12 April 2009
Dipaksa nyabu, anak PNS digilir
* Terjadi di Jalan Swadaya
PALEMBANG –Malang nian menimpa seorang anak baru gede (ABG) sebut saja Lusi (18), warga M Hatta, Lorong Istiqomah, Baturaja OKU. Anak seorang PNS PU Baturaja ini, mengaku diperkosa empat pria yang baru dikenalnya, setelah dirinya dipaksa mengkonsumsi sabu-sabu (SS).
Tak hanya itu, puas menggilir korban, para pelaku malah membuang korban yang masih dalam keadaan ilusi dan syok ini, di kawasan pekuburan Cina, Jalan Sukabangun II, Kecamatan Sukarami. Peristiwa itu terjadi Sabtu (11/04), sekitar pukul 21.00 WIB, di kediaman salah satu pelaku berinisial Al (DPO), yang terletak di Jalan Swadaya, Palembang.
Hal itu terungkap, setelah korban yang dalam keadaan kusam berjalan kaki sampai di Jalan Sudirman, Pospolantas dekat Internasional Plaza (IP). Setelah diamankan Satlantas, korban dijemput dan dibawa oleh SPK Poltabes Palembang pimpinan Ipda Hanys Pamungkas Subandrio Amd Ik, ke Mapoltabes Palembang.
Di hadapan polisi, korban yang mengenakan celana pendek, berbaju merah dan berjaket levis ini, masih tampak ilusi dan syok, karena masih dalam pengaruh narkoba jenis SS. Bahkan, ketika melihat orang tak dikenalpun korban tampak ketakutan, sembari berkata “Jangan bunuh aku, jangan bunuh aku. Aku nak gantung diri bae, ” teriak korban. Namun, disaat tenang, korban bisa bersikap normal dan menceritakan semua kejadian yang menimpanya kepada polisi maupun kepada wartawan.
”Aku dari Baturaja ke Palembang Sabtu (11/04), dengan menumpang travel dan sampai di Palembang sekitar pukul 19.00 WIB. Sampai di Palembang, tepatnya didekat asrama haji, saya bertemu dengan dua teman saya bernama Pipit dan Lola. Lalu, saya disuruh oleh kedua teman saya menemani seorang pengusaha berinisial Al. Karena sekedar menemani dan bakal diberikan uang, saya mau saja, sehingga saya diajak oleh Al naik mobil ke rumahnya,” ujar perempuan yang baru putus sekolah ini.
Sampai dirumah pelaku Al, sambung korban, rupanya sudah ada tiga teman Al. Terus, dirinya tanpa basa-basi langsung dipaksa untuk menghisap narkoba jenis SS. “Usai menghisap SS itu, saya masih sadar, namun tak bisa melakukan apa-apa. Terus, saya diperkosa oleh para pelaku. Puas memerkosa saya, pagi harinya saya dibuang para pelaku dikawasan kuburan yang ada di Jalan Sukabangun II. Terus, saya jalan kaki sampai akhirnya di dekat IP dan saya diamankan polisi,” sambungnya.
Diterangkan korban, bahwa dirinya putus sekolah, setelah tergiur lingkungan dan diputusi oleh cowoknya. “Saya sempat sekolah SMA sampai kelas I di Baturaja, namun sudah berhenti. Saya baru pertama kali ini ke Palembang, sehingga tidak tahu persis saya dibawa kemana dan dibuang dimana. Saya merupakan anak ketujuh dari delapan bersaudara, bapak saya bernama Sopian Rahman bekerja di Dinas PU Baturaja, sementara ibu saya bernama Nurhidayah,” terangnya.
Akan tetapi, saat hendak diwawancarai lagi, korban malah kembali ilusi dan syok. Bahkan, melihat orang yang baru masuk ke SPK Poltabes Palembang saja, korban langsung ketakutan. Sambil ketakutan korban kembali bicara tak karuan, dengan mengatakan “Jangan bunuh aku, jangan bunuh aku. Aku nak mati gantung diri bae,” teriak korban lagi. Kondisi syok itu diduga karena masih dalam pengaruh narkoba yang dicekoki para pelaku kepadanya. Bahkan, korban tak mau makan dan minum yang diberikan polisi kepadanya.
Kapoltabes Palembang Kombes Pol Drs Luki Hermawan Msi, didampingi Kasatreskrim Kompol Kristovo Arianto Sik, saat dikonfirmasi membenarkan adanya pihaknya mengamankan seorang cewek yang mengaku habis diperkosa oleh empat pria tak dikenal tersebut. “Korban sendiri belum bisa dimintai keterangan secara resmi, karena masih dalam pengaruh narkoba. Namun, kita sudah menghubungi keluarganya di Baturaja, yang katanya akan datang malam ini menjemput korban,” tukas Luki. (sam)