asiani MKes menegaskan, pihaknya sampai saat ini belum menemukan indikasi masuknya flu babi atau flu Singapura ke Palembang . Kendati begitu, lanjut Gema, terus ditingkatkan kewaspadaan. “Diantaranya dengan melakukan survey oleh salah satu bagian dari Dinkes yakni Survey Epidemiology. Sebenarnya mereka ini bukan hanya mensurvey untuk penyakit ini saja. Tapi untuk semua jenis penyakit lain yang dikhawatirkan akan menimbulkan epidemi.
Gema mengimbau agar warga Palembang tidak panik terhadap kondisi ini. “Yang penting terus jaga kebersihan serta menjaga daya tahan tubuh. Sehingga tidak mudah tertular dengan penyakit,” tukasnya.
Sedangkan mengenai vaksin meningitis yang diduga mengandung enzim babi, Gema mengaku, sejauh ini pihaknya belum menerima instruksi terbaru dari Depkes, terkait dengan penelitian tersebut. “Yang jelas, semua obat impor yang dipakai itu biasanya ada sertifikasi halalnya. Kita sendiri masih menunggu dari pusat, kalau memang ada instruksi terkait penemuan ini,” imbuhnya. (war/ika)